Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
AS Serukan Embargo Senjata Terhadap Myanmar
WASHINGTON -- Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mendesak komunitas internasional untuk memberlakukan embargo senjata terhadap Myanmar. Hal itu terkait berlanjutnya aksi kekerasan militer terhadap warga sipil yang menentang kudeta di negara tersebut.
Thomas Greenfield mengungkapkan, setiap pernyataan yang diadopsi Dewan Keamanan PBB diikuti dengan aksi kekerasan lebih lanjut oleh pasukan keamanan Myanmar terhadap warga sipil. Dia menyebut hal itu tak dapat dibiarkan.
“Saya ingin kalian (rakyat Myanmar) tahu bahwa AS mendukung kalian. Kami akan mengerahkan segala daya kami, berkoordinasi dengan sekutu dan mitra kami, di sini, di Dewan Keamanan dan tempat lain, untuk membantu kalian menghadapi situasi yang mengerikan ini,” kata Thomas-Greenfield dalam pertemuan virtual informal Dewan Keamanan PBB pada Jumat (9/4).
Dia mengingatkan kembali tentang kebrutalan yang dilakukan militer Myanmar terhadap etnis Rohingya di Negara Bagian Rakhine tiga tahun lalu. Hal itu menyebabkan ratusan ribu Rohingya mengungsi ke Bangladesh. Sementara kekerasan saat ini menyebabkan ribuan warga Myanmar melarikan diri ke Thailand. Ratusan lainnya mencoba pergi ke India.
“Saya katakan dengan tegas, kita tidak bisa membiarkan militer mengguncang kawasan itu sekali lagi melalui kampanye kekerasan yang tak henti-hentinya,” ujar Thomas-Greenfield.
Menurutnya, pada titik ini hanya tindakan konkret yang akan mengubah perhitungan militer. Tindakan itu bisa dalam berbagai bentuk. “Langkah-langkah ini termasuk sanksi terhadap militer, perusahaan induknya, dan siapa saja yang mencari keuntungan dari kekerasan, embargo senjata,” ucapnya.
Komunitas internasional pun perlu memastikan anggota militer Myanmar yang terlibat dalam aksi kekerasan terhadap warga sipil dimintai pertanggungjawaban. Thomas-Greenfield mendesak semua anggota PBB meningkatkan langkah-langkah politik, keuangan, dan keamanan melawan militer Myanmar.
Hal itu harus dilakukan sampai kekerasan militer terhadap warga sipil berhenti dan Myanmar kembali ke aturan hukum di bawah pemerintahan sipil dan demokratis. (rep)
Diteror Seruan Boikot Anti Israel, Ratusan Gerai KFC di Malaysia Ditutup
RADARPEKANBARU.COM - Dampak boikot terhadap merek-merek asal Amerika Serikat semakin menyebar di neg.
usia Perlahan Ambil Alih Pangkalan Militer AS di Niger
RADARPEKANBARU.COM - Sebuah laporan menyebut personel militer Rusia telah dipindahkan ke pangkalan u.
Hubungan Memburuk di Tengah Krisis Rusia-Ukraina, Xi Jinping akan Kunjungi Tiga Negara Eropa
RADARPEKANBARU.COM - Presiden Republik Rakyat China (RRC) yang juga pemimpin Partai Komunis China (P.
Lima Unit Militer Israel Ketahuan Melanggar HAM, Tapi AS Tetap Dukung
RADARPEKANBARU-Amerika Serikat menemukan fakt.
Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang
RADARPEKANBARU.COM - Keputusan apapun yang dihasilkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) tidak .
Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer
RADARPEKANBARU.COM - Rusia mengajak sekutunya di Asia untuk lebih sering melakukan latihan militer g.