Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Duterte: Filipina akan Lanjutkan Perang Narkoba
RADARPEKANBARU.COM.Presiden Filipina Rodrigo Duterte, dalam pidato kenegaraan tahunan pada Senin (23/7), mengaku akan meneruskan momentum kebijakan perang narkoba berdarah sebagaimana sudah dilakukan sepanjang dua tahun terakhir. Di depan para anggota Kongres, Duterte mengatakan perang terhadap narkoba yang telah menewaskan ribuan orang sehingga dikecam dunia internasional masih jauh dari kata usai.
"Perang terhadap obat-obatan terlarang tidak akan dikesampingkan. Kami akan melakukannya dengan tegas dan menakutkan sebagaimana pertama kali dijalankan," kata Duterte, yang kebijakannya kini sedang diselidiki Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC). "Jika perhatian kalian tertuju pada hak asasi manusia, maka perhatian saya adalah kehidupan manusia," kata dia sambil menambahkan perang narkoba bertujuan menghentikan obat-obatan yang telah menghancurkan keluarga Filipina.
Sejak kebijakan perang narkoba dimulai, polisi di negara Asia Tenggara itu telah menewaskan lebih dari 4.500 orang yang diduga menjadi pengedar dan menolak ditangkap. Para aktivis HAM mengaku prihatin atas pertumpahan darah tersebut, dan mengatakan ribuan orang telah dibunuh dalam upaya sistematis untuk membersihkan pengguna narkoba dari kelompok masyarakat miskin.
Duterte membacakan pidatonya selama 50 menit, di antaranya meminta Kongres mengesahkan undang-undang larangan kontrak kerja jangka pendek. Dia juga berjanji semakin agresif dalam upaya melindungi lingkungan hidup. Selain itu, dia berjanji akan segera menandatangani undang-undang otonomi bagi kawasan Muslim untuk mencegah penyebaran pengaruh kelompok bersenjata ISIS.
Dalam hubungannya dengan Cina, Duterte menegaskan tidak akan mengkompromikan keutuhan wilayah dan kepentingan Filipina dalam kaitannya dengan sengketa wilayah Laut Cina Selatan. Di bawah kepemimpinan Duterte, hubungan antara Filipina dan Cina terus membaik. Cina akan memberikan pinjaman, hibah, dan investasi untuk mendukung program pembangunan infrastruktur dari Duterte yang akan memakan biaya sebesar 180 miliar dolar AS.
Sementara itu, di luar gedung Kongres, ribuan pengunjuk rasa dari kelompok gereja, perempuan, dan serikat kerja mengecam kebijakan Duterte yang dianggap anti terhadap kelompok masyarakat miskin. Mereka bahkan sempat membakar boneka sang presiden. Unjuk rasa tandingan dari pendukung Duterte juga digelar tidak jauh darinya. Para pengkritik Duterte mengatakan kebijakan perang narkoba dari sang presiden telah gagal. Sementara itu Senator Risa Hontiveros mengaku seperti melihat dan mendengar siaran ulang film buruk saat Duterte berpidato.(rep)
Indonesia Kutuk Aksi Penjarahan Truk Bantuan yang Dilakukan Ekstremis Israel
RADARPEKANBARU.COM - Aksi blokade dan penjarahan yang dilakukan sekelompok ekstremis sayap kanan Isr.
AS Diam-diam Kirim Senjata Bernilai Rp16 Triliun ke Israel
RADARPEKAANBARU.COM - Kebijakan pemerintah Amerika Serikat dalam menanggapi konflik Israel-Palestina.
Pejabat Filipina Ancam Usir Diplomat China, Beijing: Manila Jangan Bertindak Gegabah
RADARPEKANBARU.COM - Hubungan antara Republik Rakyat China dan Republik Filipina semakin memanas. Ko.
Lancarkan Serangan Mendadak ke Kharkiv, Rusia Rebut Lima Desa
RADARPEKANBARU.COM - Pasukan darat Rusia melancarkan serangan mendadak di wilayah Kharkiv, Ukraina T.
Invasi Rafah Dilakukan untuk Cegah Kejatuhan Netanyahu
RADARPEKANBARU.COM - Rencana invasi besar-besaran yang dijanjikan Perdana Menteri Israel, Benjamin N.