Gubri Optimis Pariwisata Mampu Tingkatkan Perekonomian Daerah

Senin, 18 Desember 2017

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman

RADARPEKANBARU.COM - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi penghasil minyak dan gas (Migas) tersebut 2018 akan membaik dan bangkit lewat pengembangan sektor pariwisata budaya dan religius.

"Kini waktunya peluang mengembangkan pariwisata berbasis budaya dan religi di Riau tidak harus selalu mengandalkan Migas," kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman pada pertemuan tahunan Bank Indonesia Provinsi Riau tahun 2017 dengan thema "Memperkuat Momentum" di Pekanbaru, Selasa.

Andi sapaan Gubernur Riau menjelaskan pembangunan tidak boleh terhenti sekalipun pengalaman masa tahun 2015 dimana ekonomi Riau anjlok karena cuma bergantung kepada sektor Migas, justru harus jadi motivasi mencari peluang pertumbuhan baru seperti pariwisata.

Sebut Andi Riau miliki potensi pariwisata baik tanjibel maupun intanjibel, aset benda budaya ada,  punya empat sungai, laut dengan garis pantai 2.076,5 kilometer atau dua kali pulau Jawa sementara yang baru dimanfaatkan dua kilometer.

"Kalau ada peluang mengapa tidak kita manfaatkan, di 2015 Riau alami gangguan ekonomi karena sektor Migas , apa kita lengah dengan kondisi itu, " ujarnya.

Makanya sambung Andi semua pihak harus bangun potensi ekonomi lain seperti pariwisata berbasis budaya dan menggarap wilayah pesisir pantai dan sambil jalan  kembangkan agrobisnis terutama holtikultura.  Ini secara keseluruhan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Riau disamping menciptakan lapangan kerja.

Untuk mendorong sektor pariwisata tersebut, Gubri mengatakan Pemprov Riau sebelumnya telah menggalakkan pengembangan infrastruktur dan destinasi budaya dengan kerjasama instansi terkait. Pihaknya juga telah menyelesaikan berbagai infrastruktur seperti akses ke Candi Muara Takus,  ke objek wisata Bono, di Kuansing serta potensi Pulau Rupat dan Pulau Jemur.

"Akses tersebut sudah kita buka seperti ke Bagansiapi-api hingga mudah menuju Panipahan serta ke Rokan IV Koto di Rohul," tambahnya lagi.

Infrastruktur jembatan yang ikut mendorong kata Gubri juga telah dibangun sebanyak 28 jembatan, khususnya untuk membuka daerah yang terisolir. Sekaligus dengan terbukanya isolasi tersebut, otomatis dengan mudah mengembangkan sektor pariwisata.

Apa yang  dilakukan pemerintah lanjut dia  berdampak pada pertumbuhan UMKM dan mendorong perputaran ekonomi di masyarakat. Saat ini saja kepercayaan dunia usaha sudah mulai tumbuh seperti berinvestasi di Rupat Utara.

"Semua upaya ini berkat usaha yang telah dilakukan Pemprov Riau," tambahnya.

Potensi lain yang juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Riau adalah pengembangan holtikultura dengan menciptakan agribisnis tanaman aneka buah yang cocok di lahan gambut.

"Riau punya musim buah kini,  ada mrtoa,  nanas,  jeruk,  Salak dan durian, ini potensi pertumbuhan juga, " pungkasnya.

Sementara sebelumnya diberitakan Kantor Bank Indonesia Provinsi Riau menyatakan perekonomian wilayah tersebut pada triwulan III 2017 tumbuh sebesar 2,85% (yoy), meningkat jika dibandingkan triwulan II 2017 yang tumbuh 2,41%.

"Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Riau sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Sumatera dan Nasional yang masing-masing meningkat dari 4,11% dan 5,03% (yoy) pada triwulan II tahun 2017 menjadi 4,43% dan 5,23% (yoy) pada triwulan lll 2017," kata Kepala BI Riau Siti Astiyah pada acara pertemuan tahunan Bank Indonesia Provinsi Riau tahun 2017 dengan thema " memperkuat momentum" di Pekanbaru,  Selasa.

Siti menjelaskan membaiknya pertumbuhan ekonomi Riau triwulan III tahun 2017 dikarenakan peningkatan dari sisi penggunaan terutama didorong oleh konsumsi pemerintah dan net ekspor.     

Sementara itu dari sisi sektoral, meningkatnya perekonomian Riau pada triwulan Iaporan terutama bersumber dari ekspansi sektor pertanian, industri pengolahan, konstruksi, serta perbaikan kontraksi sektor pertambangan. Namun demikian, peningkatan yang lebih tinggi tertahan oleh melambatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi, serta sektor perdagangan. (adv)