Kekesalan Berlanjut ke Dumai, /Gagal Cegah Karhutla/ Dandim 0320 Dimarahi Pangdam

Selasa, 08 Maret 2016

Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewyk Pusung (kiri) langsung memarahi Dandim 0320 Dumai Letkol Kav Rendra Andrian Siagian, terkait masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). (foto: riauheadline.com)

RADARPEKANBARU.COM - Pangdam I Bukit Barisan (BB) Mayjen TNI Lodewyk Pusung langsung memarahi Dandim 0320 Dumai Letkol Kav Rendra Andrian Siagian, terkait masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah kerjanya yang terjadi saat ini.

"Lihat di depan mata saja bisa terbakar, bagaimana dengan yang berada di dalam hutan. Apa kerja kamu di sini," berang Mayjen TNI Lodewyk Pusung, saat melakukan peninjauan kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di Kota Dumai, Senin (7/3/2016).

Menurutnya, jika persoalan karhutla yang terjadi di Kota Pelabuhan dan Industri ini tidak mampu diatasinya, maka Komandan Dandim 0320 Dumai teramcam dipindahkan tugasnya. "Kalau tidak bisa mengatasi persoalan ini, kamu bisa pindah secepatnya," tegasnya.

Kejadian tersebut disaksikan langsung oleh Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi MSi (Han), Kapolda Riau Pol Dolly Bambang Hermawan, Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dan Wakil Wali Kota Dumai Eko Suharjo serta Camat dan Lurah se-Kota Dumai.

Kedatangan Pangdam I BB beserta rombongan ke Kota Dumai --menggunakan dua helikopter dan salah satunya milik TNI AD tersebut-- hanya kusus untuk melihat karhutla di kota itu.

Tidak berapa lama pangdam beserta rombongan langsung meninggalkan Bandara Pinang Kampai Dumai untuk menuju ke lokasi karhutla yang berada di Kampung H Paman Jaya Kecamatan Dumai Timur.

"Kita tidak perlu acara seremonial ini, saat ini kita perlu tindakan untuk pemadaman hutan yang terbakar. Sebab kebakaran lahan ini sudah memberikan dampak buruh bagi kesehatan masyarakat," sergahnya kepada seluruh personel di lapangan.

Bahkan "berang" pangdam tidak ditujukan kepada Dandim 0320 Dumai saja, juga kepada Kepala Dinas Pertaninan, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kota Dumai, Dwi Oristyawan. Karena penanganan karhutla menurut pangdam merupakan tanggung jawab dinas tersebut.

"Mana orang Dinas Kehutanan di sini, berapa banyak anak buahnya yang terjun ke lapangan, perlu diketahui TNI dan Polisi sifatnya cuma membantu dan bukan pembantu dalam penanganan masalah ini," tandasnya.

Tatkala Pangdam I BB Mayjen L Pusung, Kapolda Riau, Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan dan juga Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, marah-marah, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Kadistanbunhut) Dumai Dwi Oristyawan, tidak terlihat hadir.

Pangdam I BB juga menyampaikan, bahwa saat ini unsur TNI dan Polisi masih terkendala dalam melakukan penanganan karhutla Riau khususnya di Dumai, bahkan tidak sedikit pun perhatian pemerintah setempat dalam membantu kinerja pesonel di lapangan.

"Kalau bapak-bapak mau tahu, anggota kami di lapangan yang memadamkan api hanya butuh makan itu pun tidak diperhatikan, anggaran kami sangat kecil. Inilah yang saya prihatinkan terhadap kepedulian pemerintah dalam masalah kebakaran lahan terjadi," ungkapnya.

Selain itu dirinya menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau gagal dalam melakukan sosialisasi dan pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hal tersebut mengingat saat ini sebagian wilayah di Provinsi Riau sudah mulai terbakar.

"Baru enam bulan yang lalu datang ke Riau dalam menangani masalah yang sama, kini sudah terbakar lagi, Saya akan melaporkan kondisi ini ke pemerintah pusat, terutama terhadap kinerja Dinas Kehutanan Provinsi Riau yang dinilai melempem dan lamban," tegasnya.

"Kalau rakyat yang membakar, berarti sosialisasi gagal dilaksanakan, sekarang pertanyaannya, sosialisasi itu sampai atau tidak, jadi tidak salah jika Pusat mengatakan Riau gagal dalam menangani masalah kebakaran lahan itu," ujar pangdam. (radarpku)

Sumber : Potertnews