PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2670 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2819 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2634 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2497 Kali
Alamak, Pelayanan Publik Kota Pekanbaru Jelek
Ilustrasi
Pekanbaru, (radarpekanbaru.com)- Upaya Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT meningkatkan pelayanan publik dinilai gagal. Berdasarkan hasil Survei Integritas (SI) yang dilaksanakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2013, Pemko Pekanbaru berada di urutan ke 57 dan menjadi kota nomor empat terburuk pelayanan publik di Indonesia.
Hasil survei tersebut disampaikan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas dihadapan kepala daerah, instansi, dan departemen di Jakarta pekan lalu.
"Survei integritas sektor publik ini dilakukan dalam rangka memberikan penilaian dari kepuasan masyarakat menerima pelayanan publik oleh pemerintah. Ini juga merupakan cerminan bagaimana masyarakat sebagai pengguna layanan dengan layanan yang diurus oleh lembaga pemerintah, "jelas Busyro dalam rilisnya.
Dari Survei Integritas tersebut, menempatkan Kota Pare-pare diposisi utama. Pekanbaru kalah dari Kota Tanjung Pinang (4), Lokhseumawe (15), Padang (22), Banda Aceh (25), Batam (32) dan lainnya.
Posisi Pemko Pekanbaru berada di posisi 57 dengan nilai rata-rata 6,05. Dijelaskan Busyro penilaian tersebut terkait mekanisme pengaduan masyarakat, pemanfaatan teknologi informasi, ekspektasi petugas terhadap gratifikasi, prilaku birokrat maupun pengguna layanan dan tingkat upaya sosialisasi/kampanye antikorupsi terhadap petugas dan pengguna layanan. Melihat data tersebut, bisa disimpulkan Pemko Pekanbaru belum bisa meminimalisir kondisi tersebut.
Terkiat situasi ini, Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT mengaku hal ini akan menjadi perhatiannya. Dalam kondisi tersebut, Firdaus berharap ke depan hasil survei ini menjadi cambuk untuk pelayanan publik di Pekanbaru. Tidak hanya itu, dia juga menegaskan kepada seluruh pejabat dalam bidang pelayanan untuk mengontrol pelaksanaan pelayanan di tempatnya.
"Ini adalah cambuk untuk kita. Ternyata apa yang kita berikan selama ini masih jauh dari kepuasan masyarakat. Insya Allah ini akan kita perbaiki setidaknya ke depan bisa lebih baik lagi,"harapnya.
Menyikapi itu Pakar Pemerintah asal Universitas Islam Riau Drs Zaini Ali MSi menegaskan, rendahnya pelayanan publik yang dilakukan pemerintah Kota Pekanbaru di bawah kepemimpinan Firdaus-Ayat dalam dua tahun terakhir ini menandakan suatu yang tidak bagus.
"Seharusnya dalam kurun waktu dua tahun ini lebih meningkat pelayanan diberikan kepada masyarakat. Jangan hanya menuntut hak berupa gaji, namun tidak memberikan pelayanan baik kepada masyarakat. Sibuklah untuk masyarakat jangan sibuk untuk diri sendiri,"tegasnya. (rp)
Editor : Alamsah
Hasil survei tersebut disampaikan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas dihadapan kepala daerah, instansi, dan departemen di Jakarta pekan lalu.
"Survei integritas sektor publik ini dilakukan dalam rangka memberikan penilaian dari kepuasan masyarakat menerima pelayanan publik oleh pemerintah. Ini juga merupakan cerminan bagaimana masyarakat sebagai pengguna layanan dengan layanan yang diurus oleh lembaga pemerintah, "jelas Busyro dalam rilisnya.
Dari Survei Integritas tersebut, menempatkan Kota Pare-pare diposisi utama. Pekanbaru kalah dari Kota Tanjung Pinang (4), Lokhseumawe (15), Padang (22), Banda Aceh (25), Batam (32) dan lainnya.
Posisi Pemko Pekanbaru berada di posisi 57 dengan nilai rata-rata 6,05. Dijelaskan Busyro penilaian tersebut terkait mekanisme pengaduan masyarakat, pemanfaatan teknologi informasi, ekspektasi petugas terhadap gratifikasi, prilaku birokrat maupun pengguna layanan dan tingkat upaya sosialisasi/kampanye antikorupsi terhadap petugas dan pengguna layanan. Melihat data tersebut, bisa disimpulkan Pemko Pekanbaru belum bisa meminimalisir kondisi tersebut.
Terkiat situasi ini, Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT mengaku hal ini akan menjadi perhatiannya. Dalam kondisi tersebut, Firdaus berharap ke depan hasil survei ini menjadi cambuk untuk pelayanan publik di Pekanbaru. Tidak hanya itu, dia juga menegaskan kepada seluruh pejabat dalam bidang pelayanan untuk mengontrol pelaksanaan pelayanan di tempatnya.
"Ini adalah cambuk untuk kita. Ternyata apa yang kita berikan selama ini masih jauh dari kepuasan masyarakat. Insya Allah ini akan kita perbaiki setidaknya ke depan bisa lebih baik lagi,"harapnya.
Menyikapi itu Pakar Pemerintah asal Universitas Islam Riau Drs Zaini Ali MSi menegaskan, rendahnya pelayanan publik yang dilakukan pemerintah Kota Pekanbaru di bawah kepemimpinan Firdaus-Ayat dalam dua tahun terakhir ini menandakan suatu yang tidak bagus.
"Seharusnya dalam kurun waktu dua tahun ini lebih meningkat pelayanan diberikan kepada masyarakat. Jangan hanya menuntut hak berupa gaji, namun tidak memberikan pelayanan baik kepada masyarakat. Sibuklah untuk masyarakat jangan sibuk untuk diri sendiri,"tegasnya. (rp)
Editor : Alamsah
BERITA LAINNYA +INDEKS
Resmi Dilantik, Presiden Putin Janji Bawa Kemenangan untuk Rusia
RADARPEKANBARU.COM - Setelah melaksanakan sumpah setia kepada Konstitusi Rusia di Istana Agung Kreml.
Zelensky Jadi Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Tidak Peduli, Toh Putin Buronan ICC
RADARPEKANBARU.COM -Masuknya nama Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dalam daftar buronan Rusia me.
Israel Bombardir Rafah Setelah Hamas Ngaku Serang IDF di Perbatasan
RADARPEKANBARU.COM - Tanpa ragu, Israel melancarkan serangan udara bertubi-tubi ke Kota Rafah, Gaza,.
Diteror Seruan Boikot Anti Israel, Ratusan Gerai KFC di Malaysia Ditutup
RADARPEKANBARU.COM - Dampak boikot terhadap merek-merek asal Amerika Serikat semakin menyebar di neg.
usia Perlahan Ambil Alih Pangkalan Militer AS di Niger
RADARPEKANBARU.COM - Sebuah laporan menyebut personel militer Rusia telah dipindahkan ke pangkalan u.
Hubungan Memburuk di Tengah Krisis Rusia-Ukraina, Xi Jinping akan Kunjungi Tiga Negara Eropa
RADARPEKANBARU.COM - Presiden Republik Rakyat China (RRC) yang juga pemimpin Partai Komunis China (P.
TULIS KOMENTAR +INDEKS