Tahukah Anda Daging Sapi Impor Murah Kualitas Rendah Bisa Memicu Stroke

Jumat, 10 Juni 2016

Ilustrasi

RADARPEKANBARU.COM -  Pemerhati masalah daging impor kualitas rendah asal Universitas Andalas Padang, Sumbar, Benny Dwika Leonanda meminta pemerintah agar lebih berhati-hati mengimpor daging berkualitas rendah karena berdampak negatif terhadap kesehatan.

"Sebab daging berkualitas rendah  atau daging beku mengandung lemak 15 persen lebih berpotensi memicu stroke dan penyakit jantung," kata Benny Dwika Leonanda, dihubungi dari Pekanbaru, Kamis.  
    
Pendapat demikian disampaikanya terkait instruksi Presiden Jokowi khususnya saat operasi pasar beberapa waktu lalu sehubungan Ramadhan dan Idul Fitri agar harga daging sapi bisa ditekan sampai Rp80 ribu/kg.

Bulog justru telah membuka Rp80 ribu/kg, bahkan juga ada yang menjualnya dengan harga Rp75 ribu/kg, seperti yang dijual di pasar murah oleh Artha Graha Peduli (AGP).

Menurut Benny,  kandungan lemak daging beku di atas 15 persen pasti diolah jadi bakso sate, sosis, makanan siap saji dan lainnya

"Boleh diteliti di berbagai rumah sakit seberapa banyak sudah penderita stroke dan jantung yang diyakini akan meningkat. Lalu siapa yang dapat untung, atas penjualan daging sapi impor berkualitas murah itu?," katanya
    
Yang untung, katanya lagi, pasti pelaku farmasi yang menyuplai obat-obat ke Indonesia dan semua ini diindikasi bagian dari konspirasi global tanpa berfikir menghancurkan Indonesia.

Ia memandang bahwa jika daging impor berkualitas rendah itu masih beredar maka sama artinya selama puasa ini sudah terjual makanan tidak sehat secara massal.

Sementara itu, kenaikan barang-barang kebutuhan pokok, daging dan lainnya tiap Ramadan dan Idul Fitri lebih karena beberapa hal antara lain pedagang, petani, peternak, mengurangi jam kerja selama Ramadan,  termasuk dengan pegawai pemerintah, sehingga pasokan barang kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya berkurang di pasar seperti daging, daging ayam dan telur.

"Selain itu berdasarkan hukum pasar jika stok berkurang, permintaan meningkat tentu harga menjadi naik," katanya.

Oleh karena itu, Benny mengharapkan lagi Pemerintah harus lebih berhati-hati mengimpor daging berkualitas rendah. (radarpku)


Sumber : Antara