Kanal

Disdik Tegaskan Seluruh Sekolah di Pekanbaru Bebas dari Ormas Terlarang

 
RADARPEKANBARU.COM - Isu adanya Ormas terlarang pengaruhi sekolah yang ada di Kota Pekanbaru, membuat pemerintahan angkat bicara. Bidang pengawasan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, menegaskan tidak ada ditemukan ormas itu masuk ke sekolah.
 
"Pengawasan terus kita lakukan, sejauh ini tidak ada sekolah terutama sekolah dasar yang terlibat Ormas terlarang," kata Kepala Bidang Sekolah Dasar (Disdik) Pekanbaru, Drs Darisman kepada halloriau.com, Kamis (12/4/2018). 
 
Beberapa waktu lalu, masyarakat Pekanbaru dihebohkan dengan viralnya sebuah video di media sosial, yang direkam di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Bunnaya. 
 
Video itu berisikan seorang siswa berseragam pramuka sedang mengibarkan bendera warna hitam dengan tulisan kalimat Tauhid diduga mirip dengan bendera Ormas HTI yang telah dibubarkan oleh Pemerintah.
 
Darisman menegaskan bahwa bendera yang dikibarkan oleh salah seorang siswa yang juga penghapal Al-Quran atau Hafiz tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan lambang Ormas terlarang. 
 
"Tidak ada kita temukan unsur-unsur keterlibatan Ormas terlarang atau kesengajaan di sekolah tersebut. Begitu juga di seluruh Pekanbaru, terus kita lakukan pengawasan dan Alhamdulillah sejauh ini tidak ada SD terlibat," terang Darisman. 
 
Lebih lanjut, Darisman mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir dengan informasi yang sebelumnya menyebut ada sekolah dasar terlibat Ormas tertentu. 
 
Hal senada juga disampaikan Kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Bunnaya, Muhammad Rifai menyebutkan bahwa sekolahnya sama sekali tidak terlibat Ormas terlarang itu. 
 
"Sekolah kita tidak terlibat dengan Ormas yang dilarang pemerintah. Kita selalu mengundang Babinsa (TNI) untuk beragam kegiatan, seperti terakhir kemarin Kemah Pramuka," kata Rifai. 
 
Seperti yang dilakukan layaknya sekolah umumnya, lanjut Rifai setiap pekan pertama gelar upacara bendera. Serta menekankan bentuk karakter melalui nilai-nilai Islami.
 
"Setiap siswa menargetkan hafal lima Juz Al-Quran sebelum mereka lulus. Dengan 480 siswanya turut mendorong anak didiknya aktif kegiatan ekstrakurikuler. Sebagian mereka ini banyak yang berprestasi dalam kegiatan lainnya," pungkas Rifai. (hrc)
 
Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER