Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
218 Hektare Perhutanan Sosial di Kuansing, LSM Lingkungan Diajak Mengelolanya
RADARPEKANBARU.COM - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengalokasikan 8.000 hektare untuk dikembangkan sebagai perhutanan sosial di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo dan sekitarnya.
"Kita sudah memetakan areal-areal yang akan dikembangkan menjadi perhutanan sosial. Untuk sementara yang dicoba 218 hektare dari 8.000 hektare di satu lokasi," kata Kepala BBKSDA Riau, Mahfuds di Pekanbaru, Ahad.
Mahfuds menjelaskan hal itu kepada Antara saat ditanya persiapan revitalisasi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) yang diwacanakan sejak awal tahun 2017 ini.
Menurut dia, salah satu konsep yang didorong untuk merevitalisasi TNTN adalah menggulirkan perhutanan sosial. Sejauh ini, kata dia, BBKSDA Riau telah memetakan areal yang akan dikembangkan menjadi perhutanan sosial, tepatnya di Kecamatan Logas, Kuantan Singingi.
Dari pemetaan menggunakan pesawat tanpa awak atau drone, kata dia, disiapkan lahan 218 hektare dari 8.000 hektare untuk dikembangkan menjadi perhutanan sosial.
"Bibit-bibitnya sudah kita siapkan. Akan kita tanami tanaman hortikulturan yang sifatnya cepat menghasilkan di sana," ujarnya.
Dia menjelaskan dengan adanya perhutanan sosial, maka diharapkan masyarakat di sekitar TNTN akan semakin kuat tingkat ekonominya. Sehingga potensi perambahan hutan akan ditekan.
Selain di Logas, dia mengatakan konsep serupa akan dilakukan di sejumlah titik lainnya. Saat ini dia mengatakan BBKSDA Riau masih terus memetakan guna menyelesaikan persoalan di TNTN.
Selain BBKSDA Riau, Mahfud turut menggandeng sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) pegiat lingkungan seperti Walhi, Jikalahari dan lainnya.
"Kita sudah bagi ruang dengan kawan-kawan NGO. Kita bekerjasama untuk selesaikan persoalan dalam TNTN," jelasnya.
Supartono, Kepala Balai TNTN menambahkan kawasan hutan yang tersisa saat ini hanya sekitar 25.000-30.000 hektare dari total luas awal 80.000 hetare.
TNTN menjadi salah satu dari sejumlah kawasan konservasi yang marak terjadi pembalakan, perambahan lahan. Akibatnya, setiap tahun kawasan hutan yang kaya akan flora dan fauna di Riau menjadi ajang berkumpulnya titik-titip api. (ant)
Plt Bupati Asmar Terus Percepat Transfer DBH Migas dari Provinsi dan Pusat
RADARPEKANBARU.COM - Untuk menjamin jalannya pembangunan secara maksimal dalam k.
Bawaslu Buka Rekrutmen Pengawas Kelurahan Desa Pemilihan Serentak 2024
RADARPEKANBARU.COM - Bawaslu Riau membuka Pendaftara.
Polsek Tampan Kini Resmi Ganti Nama Jadi Polsek Binawidya
RADARPEKANBARU.COM - Polsek Tampan yang telah berdiri sejak tahun 1998 lalu, saat ini resmi berganti.
Jabatan Pj Walikota Pekanbaru segera Berakhir, Akan Digantikan Sekda?
RADARPEKANBARU.COM - Masa jabatan Muflihun sebagai Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru hanya tinggal be.
Pendataan Masih Berlangsung, Pedagang Segera Dipindahkan ke Pasar Induk Pekanbaru
RADARPEKANBARU.COM - Proses pendataan pedagang yang akan berjualan di Pasar Induk masih berlangsung..