Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Hujan dari Tuhan diterima Gratis Manusia Kurang Bersyukur,BNPB Alokasikan Rp40 Miliar Buat Hujann Bu
RADARPEKANBARU.COM- Ancaman kebakaran lahan dan hutan (karlahut) makin meningkat dan pengaruh El Nino moderat menyebabkan kondisi cuaca lebih kering dan musim kemarau lebih panjang hingga November 2015 mendatang.
Imbasnya kebakaran hutan dan lahan mudah terjadi. Sehingga jika tidak diantisipasi dengan baik, bencana asap dapat berulang kembali dan menimbulkan dampak besar.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pantauan satelit Modis, Ahad (12/7/2015) terdapat 237 hotspot di Sumatera. 167 hotspot diantaranya berada di Riau, Sumut 37, Sumsel 14, Jambi 18, dan Lampung 1 hotspot. Kabut asap telah menyebabkan jarak pandang turun di Pekanbaru 3 km, Dumai 1 km dan Pelalawan 3 km. Kualitas udara di Kota Pekanbaru pun masuk dalam kategori tidak sehat.
"Presiden Jokowi telah mengintruksikan pada Januari 2015 lalu bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai penanggung jawab mengendalikan karhutla. BNPB mendukung Kemen LHK dan mendampingi BPBD di daerah. Gubernur dan Bupati/Walikota menjadi penanggung jawab di daerahnya,"kata Sutopo dalam rilisnya, Ahad (12/7/2015) siang.
Disampaikannya, salah satu upaya mengatasi karhutla adalah dengan melakukan modifikasi cuaca atau hujan buatan. BNPB bersama BPPT, Kementrian LHK dan TNI AU terus melaksanakan hujan buatan di Riau dan Sumatera Selatan. Di Riau sendiri modifikasi cuaca ini dilakukan sejak 22 Juni 2015 lalu hingga sekarang dengan pesawat CN-295 TNI AU.
"Sebanyak 36,5 ton garam (NaCl) telah ditaburkan ke dalam awan dengan 21 kali penerbangan untuk hujan buatan di Riau. Sementara di Sumsel, hujan buatan dilakukan menggunakan pesawat Casa 212-200 Pelita Air Service sejak 9 Juli 2015 dengan menaburkan 5 ton garam," sambungnya
Dilanjutkan Sutopo, kerugian ekonomi akibat bencana karlahut di Riau pada periode Februari hingga April 2014 lalu saja sekitar Rp 20 triliun, dimana seluas kurang lebih 2.398 hektar cagar biosfer dan 21.914 hektar lahan terbakar. 58.000 orang menderita ISPA, dan sekolah - sekolah terpaksa diliburkan akibat tebalnya asap.
"Untuk memodifikasi cuaca selama 90 hari di Sumatera dan Kalimantan, BNPB telah mengalokasikan dana sebesar Rp40 miliar. Biaya ini sebagian besar untuk operasional pesawat terbang. Saat ini Pemda Kalbar juga sudah mengajukan untuk dilakukan hujan buatan mengatasi karlahut diwilayah tersebut,"tutupnya.(jpnn)
Penerimaan Peserta Didik Baru SD Secara Online
RADARPEKANBARU.COM - Jadwal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025 bergulir awa.
Maju Pilgubri 2024, Edy Natar Semakin Masif Cari Dukungan Parpol
RADARPEKANBARU.COM - Mantan Gubernur Riau Brigjend TNI (Pur) Edy Natar Nasution semakin masif mencar.
Pemko Pekanbaru Segera Hibahkan Dana Pilwako 2024
RADARPEKANBARU.COM - Pemko Pekanbaru akan menggelontorkan dana hibah untuk penyelenggaraan Pemilihan.
Pekanbaru Kota Sejuta Parkir, Bikin Inflasi dan Kelesuan Ekonomi
RADARPEKANBARU.COM - Keberadaan juru parkir (jukir) di Kota Pekanbaru kian meresahkan dan menuai pol.
Jabatan Pj Walikota Berakhir 22 Mei, Sekda Pekanbaru Minta Kinerja ASN Tak Boleh Terpengaruh
RADARPEKANBARU.COM - Jabatan Muflihun sebagai Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru, bakal berakhir pada .
Disdik Riau Rencanakan Program Sekolah Gratis Bagi Siswa Gagal Masuk Negeri
RADARPEKANBARU.COM - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Riau, Tengku Fauzan Tambusai mengatakan akan m.