Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Diterpa Kasus Pembunuhan, Perdana Menteri Malta Mundur
VALLETA -- Perdana Menteri Malta Joseph Muscat mengundurkan diri karena kasus pembunuhan jurnalis investigasi Daphne Caruana Galizia. Kasus ini telah menimbulkan krisi konstitusional dan politik di negara tersebut.
Dalam sebuah pidato pada Ahad (1/12) malam, Muscat mengumumkan bahwa dia akan mundur dari jabatannya setelah partai penguasa yakni Partai Buruh mengadakan pemilihan pemimpin baru pada Januari mendatang. Muscat mengatakan, dia telah memberi tahu presiden terkait pengunduran dirinya tersebut.
"Saya menulis surat kepada presiden Partai Buruh sehingga proses pemilihan baru dapat ditetapkan pada 12 Januari 2020, dan saya akan mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Buruh sekaligus perdana menteri," ujar Muscat, dilansir The Guardian, Senin (2/12). Caruana Galizia terbunuh pada Oktober 2017, akibat ledakan bom yang diletakkan di bawah jok kursi mobil sewaannya. Bom tersebut meledak saat dia sedang melakukan sebuah perjalanan ke luar kota. Galizia diketahui telah mengekspos kasus korupsi tingkat tertinggi dalam pemerintahan Muscat.
Ribuan orang berkumpul di jalan-jalan di ibukota Valleta saat pidato Muscat berlangsung. Mereka memegang lilin, mengibarkan bendera negara mereka, dan menyanyikan lagu kebangsaan Malta. Pidato tersebut dilakukan beberapa jam setelah ribuan warga Malta melakukan aksi protes di luar gedung pengadilan di Valleta, dengan tuntutan agar sang perdana menteri mundur.
Muscat menyatakan penyesalan mendalam atas pembunuhan Galizia. Dia mengatakan, kasus pembunuhan tersebut tidak berpengaruh terhadap arah negara. Pengunduran diri Muscat mengakhiri kekuasaannya sebagai pemimpin selama tujuh tahun. "Kasus ini tidak menentukan segala sesuatu tentang negara kita," kata Muscat.
Di sisi lain, keluarga Galizia menyatakan siap untuk mengambil tindakan hukum. Mereka meminta kepolisian agar menyelidiki dugaan keterlibatan Muscat dalam pembunuhan tersebut. (rep)
Pejabat Filipina Ancam Usir Diplomat China, Beijing: Manila Jangan Bertindak Gegabah
RADARPEKANBARU.COM - Hubungan antara Republik Rakyat China dan Republik Filipina semakin memanas. Ko.
Lancarkan Serangan Mendadak ke Kharkiv, Rusia Rebut Lima Desa
RADARPEKANBARU.COM - Pasukan darat Rusia melancarkan serangan mendadak di wilayah Kharkiv, Ukraina T.
Invasi Rafah Dilakukan untuk Cegah Kejatuhan Netanyahu
RADARPEKANBARU.COM - Rencana invasi besar-besaran yang dijanjikan Perdana Menteri Israel, Benjamin N.
Dolar AS Menguat setelah Rilis Konsumen Mencapai Level Terburuk
RADARPEKANBARU.COM - Dolar menguat pada akhir perdagangan pekan ini, menyusul rilis indeks sentimen .
AS: Hamas Tidak akan Musnah jika Israel Serang Rafah
RADARPEKANBARU.COM - Invasi darat yang akan dilancarkan Israel ke kota Rafah, diyakini tidak akan ma.
Resmi Dilantik, Presiden Putin Janji Bawa Kemenangan untuk Rusia
RADARPEKANBARU.COM - Setelah melaksanakan sumpah setia kepada Konstitusi Rusia di Istana Agung Kreml.