Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Ular atau Kelelawar Penyebar Virus Corona di China
TIANJIN -- Kalangan ilmuwan kesehatan memperdebatkan, apakah ular atau kelelawar sebagai biang virus corona yang kini menjelma menjadi wabah mematikan di China. Para pakar yang berafiliasi dengan sejumlah perguruan tinggi di Inggris berselisih paham soal ular dengan mengatakan kelelawar yang lebih memungkinkan sebagai biang utama.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Medical Virology, Rabu (22/1), membandingkan asal virus baru itu dengan patogen lain dari lokasi dan spesies tertentu. Penelitian tersebut menyimpulkan wabah yang dinamai 2019-nCoV oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) itu merupakan kombinasi virus corona yang ditemukan di dalam kelelawar dan organisme misterius lainnya yang bersemayam di dalam ular sebelum menular ke manusia.
"Hasil yang didapat dari analisis evolusioner kami yang pertama kali ular sebagai binatang liar di air yang menjadi biang 2019-nCoV," demikian sejumlah peneliti dari Peking University, Guangxi University of Chinese Medicine, Ningbo University, dan Wuhan University of Bionengineering.
Namun sejumlah pakar dari Pusat Penelitian Virus MRC-University of Glasgow (CVR) dan Xi'an Jiaotong-Liverpool University berselisih soal penemuan tersebut. Dalam forum diskusi kesehatan pada Kamis, mereka berargumentasi 2019-nCoV tersebut sangat erat kaitannya dengan beberapa virus yang bersumber dari kelelawar.
"Tidak ada bukti keterlibatan ular. Meskipun ada kecenderungan virus corona berpencar, keterlibatan spesies lain tidak bisa diabaikan. Hal ini juga membuka kesempatan spesies selain kelelawar juga bertanggung jawab sebagai pemicu wabah yang mulai merebak di Wuhan," tulis Kepala Bioinformatika CVR David L Robertson sebagaimana dikutip laman berita Caixin.
Namun penelitian yang pertama tersebut mengidentifikasi ular sebagai biang sekaligus pertama kali terinfeksi 2019-nCoV yang kemudian menular ke binatang liar lainnya di Pasar Huanan, Kota Wuhan, Provinsi Hubei. Pasar Huanan memperjualbelikan berbagai jenis hasil laut, unggas, ular, kelelawar, dan binatang ternak.
Hingga Kamis, tercatat 617 orang terinfeksi virus yang menyebabkan pneumonia berat dengan 17 orang di antaranya meninggal dunia. Sejak pukul 10.00 waktu setempat (09.00 WIB), kota berpenduduk 11 juta jiwa itu masuk program karantina. Semua akses jalan menuju Wuhan ditutup total, termasuk jalan bebas hambatan, stasiun kereta api, dan bandara. (rep)
Airlangga Klaim Khofifah-Emil Sudah Direstui KIM untuk Pilgub Jatim
RADARPEKANBARU.COM - Partai politik Koalisi Indonesi.
Komisi X Bentuk Panja: Anggaran Besar, Mengapa Biaya Pendidikan Kian Mahal?
RADARPEKANBARU.COM - Banyaknya keluhan biaya pendidikan yang kian mahal menjadi anomali di tengah be.
Jokowi Sangat Layak jadi Penasihat Prabowo di Pemerintahan
RADARPEKANBARU.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal ditempatkan sebagai penasihat oleh presiden.
Prabowo Belum Bahas Kabinet, Prabowo: Fokus Rumuskan Program Makan Siang Gratis
RADARPEKANBARU.COM - Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengeklaim bahwa Prabowo Su.
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur Jika Nyalon Pilkada
RADARPEKANBARU.COM - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari menegaskan bahwa calon angg.
Pemprov Sumbar Prioritaskan Jalur Malalak untuk Jalan Alternatif Penghubung Padang-Bukittinggi
RADARPEKANBARU.COM - Pembersihan material longsor di jalur Malalak terus dikebut Pemprov Sumbar mela.