Kanal

Bersama Kita Menjaga Bumi Untuk Penerus Bangsa, Peduli Sekarang atau Musnah Perlahan

Oleh: Safrina Suryaningsih

RADARPEKANBARU.COM-Permasalahan mengenai isu lingkungan dewasa ini semakin beragam dan tidak ada habisnya. Selain isu mengenai pemanasan global dan pencemaran limbah, terdapat isu lingkungan yang terus disorot untuk mendapatkan penanganan yang tepat yaitu mengenai polusi plastik. Saat ini memang masalah lingkungan berupa sampah dan limbah plastik sedang marak. Berdasarkan laporan yang diperoleh dari Badan Investigasi Lingkungan (EIA) memperlihatkan bahwasanya polusi plastik yang terjadi di dunia sudah mencapai tahap darurat global sehingga memerlukan suatu perjanjian mengikat yaitu oleh PBB agar bisa mengatasi hal ini. EIA tersebut mengungkapkan bahwa ancaman dari polusi plastik sudah hampir tahap setara pada perubahan iklim yang terjadi saat ini. Udara yang terhirup oleh manusia saat ini juga diketahui sudah mengandung partikel mikroplastik, begitu pula tanah sampai makanan yang dikonsumsi. Berbagai permasalahan dan kedaruratan muncul akibat poulasi plastik ini seperti halnya partikel plastik yang diketahui turun bersama salju pada tahun 2019 serta ditemukannya 20 gajah mati di Thailand yang disebabkan karena gajah tersebut mengonsumsi sampah plastik dari tempat pembuangan.    

Pada kedaruratan ini, seluruh masyarakat sedang dihadapkan pada detik jam yang mematikan dimana terus menghitung mundur secara cepat. Ketika polusi plastik dibiarkan begitu saja, maka diprediksi bahwa jumlah plastik yang terdapat di seluruh lautan bisa lebih berat dibandingkan seluruh ikan pada tahun 2040. Sampah plastik yang yang terdapat di dunia sebanyak 1,3 miliar ton diprediksi bisa mencemari daratan maupun lautan ketika tahun 2040 mendatang, kecuali apabila seluruh khalayak masyarakat menggelar aksi global untuk mencegah peristiwa mengerikan ini. Hal ini disebabkan karena penggunaan plastik yang semakin marak dimana menjadi masalah yang sangat kompleks karena plastik terdapat dimana-mana dan dipakai secara berbeda terkait penggunaan ataupun penanganan. Maraknya penggunaan plastik yang tanpa terkendali bisa membuat polusi plastik semakin tidak bisa tertangani dengan baik. Polusi plastik yang menjadi kedaruratan global ini perlu ditindaklanjuti oleh masing-masing negara dalam rangka mencapai tujuan global yaitu mengakhiri polusi plastik.

Dukungan Indonesia Untuk Mengakhiri Polusi Plastik
Indonesia mendukung penuh agenda global yang berusaha untuk mengakhiri polusi plastik termasuk juga pada lingkungan laut. Hal ini berkaitan karena agenda global tersebut sejalan juga pada kebijakan maupun regulasi nasional yang hendak mengatasi limbah dan polusi plastik. Pandangan ini disampaikan secara resmi oleh Indonesia pada poin ke-2 sidang pleno 4 “the Second Session of the Intervovermental Negotiating Committee (INC-2)” di Markas UNESCO Paris yang berlangsung pada akhir bulan Mei yaitu 31 Mei 2023 oleh salah satu pers delegasi indonesia. Pada kesempatan tersebut pihak Indonesia juga menyampaikan bahwa Indonesia turut bergabung pada gerakan global yang bertujuan mengakhiri polusi plastik melalui pembuatan instrumen yang bisa mengikat secara hukum Internasional.

Peran Komunikasi Lingkungan Dalam Mendukung Penanganan Polusi Plastik
Dalam upaya menangani isu lingkungan, dibutuhkan peran komunikasi dimana pada bidang lingkungan maka jenis komunikasi ini termasuk komunikasi lingkungan. Tokoh nasional pada bidang kemanusiaan dan lingkungan yaitu Erna Witoelar juga menyebutkan bahwa komunikasi memiliki peranan penting untuk menangani isu lingkungan dimana bisa merangkul banyak pemangku kepentingan maupun melakukan advokasi pada lintas generasi. Permasalahan mengenai sampah juga limbah plastik membutuhkan sinergi dari seluruh pihak sehingga komunikasi ini penting untuk memberikan kesadaran pada berbagai lapisan masyarakat. Melalui jalinan komunikasi inilah dapat didorong pemahaman publik mengenai pentingnya menjaga lingkungan, terutama kesadaran dalam mengurangi sampah plastik.  

Kesadaran masyarakat untuk memiliki, kesadaran untuk mengurangi penggunaan sampah plastik sangat membutuhkan peranan komunikasi. Komunikasi lingkungan ini yaitu komunikasi yang berkaitan pada permasalahan lingkungan dimana biasanya bertujuan untuk memberikan pemahaman pada khalayak umum untuk memberikan informasi mengenai situasi lingkungan ataupun anjuran “tidak melakukan” atau “harus melakukan” suatu hal demi menyelamatkan lingkungan. Pemahaman ini bisa disosialisasikan oleh pihak-pihak yang berwenang maupun oleh individu satu ke individu lain sehingga kesadaran akan pengelolaan plastik bisa bertemu dengan kesadaran individu lain kemudian dapat berkembang sebagai kesadaran yang kolektif. Komunikasi lingkungan juga sering dilakukan oleh stakeholder pemerintahan yang bekerja di bidang lingkungan hidup untuk memberikan informasi mengenai seputar lingkungan pada masyarakat. Bentuk komunikasi lingkungan yang dilakukan ini sebenarnya sudah sering dipaparkan dalam berbagai bentuk sosialisasi, pemberitaan, bahkan slogan dan poster-poster yang bertujuan meningkatkan awareness masyarakat terkait pentingnya dalam menjaga lingkungan, terutama dengan meminimalisir penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi lingkungan ini sangat penting digunakan dalam menyampaikan maksud tertentu hingga pesan bisa diterima oleh publik mengenai situasi maupun kondisi lingkungan. Apabila tidak terjalin komunikasi dengan baik maka muncul isu komunikasi yang menghambat tercapainya tujuan global yaitu upaya dalam rangka mengkahiri polusi plastik.

Saat ini banyak sekali toko, swalayan, maupun supermarket yang sudah membatasi penggunaan sampah plastik dimana sering berkomunikasi kepada pelanggan bahwa saat ini toko sudah tidak menyediakan plastik sebagai kantong belanja. Hal ini diharapkan bisa memupuk kesadaran masyarakat agar mulai memanfaatkan kantong yang reuse dimana terbuat dari kain atau bahan lain sehingga bisa dipakai sebagai wadah berulang kali. Bentuk komunikasi yang dilakukan tersebut sudah termasuk komunikasi lingkungan dimana bertujuan agar masyarakat mulai berhenti menggunakan plastik yang saat ini memang jumlah sampahnya sudah melimpah dan berkembang sebagai polusi. Bentuk komunikasi lingkungan tersebut menjadi langkah yang tepat yang mendukung peranan komunikasi dalam mengatasi permasalahan lingkungan.

Berita-berita terkini yang mengungkapkan permasalahan mengenai isu lingkungan seperti polusi plastik tentunya menjadi salah satu bentuk praktik komunikasi di media massa. Upaya dalam menyadarkan masyarakat terkait penanganan polusi plastik sangat membutuhkan peran serta bidang komunikasi lingkungan agar dapat berjalan optimal. Tanpa terdapatnya komunikasi yang baik antar stakeholder yang berkaitan, maka permasalahan mengenai polusi plastik ini akan sulit teratasi. Kesadaran dan langkah awal dalam mendukung program mengurangi sampah plastik pastinya diawali dari adanya proses komunikasi yang menyampaikan adanya permasalahan juga solusi pada polusi plastik tersebut. Oleh karena itu, diharapkan untuk kedepannya peranan komunikasi lingkungan dapat terus pro aktif dalam mengkampanyekan solusi maupun upaya yang bisa menjaga kelestarian lingkungan terutama untuk mengurangi penggunaan plastik sebagai aksi global dalam mengakhiri polusi plastik yang terjadi di lingkungan.

 

Penulis Merupakan Mahasiswi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Riau

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER