Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Harry Azhar Azis, Politikus yang Suka Melawan Pemerintah
RADARPEKANBARU.COM- Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis menjadi sorotan setelah namanya muncul dalam daftar klien Mossack Fonseca, firma hukum asal Panama yang dalam dua pekan terakhir menjadi perhatian dunia karena berkas internal mereka bocor ke publik.
Dalam bocoran dokumen yang dikenal dengan sebutan Panama Papers itu, Harry tercatat mendirikan Sheng Yue International Limited, perusahaan cangkang, di British Virgin Islands (BVI).
Banyak kalangan, dari pegiat transparansi pemerintahan, antikorupsi, hingga akademikus, mendesak Ketua BPK periode 2014-2019 ini mundur. Namun Harry malah menantang mereka yang menuntut orang tidak bersalah itu yang salah.
Sikap melawan pemerintah itu sudah menjadi kebiasaan Harry sejak duduk di bangku DPR. Dari awal terpilih, pria kelahiran Tanjung Pinang, 25 April 1956, itu selalu tidak jauh dari komisi yang membidangi keuangan negara. Komisi Keuangan dan Badan Anggaran jadi “makanan sehari-hari” suami Amanah Abdulkadi tersebut.
Anggota Partai Golkar itu pernah langsung mengkritik wewenang komisi rasuah. Sewaktu menjabat Wakil Ketua Komisi XI DPR, Harry menolak usulan penambahan kewenangan KPK dalam RUU Pencucian Uang, terutama dalam aturan pemberian laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
"Wewenang itu hanya ada pada dua lembaga, yakni kejaksaan dan kepolisian. Kalau diberikan kepada KPK, masyarakat akan semakin tidak percaya kepada dua institusi itu," ujarnya pada 25 Agustus 2010.
Dalam kesempatan lain, Harry, yang memiliki harta kekayaan Rp 9,9 miliar, menyindir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Waktu itu, 1 Mei 2014, SBY baru saja memberikan pidato target ekonomi dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan. Wakil Ketua Komisi Anggaran dari Partai Golkar, Harry Azhar Azis, mengatakan SBY tidak bisa memaksakan target pembangunan untuk tahun depan. "Dia tak bisa lagi ambisius. Pada 2015, dia sudah bukan lagi presiden," katanya.
Sebelum aktif di dunia politik, Harry pernah menjadi dosen di beberapa universitas. Antara lain Universitas Tarumanagara, Universitas UPN Veteran, dan Universitas Indonesia.(Tempo.co)
KPU Kampar Umumkan Nama-nama PPK Terpilih Untuk Pilkada 2024, Dilantik Besok
RADARPEKANBARU - Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Kampar sudah mengumumkan .
Selain survei tertinggi, PDI Perjuangan : Ida Yulita Susanti adalah politisi perempuan terbaik yang ada di Pekanbaru
PEKANBARU- Sejumlah lembaga survei tempatkan Ida Yulita Susanti degan tingkat popularitas t.
Hadiri Acara Bagholek Godang, Pj Bupati Kampar Pertanyakan Ketua LAK Kampar menghilang
PEKANBARU - Puluhan Ribu masyarakat Kampar se-Provinsi Riau berbondong-bondong datang memadati Ge.
Tiket Pilgubri M. Nasir Lengkap Eddy Yatim: Kami Fokus Seleksi Wagubri
PEKANBARU-Anggota DPR RI dari Partai Demokrat M. Nasir Dipastikan bertarung dalam kontestasi Pilg.
Wiwik Widaningsih dan Pengurus PWI Siak Periode 2023-2026 Resmi Dilantik
PEKANBARU - Usai pengambilan sumpah jabatan yang dipimpin Ketua PWI Riau Raja Is.
Kembalikan Formulir ke NasDem, Nasir Day Terpanggil Pimpin Pekanbaru
PEKANBARU – HM Nasir Day SH MH mengakui terpanggil untuk mengabdikan diri kepa.