PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2720 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2868 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2681 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2543 Kali
Mantap! BPD Tarai Bangun Hentikan Proyek Drainase Siluman
Ilustrasi
TAMBANG, RADARPEKANBARU.COM - Dikerjakan asal-asalan, tanpa gambar dan rencana anggaran biaya, proyek pembangunan saluran air (drainase) di Desa Tarai Bangun Kecamatan Tambang dihentikan oleh BPD setempat.
BPD Tarai Bangun menemukan proyek itu saat melakukan inspeksi mendadak ke pembangunan saluran air (drainase) di Jalan Perumahan Graha Bangun Permai, RT03 RW03 Dusun I, Senin (10/11/2014) kemarin.
Ketua BPD Desa Tarai Bangun Iskandar Halim SH didampingi Anggota BPD Nova Rinaldo, saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, bahwa inspeksi mendadak ini dilakukan atas laporan dari masyarakat tentang adanya pembangunan proyek drainase di wilayahnya yang tidak jelas, karena tidak ada papan pelaksanaan proyek.
Dikatakan Iskandar, pengerjaan proyek ini seperti asal-asalan, karena pembuatan drainase ini dikerjakan tanpa ada gambar, bestek dan rancangan anggaran biayanya, sehingga terkesan proyek ini dikerjakan dengan mereka-reka atau meraba-raba karena tidak ada acuan.
"Kita tidak ingin proyek pembangunan yang dibiayai oleh uang rakyat ini pengerjaannya asal jadi karena tidak adanya transparansi dalam pelaksanaannya," ujar Iskandar.
Pada prinsipnya, kata BPD, masyarakat sangat berterimakasih kepada pemerintah atas bantuan proyek pembangunan untuk Desa Tarai Bangun yang dibiayai APBD Perubahan 2014 Kabupaten Kampar ini. Namun diingatkannya bahwa bantuan tersebut harus jelas, sehingga pengerjaannya pun bisa dipertanggugjawabkan kepada masyarakat.
Namun seperti pembangunan drainase ini yang pengerjaannya seperti dipaksakan yang pengerjaan pengecorannya dilakukan dengan manual, besinya yang tidak jelas ukurannya, begitu juga adukan antara semen, pasir dan kerikil yang tidak ada acuannya, serta tiang penyangga saluran yang tidak diikat dan mudah dicabut.
"Kita berterimakasih kepada masyarakat yang telah melaporkan kepada BPD tentang pelaksanaan proyek di daerahnya, sehinggga pengawasan bukan hanya dilakukan oleh BPD saja, tetapi juga masyarakat mengawasaiya," katanya.
Akibat tak ada plang proyek dan prosedur pengerjaan proyek lainnya, maka proyek yang diduga benilai Rp150 juta ini dengan penunjukan langsung, untuk sementara waktu dihentikan dahulu pengerjaannya.
"Kita tak ingin proyek asal jadi lagi, cuma tahan 4 bulan habis itu hancur, tentu yang dirugikan masyarakat," imbuhnya.(sk/rp)
BPD Tarai Bangun menemukan proyek itu saat melakukan inspeksi mendadak ke pembangunan saluran air (drainase) di Jalan Perumahan Graha Bangun Permai, RT03 RW03 Dusun I, Senin (10/11/2014) kemarin.
Ketua BPD Desa Tarai Bangun Iskandar Halim SH didampingi Anggota BPD Nova Rinaldo, saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, bahwa inspeksi mendadak ini dilakukan atas laporan dari masyarakat tentang adanya pembangunan proyek drainase di wilayahnya yang tidak jelas, karena tidak ada papan pelaksanaan proyek.
Dikatakan Iskandar, pengerjaan proyek ini seperti asal-asalan, karena pembuatan drainase ini dikerjakan tanpa ada gambar, bestek dan rancangan anggaran biayanya, sehingga terkesan proyek ini dikerjakan dengan mereka-reka atau meraba-raba karena tidak ada acuan.
"Kita tidak ingin proyek pembangunan yang dibiayai oleh uang rakyat ini pengerjaannya asal jadi karena tidak adanya transparansi dalam pelaksanaannya," ujar Iskandar.
Pada prinsipnya, kata BPD, masyarakat sangat berterimakasih kepada pemerintah atas bantuan proyek pembangunan untuk Desa Tarai Bangun yang dibiayai APBD Perubahan 2014 Kabupaten Kampar ini. Namun diingatkannya bahwa bantuan tersebut harus jelas, sehingga pengerjaannya pun bisa dipertanggugjawabkan kepada masyarakat.
Namun seperti pembangunan drainase ini yang pengerjaannya seperti dipaksakan yang pengerjaan pengecorannya dilakukan dengan manual, besinya yang tidak jelas ukurannya, begitu juga adukan antara semen, pasir dan kerikil yang tidak ada acuannya, serta tiang penyangga saluran yang tidak diikat dan mudah dicabut.
"Kita berterimakasih kepada masyarakat yang telah melaporkan kepada BPD tentang pelaksanaan proyek di daerahnya, sehinggga pengawasan bukan hanya dilakukan oleh BPD saja, tetapi juga masyarakat mengawasaiya," katanya.
Akibat tak ada plang proyek dan prosedur pengerjaan proyek lainnya, maka proyek yang diduga benilai Rp150 juta ini dengan penunjukan langsung, untuk sementara waktu dihentikan dahulu pengerjaannya.
"Kita tak ingin proyek asal jadi lagi, cuma tahan 4 bulan habis itu hancur, tentu yang dirugikan masyarakat," imbuhnya.(sk/rp)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Indonesia Kutuk Aksi Penjarahan Truk Bantuan yang Dilakukan Ekstremis Israel
RADARPEKANBARU.COM - Aksi blokade dan penjarahan yang dilakukan sekelompok ekstremis sayap kanan Isr.
AS Diam-diam Kirim Senjata Bernilai Rp16 Triliun ke Israel
RADARPEKAANBARU.COM - Kebijakan pemerintah Amerika Serikat dalam menanggapi konflik Israel-Palestina.
Pejabat Filipina Ancam Usir Diplomat China, Beijing: Manila Jangan Bertindak Gegabah
RADARPEKANBARU.COM - Hubungan antara Republik Rakyat China dan Republik Filipina semakin memanas. Ko.
Lancarkan Serangan Mendadak ke Kharkiv, Rusia Rebut Lima Desa
RADARPEKANBARU.COM - Pasukan darat Rusia melancarkan serangan mendadak di wilayah Kharkiv, Ukraina T.
Invasi Rafah Dilakukan untuk Cegah Kejatuhan Netanyahu
RADARPEKANBARU.COM - Rencana invasi besar-besaran yang dijanjikan Perdana Menteri Israel, Benjamin N.
TULIS KOMENTAR +INDEKS