Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Israel Gabung Misi Maritim AS di Teluk Persia
TEL AVIV -- Israel akan bergabung dengan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk mengamankan jalur perdagangan di Teluk Persia. Israel menilai, hal tersebut turut menjadi kepentingannya. “Israel adalah bagian dari koalisi pimpinan AS untuk melindungi rute perdagangan di Teluk Persia,” kata Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, seperti dilaporkan surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, dikutip laman Anadolu Agency,Selasa (6/8).
Menurutnya, Israel memiliki tanggung jawab melawan pengaruh Iran di kawasan tersebut. “Ini merupakan kepentingan Israel untuk menghentikan kubu Iran di wilayah itu dan memperkuat hubungan dengan negara-negara Teluk,” ujarnya. Sebelumnya, Inggris juga telah mengumumkan akan bergabung dengan AS dalam melakukan misi keamanan maritim internasional di Selat Hormuz. Ia menilai misi itu penting untuk melindungi lalu lintas kapal tanker dan kargo, khususnya yang berasal dari Inggris dan AS.
“Penyebaran ini akan memperkuat keamanan dan memberikan jaminan untuk pengiriman,” ujar Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab.
Selain itu, dia menilai misi di Selat Hormuz dibutuhkan untuk menegaskan kebebasan navigasi di wilayah perairan tersebut. “Tujuan kami adalah membangun dukungan internasional seluas-luasnya untuk menegakkan kebebasan navigasi di kawasan ini, sebagaimana dilindungi hukum internasional,” ujarnya.
Bulan lalu, Garda Revolusi Iran menangkap dan menahan kapal tanker Inggris, Stena Impero, saat melintasi Selat Hormuz. Teheran mengklaim tindakan itu dilakukan untuk menegakkan hukum internasional.
Iran menyangkal tudingan Stena Impero ditahan sebagai aksi balasan karena Inggris telah menangkap kapal tankernya pada awal Juli lalu. “Kapal Inggris telah menolak sinyalnya selama lebih dari yang diizinkan (dan) melewati kanal yang salah, membahayakan keselamatan dan keamanan pengiriman serta navigasi di Selat Hormuz, yang menjadi tanggung jawab kami,” kata Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.
Pada 4 Juli lalu, Marinir Kerajaan Inggris diketahui menangkap dan menahan kapal tanker Iran, Grace 1, di Selat Gibraltar. Grace 1 diduga hendak mengirim pasokan minyak ke Suriah yang tengah berada di bawah sanksi Uni Eropa.(rep)
Indonesia Kutuk Aksi Penjarahan Truk Bantuan yang Dilakukan Ekstremis Israel
RADARPEKANBARU.COM - Aksi blokade dan penjarahan yang dilakukan sekelompok ekstremis sayap kanan Isr.
AS Diam-diam Kirim Senjata Bernilai Rp16 Triliun ke Israel
RADARPEKAANBARU.COM - Kebijakan pemerintah Amerika Serikat dalam menanggapi konflik Israel-Palestina.
Pejabat Filipina Ancam Usir Diplomat China, Beijing: Manila Jangan Bertindak Gegabah
RADARPEKANBARU.COM - Hubungan antara Republik Rakyat China dan Republik Filipina semakin memanas. Ko.
Lancarkan Serangan Mendadak ke Kharkiv, Rusia Rebut Lima Desa
RADARPEKANBARU.COM - Pasukan darat Rusia melancarkan serangan mendadak di wilayah Kharkiv, Ukraina T.
Invasi Rafah Dilakukan untuk Cegah Kejatuhan Netanyahu
RADARPEKANBARU.COM - Rencana invasi besar-besaran yang dijanjikan Perdana Menteri Israel, Benjamin N.