Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
APHI Riau Merasa Selalu Mendapat Tuduhan Negatif Karhutla
RADARPEKANBARU.COM- Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Provinsi Riau merasa seperti dibombastis akibat terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera termasuk di Riau, sehingga melupakan logika bisnis suatu perusahaan.
"Kita dibombastis dari segala penjuru dan seolah-olah perusahaan kehutanan yang membakar. Tapi, mereka lupa dengan logika bisnis pengusaha kehutanan," papar Ketua APHI Provinsi Riau Ahmad Kuswara kepada wartawan di Pekanbaru, Rabu.
Dari logika bisnis, lanjut dia, tidak mungkin pengusaha kehutanan main bakar pada lahan konsesi yang diberi pemerintah baik berupa kayu alam maupun kayu Hutan Tanaman Industri (HTI) semuanya berarti membakar duit.
Saat ini, katanya, ada upaya melemahkan asosiasi bisnis di sektor kehutanan itu dengan menutup rapat apa yang telah diberikan kepada Negara dan meluapkan emosi sesaat. Termasuk ketika warga membakar, masuk ke hutan.
"Kita bukannya tidak mau disalahkan. Kalau memang terjadi dan terbukti, desak aja. Seperti mau dikembalikan izin?. Apakah ada jaminan tahun depan tidak terjadi, kalau memang penanganan masih seperti ini?," katanya.
Kalau untuk peralatan pemadaman kebakaran, ucap Ahmad, maka perusahaan HTI di Riau dalam beberapa tahun terakhir sudah lengkap peralatan pemadaman api.
"Sedangkan untuk pemadaman sekarang, lebih banyak dari HTI dan bukan dari perkebunan. Ada sumbangan dari Gapki (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia)?, belum ada. Semuanya dari kehutanan baik helikopter, pompa air, sarana dan prasarana," jelas dia.
Dalam rilis APHI akhir pekan lalu, para anggota asosiasi itu mengalami kerugian setiap kali ada kebakaran yang terjadi di wilayah kerjanya karena harus kehilangan aset tanaman dan harus mengeluarkan biaya penanaman ulang.
Purwadi, Direktur Eksekutif APHI mengatakan, tidak mungkin perusahaan pemegang izin melakukan pembakaran hutan, tetapi harus menghadapi tuduhan negatif setiap kali kebakaran lahan terjadi.
"Tidak mungkin terjadi kesengajaan pemegang izin melakukan pembakaran. Hutan itu, gudang kita. Kalau bakar gudang kita, maka itu kita sangat rugi sekali. Betul bahwa masyarakat terlibat pembakaran, tapi kita minta telusuri siapa di belakangnya," katanya.
APHI saat ini juga fokus pada upaya pemberdayaan masyakarat tempatan terutama di area sekitar konsesi perusahaan untuk mengubah perilaku melalui inisiatif kolaboratif multi pihak.
"Program "fire free village program" diinisasi anggota APHI dengan mengampanyekan program desa bebas api di Riau, akan terus dikembangkan. Sebab program ini melibatkan pemerintah daerah bupati, camat, kepala desa, polisi dan komponen lain," terang Purwadi.(Radarpku/ant)
Kampar Kembali Alami Inflasi Tertinggi di Riau pada April 2024, Capai 6,07 Persen
RADARPEKANBARU.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mendata pada April 2024 terjadi inflasi year on yea.
WNA Rohingya Terlantar, UNHCR dan IOM Bersurat ke Gubri soal Penempatan Sementara
RADARPEKANBARU.COM - Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) dan Badan Migrasi PBB (IOM) .
Pilkada Inhil 2024 Bakal Seru dan Panas, Demokrat Ungkap Nama Besar Siap Berlaga
RADARPEKANBARU.COM - Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menjadi salah satu daerah yang akan melangsun.
Raker Komwil I Apeksi, Lalu Lintas di Pekanbaru Dialihkan
RADARPEKANBARU.COM - Dalam rangka pelaksanaan Rapat Kerja (Raker) Komisariat Wilayah (Komwil) I Asos.
Ahmad Yuzar Resmi Dilantik Sebagai Pj Sekda Kampar
RADARPEKANBARU.COM - Ahmad Yuzar resmi dilantik sebagai Penjabat (Pj) Sekda Kabupaten Kampar, pelant.
250 Anak di Kota Pekanbaru Masih Alami Stunting
RADARPEKANBARU.COM - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbar.