Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Serangan Bom Bunuh Diri Terjadi di Bandara Kabul
RADARPEKANBARU.COM.Serangan bom bunuh diri terjadi di pintu masuk Bandara Internasional Kabul, Afghanistan, pada Ahad (22/7) waktu setempat. Sebanyak 14 orang tewas dan 60 lainnya luka-luka dalam peristiwa tersebut.
Aparat setempat mengatakan, orang-orang berkumpul untuk menyambut Wakil Presiden Afghanistan Abdul Rashid Dostum yang datang dari pengasingan.
Pejabat pemerintah senior, pemimpin politik, dan pendukung saat itu sedang meninggalkan bandara usai menyambut pemimpin etnis Uzbek tersebut dan kemudian ledakan terjadi.
"Ini pertama kalinya saya melihat serangan bunuh diri," kata seorang saksi mata kepada AFP seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (23/7).
Juru bicara Kepolisian Kabul Hashmat Stanikzai mengkonfirmasi sebanyak 14 jiwa terbunuh termasuk petugas keamanan dan polisi lalu lintas dan 60 orang luka-luka. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Najib Danish mengatakan, rakyat sipil termasuk seorang anak dan para anggota petugas keamanan termasuk menjadi korban jiwa.
Ia menambahkan, pengebom bunuh diri melakukannya dengan berjalan kaki. Dostum yang dikaitkan dengan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) kembali dari Turki menggunakan pesawat.
Ia sempat tinggal di negara tersebut sejak Mei 2017. Ribuan pendukung Dostum berada di jalanan dalam beberapa pekan terakhir, memblokir jalan tol untuk meminta kembalinya Dostum dan membebaskan milisi pro pemerintah.
Pemrotes kemudian bersumpah pada Ahad untuk melanjutkan demonstrasi sampai pemimpin mereka menginstruksikan berhenti.
"Kami tidak percaya pemerintah. Kami akan melanjutkan protes kami kecuali Dostum yang memberitahu kami untuk berhenti," ujar pemimpin pemrotes di Provinsi Faryab, Ehsanullah Qowanch.
Pemrotes lainnya Massoud Khan mengaku, mereka selama 20 hari terakhir berada di jalanan. "Kami tidak akan menghentikan protes kami kecuali semua tuntutan kami dipenuhi," katanya.
Dostum meninggalkan Afghanistan pada Mei 2017 setelah dituduh melakukan kekerasan seksual dan penyekapan lawan politiknya. (rep)
Indonesia Kutuk Aksi Penjarahan Truk Bantuan yang Dilakukan Ekstremis Israel
RADARPEKANBARU.COM - Aksi blokade dan penjarahan yang dilakukan sekelompok ekstremis sayap kanan Isr.
AS Diam-diam Kirim Senjata Bernilai Rp16 Triliun ke Israel
RADARPEKAANBARU.COM - Kebijakan pemerintah Amerika Serikat dalam menanggapi konflik Israel-Palestina.
Pejabat Filipina Ancam Usir Diplomat China, Beijing: Manila Jangan Bertindak Gegabah
RADARPEKANBARU.COM - Hubungan antara Republik Rakyat China dan Republik Filipina semakin memanas. Ko.
Lancarkan Serangan Mendadak ke Kharkiv, Rusia Rebut Lima Desa
RADARPEKANBARU.COM - Pasukan darat Rusia melancarkan serangan mendadak di wilayah Kharkiv, Ukraina T.
Invasi Rafah Dilakukan untuk Cegah Kejatuhan Netanyahu
RADARPEKANBARU.COM - Rencana invasi besar-besaran yang dijanjikan Perdana Menteri Israel, Benjamin N.