PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2612 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2774 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2589 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2446 Kali
H Sahidin : Bantuan Tak Kunjung Tiba, Kinerja BPBD Kampar Dipertanyakan?
RADARPEKANBARU.COM
Masyarakat mempertanyakan kinerja BPDB Kabupaten kampar dan kinerja fasilitator Destana Kampar, pasalnya sejumlah desa dikampar seolah lamban mendapat penanganan bencana. Dua Desa yang mendapat proyek pendampingan yang digelontorkan dari pemerintah pusat melalui program Desa Tanggap Bencana dikampar yaitu Desa Rimbo Panjang dan Buluh Cina juga terkena dampak yang cukup parah namun sama sekali tidak ada bantuan yang turun.
Kehadiran fasilitator seolah tidak memberikan manfaat yang berarti bagi Desa, masyarakat mempertanyakan laporan yang dibuat oleh fasilitator selama ini.
"Kami belum tau desa rimbo panjang masuk program desa tanggap bencana, " kata salah seorang warga rimbo panjang yang tak ingin namanya ditulis, narasumber rumah dan tempat usaha pembibitan nya juga tergenang banjir.
"Kalau memang ada fasilitor pendamping desa kenapa desa rimbo panjang luput dari pantauan pemerintah dan tak pernah dapat bantuan bencana,atau barang kali fasilitator nya bikin laporan diatas kertas yang bagus bagus saja, berbeda dengan kenyataan nya," tambah warga rimbo panjang.
Untuk diketahui banjir juga melanda sejumlah desa dikampar. Seperti halnya di RT 01/RW 01 Dusun I Desa Petapahan Kecamatan Tapung tampaknya luput dari pendataan BPBD Kampar. Korban banjir di desa ini sangat membutuhkan bantuan makanan setelah air merendam rumah mereka hingga Minggu (16/11/2014).
"Sampai sekarang warga mengungsi di rumah keluarga dan warga terdekat yang tidak kena banjir. Sudah tiga hari ini rumah mereka terendam," ungkap Suhaili, salah seorang Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) di Kecamatan Tapung.
Ia sedang melakukan pendataan korban banjir yang diakibatkan oleh meluapnya Sungai Tapung tersebut. Berdasarkan keterangan warga, kata dia, banjir sudah terjadi sejak Jumat (14/11) lalu.
Suhaili mengatakan, Tim PSM turun ke lokasi bersama Camat Tapung. Tercatat ada sekitar 30 rumah direndam banjir. Diperkirakan, kerugian mencapai Rp. 7 juta per tiap rumah. Disebutkan, ketinggian air mencapai tiga meter. Selain itu, puluhan hektare lahan pertanian warga juga ikut terendam banjir.
"Mereka membutuhkan makanan. Warga sudah tidak bisa beraktivitas tiga hari ini. Rumah mereka tenggelam," kata Suhaili. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja. Dikatakan, hasil pendataan korban banjir akan dilaporkan Senin (17/11).
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kampar Ir Irtarius yang dimintai penjelasanya oleh radarpekanbaru.com menyampaikan bahwa sampai saat ini kita belum dapat laporan dari Camat Tapung, kita hanya baru dapat informasi dari kalangan rekan wartawan.
"Kita sedang melaksanakan agenda yang mendesak ke Kampar kiri dan Gununhg Sahilan merupakan jadwal yang sudah di agendakan,insyallah besok senen (17/11/2014) kita akan turun kelokasi yang terkena bencana banjir itu" kata Irtarius.
Terpisah, Wakil rakyat dari Tapung H Sahidin yang kepada radarpekanbaru.com, Minggu (16/11/2014) menyebutkan saya selaku wakil rakyat dari Tapung sangat kecewa dengan kinerja BPBD Kampar, tidak terpantaunya banjir yang melanda Desa Patapahan dan Boncah Kelubi kecamatan Tapung.
"Petapahan itu, hanya 27 km dari Kota Bangkinang, Boncah Kelubi hanya 30 km dari Kota Bangkinang, kok sampai luput dari pantauan BPBD, apa aja kerja BPBD Kampar itu," kesalnya.
Lanjutnya, Bencana banjir itu kan sudah langganan tiap tahun, petapahan tidak ada pegunungan, hanya ada bencana banjir. kok, sudah selama ini BPBD ada Kampar tidak adanya pemetaan wilayah yang rawan bencana banjir.
"Mereka tidak bisa bekerja,mereka butuh makan butuh air bersih yang bisa menyediakan itu hanya pemerintah melalui BPBD nya, kenapa sampai saat ini belum adanya bantuan pemerintah sedikitpun,". kata Sahidin lagi. (Smi)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Tingkatkan Komitmen, PHR Selenggarakan Hari Keselamatan untuk Operasi yang Andal
DURI, 11 Desember 2023 — PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menerapkan Stop Work Authority (SWA) seb.
Cara Membuat Kartu Kredit BRI Online
Berkembangnya teknologi di masa sekarang ini menuntut perubahan layanan perbanka.
TULIS KOMENTAR +INDEKS