Kanal

Kualitas Udara Riau Mulai Membaik

RADARPEKANBARU.COM- Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, hujan terpantau turun hampir merata di Provinsi Riau, sehingga mengakibatkan kualitas udara diperkirakan pada umumnya semakin membaik.

"Delapan dari 10 titik yang kita pantau, terjadi hujan dengan intesitas ringan kemarin (Selasa, 30/8). Kondisi tersebut, sangat bantu upaya pemadaman titik api di Riau," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru, Rabu.

Slamet menjelaskan, sekitar 49 persen wilayah daratan di Riau atau 4,36 juta hektare dengan luas total 8,9 juta hektare, merupakan hutan dan lahan bergambut.

Tidak mudah dalam memadamkan bara api di hutan atau lahan gambut karena dan memiliki karakter seperti api dalam sekam jika wilayah di provinsi tersebut terbakar, serta mudah terbakar ketika di sulut api pada musim kemarau.

Dia merinci, hujan turun seperti daerah Rengat dan sekitar di Indragiri Hulu terpantau dengan volume sekitar 22,8 milimeter (mm), serta Pangkalan Kerinci dan sekitar di Pelalawan 20 mm.

Lalu Koto Kampar dan Bangkinang sekitarnya di Kampar masing-masing sekitar 11,2 mm dan 7,9 mm, wilayah Pekanbaru dan sekitar 1,1 mm, Tembilahan dan sekitar di Indragiri Hilir tercatat 0,7 mm.

Terakhir daerah Sei Pakning dan sekitar di Bengkalis terpantau 0,4 mm serta wilayah Dumai dan sekitarnya turun dengan volume terpantau 0,1 mm.

"Hujan ringan hingga sedang dapat disertai petir atau kilat dengan angin kencang, kami perkirakan berpotensi terjadi di wilayah Riau bagian Barat, Tengah, Selatan, pesisir Timur dan Utara pada siang, sore atau malam hari," ucapnya.

Ia mengtakan, kondisi itu mengakibat jarak pandang seperti di Pekanbaru tujuh kilometer, Rengat empat kilometer, Dumai tujuh kilometer dan Pelalawan dengan jarak lima kilometer.

Pada Senin (29/8), Pangkalan Kerinci dan sekitar di Pelalawan dilaporkan hujan turun dengan intesitas sedang 60,5 mm, lalu Dumai tercatat 22,4, wilayah Pekanbaru terpantau 6,5 mm, Tembilahan di Indragiri Hilir 3,8 mm dan Koto Kampar di Kampar 0,2 mm.   

"Titik panas di Riau, kembali dinyatakan nihil. Karena 29 titik panas di Sumatera tersebar pada lima provinsi yakni Sumatera Selatan 21 titik, Bangka Belitung empat titik, Bengkulu tiga titik dan Jambi satu titik," jelas Slamet.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar mengaku, saat ini kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi pada sejumlah wilayah di Tanah Air, namun tidak separah dibanding tahun 2015.

Siti menuturkan, jumlah titik panas tercatat secara nasional berkurang 70 hingga 90 persen dari periode yang sama tahun lalu yakni dari 8.247 menjadi 2.356 titik.

Penurunan titik panas tersebut terjadi di Riau dan Kalimantan Tengah. Tahun 2015 terdapat 1.292 titik panas di Riau. Di provinsi tersebut baru tercatat 317 titik tahun ini.

Sedangkan di Kalimantan Tengah, dari 1.137 titik panas tahun lalu, turun menjadi 56 titik panas pada tahun 2016.

"Penurunan titik panas tidak lepas dari upaya tiada henti tim terpadu di lapangan," ucapnya. (ant)
 

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER