PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2704 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2854 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2669 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2529 Kali
Ditemukan, Tembok Besar Sebelum Tembok Raksasa China
Temuan Tembok Besar
Radarpekanbaru.com - Tembok Raksasa China telah menjadi bangunan bersejarah bagi negeri Tirai Bambu itu. Bangunan yang memiliki usia lebih dari 2000 tahun itu kokoh berdiri sepanjang ribuan mil untuk melindungi China dari serangan musuh.
Namun, belum lama ini tim arkeolog menemukan bangunan yang lebih tua, sudah dibangun sebelum munculnya tembok raksasa itu.
Dilansir npr.org, Senin 30 Desember 2013 arkeolog Amerika Serikat, Gary Feinman melakukan survei salah satu tembok di China dan menemukan tembok yang lebih dulu ada sebelum tembok besar itu. Bahkan, tembok temuannya disebut sebagai tembok besar pertama.
Memang tembok yang dimaksud tak serapi tembok besar China saat ini. Namun tembok temuan itu lebih tua dari tembok kebanggan bangsa China.
Feinman mengaku hanya menyusuri di sekitar Provinsi Shandong China Timur saat menemukan tembok besar pertama.
Namun, ini bukan pertama kalinya ia menemukan jejak arkeologi di tanah china. Dua tahun silam, Feinman menemukan sebuah dinding tanah dengan tinggi 15 meter di beberapa tempat.
Setelah diukur karbon, usianya menunjukkan sekitar 500 SM, yang berarti tembok dibangun berabad-abad sebelum tembok besar China.
"Dengan menyusuri bagian ini, kita telah melihat bagaimana dinding dirancang dengan baik. Bangunan dinding benar-benar berjalan di sepanjang punggung bukit," kata dia.
Feinman meyakini temuannya merupakan sebuah bangunan besar. Sebab tak ada yang bisa melakukan hal ini sebelumnya.
Disebutkan orang China membangun dinding dengan teknik menghantam bumi. Pekerja memanfaatkan tanah halus untuk membawa berton-ton bahan dinding sampai ke puncak pegunungan. Kemudian sesampai di puncak, pekerja memukuli tumpukan material.
Feinman menambahkan, membuat dinding cukup kuat dapat digunakan untuk bertahan hidup selama 2500 tahun.
Arkeolog Universitas Ibrani Yerusalem, Gideon Shelach menduga untuk membuat konstruksi ratusan kilometer itu butuh banyak pekerja.
Untuk itu Dinasti Qi sebagai pengawas pembangunan tembok, mengerahkan semua kekuatan untuk mewujudkan dinding itu.
"Pertama, mereka sangat pandai merekrut orang untuk berperang," jelas Shelach.
Kemudian dengan banyaknya pasukan, penguasa mengajak mereka mulai membangun dinding-dinding. (viva)
Editor : Ramli
Namun, belum lama ini tim arkeolog menemukan bangunan yang lebih tua, sudah dibangun sebelum munculnya tembok raksasa itu.
Dilansir npr.org, Senin 30 Desember 2013 arkeolog Amerika Serikat, Gary Feinman melakukan survei salah satu tembok di China dan menemukan tembok yang lebih dulu ada sebelum tembok besar itu. Bahkan, tembok temuannya disebut sebagai tembok besar pertama.
Memang tembok yang dimaksud tak serapi tembok besar China saat ini. Namun tembok temuan itu lebih tua dari tembok kebanggan bangsa China.
Feinman mengaku hanya menyusuri di sekitar Provinsi Shandong China Timur saat menemukan tembok besar pertama.
Namun, ini bukan pertama kalinya ia menemukan jejak arkeologi di tanah china. Dua tahun silam, Feinman menemukan sebuah dinding tanah dengan tinggi 15 meter di beberapa tempat.
Setelah diukur karbon, usianya menunjukkan sekitar 500 SM, yang berarti tembok dibangun berabad-abad sebelum tembok besar China.
"Dengan menyusuri bagian ini, kita telah melihat bagaimana dinding dirancang dengan baik. Bangunan dinding benar-benar berjalan di sepanjang punggung bukit," kata dia.
Feinman meyakini temuannya merupakan sebuah bangunan besar. Sebab tak ada yang bisa melakukan hal ini sebelumnya.
Disebutkan orang China membangun dinding dengan teknik menghantam bumi. Pekerja memanfaatkan tanah halus untuk membawa berton-ton bahan dinding sampai ke puncak pegunungan. Kemudian sesampai di puncak, pekerja memukuli tumpukan material.
Feinman menambahkan, membuat dinding cukup kuat dapat digunakan untuk bertahan hidup selama 2500 tahun.
Arkeolog Universitas Ibrani Yerusalem, Gideon Shelach menduga untuk membuat konstruksi ratusan kilometer itu butuh banyak pekerja.
Untuk itu Dinasti Qi sebagai pengawas pembangunan tembok, mengerahkan semua kekuatan untuk mewujudkan dinding itu.
"Pertama, mereka sangat pandai merekrut orang untuk berperang," jelas Shelach.
Kemudian dengan banyaknya pasukan, penguasa mengajak mereka mulai membangun dinding-dinding. (viva)
Editor : Ramli
BERITA LAINNYA +INDEKS
Polsek Tampan Kini Resmi Ganti Nama Jadi Polsek Binawidya
RADARPEKANBARU.COM - Polsek Tampan yang telah berdiri sejak tahun 1998 lalu, saat ini resmi berganti.
Jabatan Pj Walikota Pekanbaru segera Berakhir, Akan Digantikan Sekda?
RADARPEKANBARU.COM - Masa jabatan Muflihun sebagai Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru hanya tinggal be.
Pendataan Masih Berlangsung, Pedagang Segera Dipindahkan ke Pasar Induk Pekanbaru
RADARPEKANBARU.COM - Proses pendataan pedagang yang akan berjualan di Pasar Induk masih berlangsung..
Kepala Disdik Riau Tersangka Tunggal Korupsi Rp2,3 Miliar
RADARPEKANBARU.COM - Kepala Dinas Pendidikan Riau TFT telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan koru.
Komisi III DPRD Pekanbaru Minta Disdik Pekanbaru Bersiap Pelaksanaan PPDB SD Online
RADARPEKANBARU.COM - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru meminta Dinas P.
Indikator Politik Indonesia: Kelmi Amri Raih Elektabilitas Tertinggi di Pilkada Rohul
RADARPEKANBARU.COM - Kelmi Amri meraih elektabilitas tertinggi sebagai bakal calon bupati di Pilkada.
TULIS KOMENTAR +INDEKS