Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Turki Bantah Gunakan Senjata Kimia
RADARPEKANBARU.COM. - Pemerintah Turki membantah rumor yang menyebut bahwa pihaknya menggunakan senjata kimia dalam operasi militernya di Suriah.Sebaliknya, Turki mengklaim operasi tersebut sepenuhnya mengincar kelompokteroris dan tidak menargetkan warga sipil.
"Ini hanya cerita palsu (penggunaan senjata kimia di Suriah). Turki tidak pernah menggunakan senjata kimia apapun," kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu kepada awak media di sela-sela acara Munich Security Conference di Jerman, Ahad (18/2).
Menurut Cavusoglu, rumor penggunaan senjata kimia oleh Turki hanya sebuah propaganda oleh organisasi yang dekat dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK). PKK merupakan salah satu kelompok yang diincar Turki dalam operasi militernya di Suriah. Kelompok ini terlarang di Turki karena dianggap telah melakukan pemberontakan selama tiga dekade terakhir.
Cavusoglu mengklaim Turki sangat memedulikan dan berhati-hati untuk melindungi warga sipil Suriah di tengah operasi militer yangberlangsung di sana. Sebaliknya, ia menuding kelompok teroris yang diburunya memanfaatkan warga sipil sebagai perisai di bawah wilayah yang dikendalikannya. Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat (AS) juga telah angkat bicara perihal kabar penggunaan senjata kimia oleh militer Turki dalam operasinya di Suriah.
"Kami menilai sangat tidak mungkin pasukan Turki menggunakan senjata kimia. Kami terus meminta pengekangan dan perlindungan warga sipil di Afrin," ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS. Birusk Hasaka, juru bicara kelompok YPG (Perlindungan RakyatSuriah) Kurdi di Afrin mengatakan, pasukan Turki melakukan pemboman dan serangan ke sebuah desa di barat laut wilayah tersebut. Serangan tersebut, kata Hasaka, menyebabkan enam orang menderita masalah pernapasan dan gejala lainnya mengindikasikan adanya serangan gas. Hal ini pun dikonfirmasi oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia. Kelompok pemantau perang yang berbasis di Inggris ini mengatakan serangan pasukan Turki terhadap sebuah desa di Afrin terjadi pada Jumat (16/2).
Menurut mereka, sumber medis di Afrin melaporkan bahwa enam orang korban dalam serangan tersebut mengalami kesulitan bernapas dan pupil mata melebar. Hal ini yang kemudian memunculkan dugaan bahwa militer Turki menggunakan senjata kimia dalam operasinya di Afrin. Pertengahan Januari lalu, Turki memulai operasi militer diwilayah Afrin, Suriah. Turki mengklaim operasi ini dilakukan untuk menumpas kelompok teroris dan milisi Kurdi yang mendiami wilayah tersebut. Adapun kelompoknya antara lain PKK, YPG, KCK (PersatuanKomunitas Kurdistan) dan PYD (Partai Persatuan Demokratik Suriah).(rep)
Indonesia Kutuk Aksi Penjarahan Truk Bantuan yang Dilakukan Ekstremis Israel
RADARPEKANBARU.COM - Aksi blokade dan penjarahan yang dilakukan sekelompok ekstremis sayap kanan Isr.
AS Diam-diam Kirim Senjata Bernilai Rp16 Triliun ke Israel
RADARPEKAANBARU.COM - Kebijakan pemerintah Amerika Serikat dalam menanggapi konflik Israel-Palestina.
Pejabat Filipina Ancam Usir Diplomat China, Beijing: Manila Jangan Bertindak Gegabah
RADARPEKANBARU.COM - Hubungan antara Republik Rakyat China dan Republik Filipina semakin memanas. Ko.
Lancarkan Serangan Mendadak ke Kharkiv, Rusia Rebut Lima Desa
RADARPEKANBARU.COM - Pasukan darat Rusia melancarkan serangan mendadak di wilayah Kharkiv, Ukraina T.
Invasi Rafah Dilakukan untuk Cegah Kejatuhan Netanyahu
RADARPEKANBARU.COM - Rencana invasi besar-besaran yang dijanjikan Perdana Menteri Israel, Benjamin N.
Dolar AS Menguat setelah Rilis Konsumen Mencapai Level Terburuk
RADARPEKANBARU.COM - Dolar menguat pada akhir perdagangan pekan ini, menyusul rilis indeks sentimen .