PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2706 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2855 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2670 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2530 Kali
Anas Yakin Boediono Tak Main-main Saat "Bail Out" Century
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, saat akan
meluncurkan organisasi masyarakat (ormas) Rumah Pergerakan Indonesia, di
kediamannya di Jakarta Timur, Minggu (15/9/2013).
JAKARTA,(radarpekanbaru.com)- Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mengaku percaya bahwa mantan Gubernur Bank Indonesia yang kini menjabat Wakil Presiden, Boediono, tidak main-main saat mengambil keputusan untuk menyelamatkan Bank Century dengan mengucurkan dana talangan atau bail out sebesar Rp 6,7 triliun.
Hal tersebut disampaikan Anas melalui akun Twitter-nya @anasurbaningrum, Minggu (24/11/2013), menyikapi pernyataan Boediono seusai diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Deputi Gubernur BI Budi Mulya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Saya percaya Pak @boediono tidak main-main ketika ambil keputusan menyelamatkan Bank Century," kata anas.
Anas mengaku, dirinya sering berkomunikasi dengan Boediono saat panitia khusus Bank Century berlangsung di DPR. Anas juga mengaku mengenal baik Boediono dan percaya yang bersangkutan tidak akan menggunakan kasus Century untuk keuntungan pribadi.
Meski demikian, Anas tidak tahu apakah Boediono bersalah dari segi hukum. Hal itu otoritas KPK. Menurutnya, KPK harus bisa menjerat seluruh pihak yang terlibat dalam penyimpangan bail out Century setelah Boediono menyatakan siap membantu KPK.
"Apakah KPK berani? Itu saya tidak tahu. Kata salah satu pimpinannya, hanya takut kepada Tuhan saja," kata pendiri Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia itu.
Dalam kasus hukum di Indonesia, menurut Anas, ada orang yang memang bersalah, namun ada yang disalah-salahkan. Anas berharap publik dapat membedakan kedua hal itu.
Seperti diberitakan, dalam pemeriksaan Boediono oleh penyidik KPK, keterangan yang diminta penyidik fokus pada pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP). Pertanyaan yang diajukan cukup banyak dan ia berusaha memberikan jawaban secara tuntas, mulai dari awal kondisi krisis saat itu hingga keputusan pemberian FPJP kepada Bank Century.
Pertanyaan seputar krisis merupakan upaya penyidik KPK untuk mendapatkan gambaran akurat mengingat sebelumnya mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak melihat ada krisis.
Mengenai kondisi krisis pada Oktober-November 2008, Boediono mengemukakan, hal itu cukup mengancam perekonomian Indonesia. Kegagalan suatu institusi keuangan, betapa pun kecilnya, bisa menimbulkan dampak domino atau krisis sistemik. Saat itu Indonesia tidak menerapkan blanket guarantee yang menjamin semua deposito simpanan di bank sehingga langkah penyelamatan Bank Century menjadi satu-satunya cara agar tidak terjadi krisis sistemik.
Boediono meyakini, langkah penyelamatan atau pengambilalihan Bank Century itu merupakan langkah yang tepat. Hal itu terbukti dengan situasi krisis yang dapat dilewati tahun 2009 dan perekonomian Indonesia terus tumbuh. Bahkan, pada tahun 2012, pertumbuhan ekonomi menempati peringkat kedua dunia, di bawah China.(kc/ram)
Editor : Ahmad Adryan
Hal tersebut disampaikan Anas melalui akun Twitter-nya @anasurbaningrum, Minggu (24/11/2013), menyikapi pernyataan Boediono seusai diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Deputi Gubernur BI Budi Mulya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Saya percaya Pak @boediono tidak main-main ketika ambil keputusan menyelamatkan Bank Century," kata anas.
Anas mengaku, dirinya sering berkomunikasi dengan Boediono saat panitia khusus Bank Century berlangsung di DPR. Anas juga mengaku mengenal baik Boediono dan percaya yang bersangkutan tidak akan menggunakan kasus Century untuk keuntungan pribadi.
Meski demikian, Anas tidak tahu apakah Boediono bersalah dari segi hukum. Hal itu otoritas KPK. Menurutnya, KPK harus bisa menjerat seluruh pihak yang terlibat dalam penyimpangan bail out Century setelah Boediono menyatakan siap membantu KPK.
"Apakah KPK berani? Itu saya tidak tahu. Kata salah satu pimpinannya, hanya takut kepada Tuhan saja," kata pendiri Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia itu.
Dalam kasus hukum di Indonesia, menurut Anas, ada orang yang memang bersalah, namun ada yang disalah-salahkan. Anas berharap publik dapat membedakan kedua hal itu.
Seperti diberitakan, dalam pemeriksaan Boediono oleh penyidik KPK, keterangan yang diminta penyidik fokus pada pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP). Pertanyaan yang diajukan cukup banyak dan ia berusaha memberikan jawaban secara tuntas, mulai dari awal kondisi krisis saat itu hingga keputusan pemberian FPJP kepada Bank Century.
Pertanyaan seputar krisis merupakan upaya penyidik KPK untuk mendapatkan gambaran akurat mengingat sebelumnya mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak melihat ada krisis.
Mengenai kondisi krisis pada Oktober-November 2008, Boediono mengemukakan, hal itu cukup mengancam perekonomian Indonesia. Kegagalan suatu institusi keuangan, betapa pun kecilnya, bisa menimbulkan dampak domino atau krisis sistemik. Saat itu Indonesia tidak menerapkan blanket guarantee yang menjamin semua deposito simpanan di bank sehingga langkah penyelamatan Bank Century menjadi satu-satunya cara agar tidak terjadi krisis sistemik.
Boediono meyakini, langkah penyelamatan atau pengambilalihan Bank Century itu merupakan langkah yang tepat. Hal itu terbukti dengan situasi krisis yang dapat dilewati tahun 2009 dan perekonomian Indonesia terus tumbuh. Bahkan, pada tahun 2012, pertumbuhan ekonomi menempati peringkat kedua dunia, di bawah China.(kc/ram)
Editor : Ahmad Adryan
BERITA LAINNYA +INDEKS
KPU Kampar Umumkan Nama-nama PPK Terpilih Untuk Pilkada 2024, Dilantik Besok
RADARPEKANBARU - Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Kampar sudah mengumumkan .
Selain survei tertinggi, PDI Perjuangan : Ida Yulita Susanti adalah politisi perempuan terbaik yang ada di Pekanbaru
PEKANBARU- Sejumlah lembaga survei tempatkan Ida Yulita Susanti degan tingkat popularitas t.
Hadiri Acara Bagholek Godang, Pj Bupati Kampar Pertanyakan Ketua LAK Kampar menghilang
PEKANBARU - Puluhan Ribu masyarakat Kampar se-Provinsi Riau berbondong-bondong datang memadati Ge.
Tiket Pilgubri M. Nasir Lengkap Eddy Yatim: Kami Fokus Seleksi Wagubri
PEKANBARU-Anggota DPR RI dari Partai Demokrat M. Nasir Dipastikan bertarung dalam kontestasi Pilg.
Wiwik Widaningsih dan Pengurus PWI Siak Periode 2023-2026 Resmi Dilantik
PEKANBARU - Usai pengambilan sumpah jabatan yang dipimpin Ketua PWI Riau Raja Is.
Kembalikan Formulir ke NasDem, Nasir Day Terpanggil Pimpin Pekanbaru
PEKANBARU – HM Nasir Day SH MH mengakui terpanggil untuk mengabdikan diri kepa.
TULIS KOMENTAR +INDEKS