Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
AS Minta Warganya Tinggalkan Venezuela
RADARPEKANBARU.COM.Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyatakan, warga Amerika di Venezuela harus lebih mempertimbangkan meninggalkan negara itu. Pejabat juga berusaha memfasilitasi pengaturan perjalanan bagi warga AS, yang ingin pergi dari situasi yang semakin berbahaya dan tidak stabil di Caracas.
"Kami sedang mengejar semua opsi yang memungkinkan untuk mengamankan opsi perjalanan bagi warga AS," kata Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri, dilansir di USA Today, Rabu (13/3).
Palladino membuat pernyataan beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengumumkan Amerika akan menarik semua staf kedutaan AS yang tersisa dari Venezuela akhir pekan ini. Pompeo mengatakan, kondisi di Caracas mengerikan dan mengancam keselamatan diplomat Amerika.
Venezuela telah mengalami pemadaman listrik besar-besaran sejak Kamis pekan lalu. Kondisi ini memperburuk krisis ekonomi yang sudah tidak stabil dan kekurangan pangan yang merajalela.
"Keputusan ini mencerminkan situasi yang memburuk di Venezuela, serta kesimpulan bahwa kehadiran staf diplomatik AS di kedutaan telah menjadi kendala pada kebijakan AS," kata Pompeo dalam pernyataan. Terkait pernyataan Pompeo, diplomatik Amerika di Venezuela mewakili kendala kebijakan AS, telah memicu spekulasi baru tentang kemungkinan intervensi militer AS.
Sebuah langkah yang disebutkan Presiden AS, Donald Trump berulang kali merupakan pilihan yang kemungkinan akan diambil. Pada briefing Selasa sore, Utusan Khusus AS untuk Venezuela Elliott Abrams, tidak mengatakan bagaimana kebijakan AS terhambat dengan memiliki staf kedutaan di Caracas.
Ketika ditanya apakah itu petunjuk aksi militer Amerika di Venezuela, Abrams menyampaikan, "Tidak ada yang berubah. Kami terus mengatakan, karena itu benar, semua opsi ada di atas meja".
Abrams mengungkapkan, Pompeo membuat keputusan menarik staf kedutaan AS yang tersisa Senin malam, karena kekhawatiran mereka akan kehabisan air dan bahan bakar sebab generator telah digunakan untuk listrik selama pemadaman massal.
"Saya tidak percaya kedutaan pada saat ini terhubung ke sistem air, jadi ada pertanyaan tentang bagaimana Anda mendapatkan air bersih," kata Abrams.
Ia melanjutkan, jika kedutaan kehabisan listrik, para diplomat tidak akan lagi dapat berkomunikasi dengan para pejabat di Washington. Namun, ia tidak bisa mengungkapkan jumlah diplomat Amerika yang ditempatkan di Venezuela. Dia mengatakan mereka akan kembali ke Washington pada akhir pekan ini.(rep)
Indonesia Kutuk Aksi Penjarahan Truk Bantuan yang Dilakukan Ekstremis Israel
RADARPEKANBARU.COM - Aksi blokade dan penjarahan yang dilakukan sekelompok ekstremis sayap kanan Isr.
AS Diam-diam Kirim Senjata Bernilai Rp16 Triliun ke Israel
RADARPEKAANBARU.COM - Kebijakan pemerintah Amerika Serikat dalam menanggapi konflik Israel-Palestina.
Pejabat Filipina Ancam Usir Diplomat China, Beijing: Manila Jangan Bertindak Gegabah
RADARPEKANBARU.COM - Hubungan antara Republik Rakyat China dan Republik Filipina semakin memanas. Ko.
Lancarkan Serangan Mendadak ke Kharkiv, Rusia Rebut Lima Desa
RADARPEKANBARU.COM - Pasukan darat Rusia melancarkan serangan mendadak di wilayah Kharkiv, Ukraina T.
Invasi Rafah Dilakukan untuk Cegah Kejatuhan Netanyahu
RADARPEKANBARU.COM - Rencana invasi besar-besaran yang dijanjikan Perdana Menteri Israel, Benjamin N.