PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2718 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2866 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2678 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2541 Kali
Lahan Bersengketa dengan PT NWR, Masyarakat Langgam Pilih Direlokasi
Masyarakat Desa Segati, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan Demo
Pangkalan Kerinci, (radarpekanbaru.com) - Pemkab Pelalawan bersama Polres Pelalawan dan PT. NWR serta masyarakat, Jum'at lalu (7/2/2014) bertempat di kantor balai Desa Segati, duduk bersama membicarakan permasalahan sengketa lahan areal konsesi PT. NWR di Dusun Sei Lagan, Desa Segati, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan yang diduduki oleh masyarakat setempat.
Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Pelalawan AKBP Aloysius Suprijadi melalui Kasubag Humas Polres Pelalawan AKP. Lumban G Toruan, Sabtu (8/2/2014). Lumban mengatakan, mediasi itu dilakukan guna mencari solusi permasalahan sengketa lahan antara masayarakat dengan perusahaan.
Lebih jauh Lumban mengatakan, dalam mediasi itu dilakukan tanya jawab dan selanjutnya Pemkab Pelalawan, Polres Pelalawan dan pihak perusahaan memberikan 3 opsi kepada masyarakat agar mau meninggalkan areal atau lahan yang telah diklaimnya.
"Opsi itu yang pertama pihak perusahaan akan memberikan ongkos bagi masyarakat yang mau pulang kampung. Kedua, perusahaan dapat menerima masyarakat untuk menjadi karyawan dan disiapkan mess,"terang Lumban.
Masih kata Lumban, opsi ketiga masyarakat akan direlokasi. Dan setelah dilakukan mediasi itu, maka masyarakat memilih opsi ke tiga.
"Pemerintah dalam hal ini akan mengusahakan relokasi jika ada lahan lain yang mencukupi dan tidak dalam kawasan konsesi dan HTI maka masyarakat akan dipindah kelokasi itu,"ujar Lumban.
Sebagai tindak lanjut, sambung Lumban, Batin Antan-antan bersama Sekdes Segati dan perwakilan PT NWR mencari lahan kosong untuk dijadikan relokasi.
"Camat, Kades Desa Sei Lagan, Ketua kelompok tani Desa Sei Lagan bersama anggota Polsubsektor Segati akan mendata kembali masyarakat yang benar-benar berdomisili di Sei Lagan, sedangkan masyarakat yang tidak aktif akan dicoret dari kelompok tani,"jelasnya.
Lumban menambahkan, saat ini PT NWR telah menurunkan 400 orang karyawanya untuk melakukan penanaman akasia diluar tapak rumah masyarakat, dengan pengawalan dari Brimob dan anggota Polres Pelalawan.
Hadir dalam mediasi itu diantaranya, Kapolres Pelalawan AKBP Aloysius Suprijad, Asisten I Hadi Penandio, Kadishutbun Hambali, Camat Langgam Faisal, Kapolsek Pangkalan Kerinci, Kades Segati, perwakilan PT NWR, serta para datuk atau pemangku adat dan sekitar 200 orang masyarakat Desa Sei Lagan.(grc)
Editor : Alamsah
Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Pelalawan AKBP Aloysius Suprijadi melalui Kasubag Humas Polres Pelalawan AKP. Lumban G Toruan, Sabtu (8/2/2014). Lumban mengatakan, mediasi itu dilakukan guna mencari solusi permasalahan sengketa lahan antara masayarakat dengan perusahaan.
Lebih jauh Lumban mengatakan, dalam mediasi itu dilakukan tanya jawab dan selanjutnya Pemkab Pelalawan, Polres Pelalawan dan pihak perusahaan memberikan 3 opsi kepada masyarakat agar mau meninggalkan areal atau lahan yang telah diklaimnya.
"Opsi itu yang pertama pihak perusahaan akan memberikan ongkos bagi masyarakat yang mau pulang kampung. Kedua, perusahaan dapat menerima masyarakat untuk menjadi karyawan dan disiapkan mess,"terang Lumban.
Masih kata Lumban, opsi ketiga masyarakat akan direlokasi. Dan setelah dilakukan mediasi itu, maka masyarakat memilih opsi ke tiga.
"Pemerintah dalam hal ini akan mengusahakan relokasi jika ada lahan lain yang mencukupi dan tidak dalam kawasan konsesi dan HTI maka masyarakat akan dipindah kelokasi itu,"ujar Lumban.
Sebagai tindak lanjut, sambung Lumban, Batin Antan-antan bersama Sekdes Segati dan perwakilan PT NWR mencari lahan kosong untuk dijadikan relokasi.
"Camat, Kades Desa Sei Lagan, Ketua kelompok tani Desa Sei Lagan bersama anggota Polsubsektor Segati akan mendata kembali masyarakat yang benar-benar berdomisili di Sei Lagan, sedangkan masyarakat yang tidak aktif akan dicoret dari kelompok tani,"jelasnya.
Lumban menambahkan, saat ini PT NWR telah menurunkan 400 orang karyawanya untuk melakukan penanaman akasia diluar tapak rumah masyarakat, dengan pengawalan dari Brimob dan anggota Polres Pelalawan.
Hadir dalam mediasi itu diantaranya, Kapolres Pelalawan AKBP Aloysius Suprijad, Asisten I Hadi Penandio, Kadishutbun Hambali, Camat Langgam Faisal, Kapolsek Pangkalan Kerinci, Kades Segati, perwakilan PT NWR, serta para datuk atau pemangku adat dan sekitar 200 orang masyarakat Desa Sei Lagan.(grc)
Editor : Alamsah
BERITA LAINNYA +INDEKS
Indonesia Kutuk Aksi Penjarahan Truk Bantuan yang Dilakukan Ekstremis Israel
RADARPEKANBARU.COM - Aksi blokade dan penjarahan yang dilakukan sekelompok ekstremis sayap kanan Isr.
AS Diam-diam Kirim Senjata Bernilai Rp16 Triliun ke Israel
RADARPEKAANBARU.COM - Kebijakan pemerintah Amerika Serikat dalam menanggapi konflik Israel-Palestina.
Pejabat Filipina Ancam Usir Diplomat China, Beijing: Manila Jangan Bertindak Gegabah
RADARPEKANBARU.COM - Hubungan antara Republik Rakyat China dan Republik Filipina semakin memanas. Ko.
Lancarkan Serangan Mendadak ke Kharkiv, Rusia Rebut Lima Desa
RADARPEKANBARU.COM - Pasukan darat Rusia melancarkan serangan mendadak di wilayah Kharkiv, Ukraina T.
Invasi Rafah Dilakukan untuk Cegah Kejatuhan Netanyahu
RADARPEKANBARU.COM - Rencana invasi besar-besaran yang dijanjikan Perdana Menteri Israel, Benjamin N.
TULIS KOMENTAR +INDEKS