Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dilaporkan ke Bareskrim,
Pigai Tegaskan Kritik Jokowi-Ganjar Bukan Rasis
JAKARTA,Radarpekanbaru.com - Eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai dilaporkan ke Bareskrim Polri atas dugaan rasisme. Ini bermula dari cuitan Pigai yang diduga berisi pesan rasialisme ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Apa respons Pigai?
detikcom mengonfirmasi hal ini kepada Pigai lewat telepon, Selasa (5/10/2021). Namun di ujung telepon yang berbicara adalah, Marthen Goo, yang memperkenalkan diri sebagai pengacara Pigai.
Terkait pelaporan ke Bareskrim ini, Marthen menyatakan cuitan kliennya itu lebih kepada mengkritisi kebijakan publik. Tidak ada maksud rasis terhadap Presiden Jokowi maupun Ganjar. "Pertama kita harus lihat bahwa cuitan itu kan lebih kepada mengkritisi kebijakan publik. Setiap warga negara itu kan wajib mengkritisi pemimpin publik," kata Marthen.
"Kedua, isi daripada cuitan itu. Kalau kita lihat kan tidak ada tanda koma di antara Jawa Tengah dan Jokowi. Itu kan sebenarnya mau menjelaskan bahwa baik Jokowi maupun Ganjar itu berasal dari Jawa Tengah. Itu bicara tentang provinsi, jadi tidak bisa kemudian kita mengartikan bahwa itu rasis. Menurut saya itu penafsiran yang terlalu jauh," sambungnya.
Menurut Marthen, harusnya dicari tahu siapa yang menggiring opini bahwa cuitan Natalius Pigai itu rasis. Dia menilai ada oknum-oknum yang sengaja membangun narasi untuk menciptakan kegaduhan. "Dari aspek hukum itu tidak terpenuhi unsurnya. Terus berikutnya soal subjek pelapor. Legal standingnya tidak terpenuhi. Kami melihatnya ini terlalu jauh, berlebihan. Lebih kepada politik," ucapnya.
"Kami melihatnya ada kebencian, lebih kepada personal. Mungkin karena pak Natalius selalu kritisi kebijakan-kebijakan publik. Mestinya kan warga negara itu harus mengapresiasi pak Natalius Pigai yang selalu mengkritisi," sambungnya. Marthen menambahkan, kliennya pada prinsipnya akan mengikuti proses hukum.
"Kami pada prinsipnya akan mengikuti proses ini. Tapi kami yakin bahwa kepolisian pasti akan tolak karena itu tidak memenuhi unsur. kami juga meminta pihak kepolisian harus profesional," tegasnya. Pigai sebelumnya juga sudah dihubungi detikcom terkait bagaimana responsnya jika ada pihak yang melaporkan dirinya ke polisi. Pigai menyatakan, dirinya pada prinsipnya sap menghadapi.
"Ya mereka silakan laporkan. Coba laporkan apa bisa diproses? Wong dari sisi hukum saja nggak ada. Kecuali kalau saya bikin Jawa Tengah koma, baru Jokowi, nah itu ya sukunya kena. Saya sudah sebut 2 orang oknum kok. Tinggal mereka meminta Natalius buktikan mana rampok sumber daya alam, mana bunuh rakyat Papua, mana rasis. Ya tinggal saya buktikan. Itu hal yang normal," ujarnya.
"Kalau berani laporkan.Berikutnya, kalau laporkan, hari ini anak buah saya sudah inventarisir lebih dari 500 orang yang rasis sama saya di dalam komentar. Apa polisi ingin proses 500 orang yang komentar di Twitter, Facebook, di Instagram? Emang gue bodoh apa? Malah mereka lebih rasis ke saya dari pada saya punya twit-twit yang sama sekali tidak ada hubungan," sambung Pigai.
Menurut Pigai, orang yang punya legal standing melaporkan dirinya adalah Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Karena saya sudah sebut nama, kalau mau lapor polisi misalnya terkait dengan pembuktian-pembuktian terhadap saya menyatakan kekayaan sumber daya alam Papua, pembunuh rakyat Papua, rasisme, maka yang lapor harus Jokowi dengan Ganjar karena saya sudah sebut nama dua orang itu," ujarnya.
"Kalau yang lain ya dia tidak memiliki standing (legal standing) hukum yang kuat karena itu deliknya aduan," sambung Pigai menegaskan. Natalius Pigai jadi sorotan karena dinilai telah menyampaikan pesan rasialisme terhadap Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Pigai membantah hal ini saat dimintai konfirmasi.
"Jgn percaya org Jawa Tengah Jokowi & Ganjar. Mrk merampok kekayaan kita, mereka bunuh rakyat papua, injak2 harga diri bangsa Papua dgn kata2 rendahan Rasis, monyet & sampah. Kami bukan rendahan. kita lawan ketidakadilan sampai titik darah penghabisan. Sy Penentang Ketidakadilan)." demikian cuitan Pigai lewat akun Twitter-nya @NataliusPigai2 seperti, Sabtu (2/10/2021).
Cuitan Pigai tersebut ramai dikomentari netizen. Tidak sedikit yang mengecam karena menilai cuitan Pigai tersebut rasis. Tidak lama berselang, dia pun dilaporkan ke Bareskrim Polri. "Sudah selesai bikin laporan polisi (LP)," ujar Ketua Umum BaraNusa Adi Kurniawan saat dimintai konfirmasi, Senin (4/10/2021).
LP itu teregister dalam LP/B/0601/X/2021/SPKT/BARESKRIM POLRI. LP itu dibuat pada 4 Oktober 2021 dan ditandatangani oleh Perwira Siaga 1 Ipda Irwan atas nama Kepala Subbagian Penerimaan Laporan.
Di dalam LP tersebut, Natalius Pigai dilaporkan karena diduga melakukan tindak pidana penghinaan/ujaran kebencian/hate speech (melalui media elektronik) dan/atau kejahatan tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 A Ayat (2) Jo Pasal 28 Ayat (2) UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 156 KUHP dan/atau Pasal 16 Jo Pasal 4 Huruf (b) ayat (1) UU RI No 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dan/atau Pasal 14 ayat (1) dan ayat (2) KUHP.
Terlapor dalam LP ini ialah pemilik akun atau pengelola akun Twitter atas nama @NataliusPigai2. Kembali ke Adi, dirinya menjelaskan alasan Natalius Pigai dilaporkan ke Bareskrim. Adi mengungkapkan Pigai sering berbuat rasis dan bahkan diduga melakukan fitnah terhadap Presiden Jokowi. "Alasan kita sudah jelas. Natalius Pigai itu sudah sering terpeleset dan rasis. Apalagi sekarang lebih tajam lagi. Melakukan fitnah keji terhadap Presiden Jokowi. Hal itu menurut kita sudah tidak bisa lagi dibiarkan," kata Adi.(dtk)
Airlangga Klaim Khofifah-Emil Sudah Direstui KIM untuk Pilgub Jatim
RADARPEKANBARU.COM - Partai politik Koalisi Indonesi.
Komisi X Bentuk Panja: Anggaran Besar, Mengapa Biaya Pendidikan Kian Mahal?
RADARPEKANBARU.COM - Banyaknya keluhan biaya pendidikan yang kian mahal menjadi anomali di tengah be.
Jokowi Sangat Layak jadi Penasihat Prabowo di Pemerintahan
RADARPEKANBARU.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal ditempatkan sebagai penasihat oleh presiden.
Prabowo Belum Bahas Kabinet, Prabowo: Fokus Rumuskan Program Makan Siang Gratis
RADARPEKANBARU.COM - Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengeklaim bahwa Prabowo Su.
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur Jika Nyalon Pilkada
RADARPEKANBARU.COM - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari menegaskan bahwa calon angg.
Pemprov Sumbar Prioritaskan Jalur Malalak untuk Jalan Alternatif Penghubung Padang-Bukittinggi
RADARPEKANBARU.COM - Pembersihan material longsor di jalur Malalak terus dikebut Pemprov Sumbar mela.