Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Iran Tingkatkan Pengayaan Uranium, Trump: Hati-Hati
WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan Iran lebih baik hati-hati. Pernyataan itu dikeluarkan setelah Iran mengatakan meningkatkan pengayaan uranium di luar batas yang ditentukan dalam perjanjian nuklir 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).
"Negara-negara harus mengembalikan standar lama tidak ada pengayaan untuk program nuklir Iran. Rezim Iran dengan senjata nuklir akan menimbulkan bahaya yang lebih besar bagi dunia," kata Trump dilansir di Voice of America, Ahad (7/7).
Trump membuat komentarnya beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyampaikan melalui Twitter keputusan Iran akan mengarah pada isolasi dan sanksi lebih lanjut. Di sisi lain, Inggris mendesak Iran segera menghentikan dan membalikkan semua tindakan yang tidak konsisten dengan perjanjian.
Inggris mengatakan Iran sebaiknya menerima pembatasan pada program nuklirnya dengan imbalan bantuan dari sanksi ekonomi. Sementara Prancis mengatakan langkah Iran adalah pelanggaran pakta internasional.
Laporan dari Iran mengatakan para pejabat dapat meningkatkan pengayaan hingga lima persen. Jumlah yang cukup untuk menghasilkan bahan bakar untuk pembangkit listrik tenaga nuklir, tetapi masih jauh di bawah 90 persen yang dibutuhkan untuk membangun senjata nuklir. Batas saat ini berdasarkan kesepakatan nuklir adalah 3,67 persen.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, musuh bebuyutan Iran, mengatakan pengayaan uranium dibuat untuk satu alasan, yaitu menciptakan bom atom. Trump menarik Amerika dari JCPOA tahun lalu. AS memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran, yang telah melumpuhkan perekonomian Iran.
Iran telah keluar dari bagian dari perjanjian nuklir. Mereka mengancam meningkatkan pengayaan uranium kecuali para penandatangan yang tersisa JCPOA, yakni Inggris, Cina, Prancis, Jerman, dan Rusia memberikan bantuan sanksi pengurangan dan lebih banyak bantuan ekonomi.
Presiden Iran Hassan Rouhani baru-baru ini mengatakan Iran siap memperkaya jumlah yang diinginkan di luar level 3,67 persen. Dia berjanji melanjutkan pembangunan reaktor air berat Arak, sebuah proyek yang Iran tutup karena menandatangani JCPOA.
Inggris, Prancis, Jerman dan Uni Eropa (UE) mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama baru-baru ini bahwa mereka telah konsisten dan jelas komitmen mereka terhadap kesepakatan nuklir tergantung pada kepatuhan penuh oleh Iran. Mereka mendesak Republik Islam itu menahan diri dari langkah-langkah selanjutnya yang merusak kesepakatan itu. Rusia dan Cina juga keberatan dengan Iran yang melanggar kesepakatan. (rep)
Indonesia Kutuk Aksi Penjarahan Truk Bantuan yang Dilakukan Ekstremis Israel
RADARPEKANBARU.COM - Aksi blokade dan penjarahan yang dilakukan sekelompok ekstremis sayap kanan Isr.
AS Diam-diam Kirim Senjata Bernilai Rp16 Triliun ke Israel
RADARPEKAANBARU.COM - Kebijakan pemerintah Amerika Serikat dalam menanggapi konflik Israel-Palestina.
Pejabat Filipina Ancam Usir Diplomat China, Beijing: Manila Jangan Bertindak Gegabah
RADARPEKANBARU.COM - Hubungan antara Republik Rakyat China dan Republik Filipina semakin memanas. Ko.
Lancarkan Serangan Mendadak ke Kharkiv, Rusia Rebut Lima Desa
RADARPEKANBARU.COM - Pasukan darat Rusia melancarkan serangan mendadak di wilayah Kharkiv, Ukraina T.
Invasi Rafah Dilakukan untuk Cegah Kejatuhan Netanyahu
RADARPEKANBARU.COM - Rencana invasi besar-besaran yang dijanjikan Perdana Menteri Israel, Benjamin N.