Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Krisis Qatar Berlanjut, Al Jazeera Alami Peretasan Besar-Besaran
RADARPEKANBARU.COM - Doha Media Qatar, Al-Jazeera, mengaku mengalami peretasan besar-besaran yang menyasar seluruh platform yang mereka miliki. "Al Jazeera Media Network mengalami peretasan pada semua platform yang ada, mulai dari situs web dan platform media sosial," demikian pernyataan resmi jaringan itu melalui akun Twitter mereka, Jumat 9 Juni 2017.
Setelah pengumuman, muncul pernyataan baru yang mengungkapkan bahwa Al-Jazeera mengalami serangan menyusul peningkatan peretasan yang menyasar jaringan mereka selama dua pekan terakhir.
"Tim kami telah bekerja keras untuk memastikan semua pengguna kami terlindungi dan sistem beroperasi dengan normal." Setelah laporan awal serangan peretasan, beberapa pemirsa di wilayah tersebut mengaku tidak dapat lagi menerima siaran televisi Al-Jazeera.
Al-Jazeera, adalah salah satu organisasi berita terbesar di dunia, dan telah lama menjadi dituding sumber konflik antara Qatar dan tetangganya. Media ini dituding melakukan pemberitaan bias dan menimbulkan masalah di wilayah tersebut.
Ketegangan yang berlangsung lama akhirnya menjadi konflik terbuka bulan lalu, setelah Qatar mengklaim situs berita negaranya diretas oleh pihak yang tidak dikenal.
Akibat dugaan peretasan itu, muncul berita palsu pernyataan Emir Qatar mengenai dukungan negaranya terhadap Iran dan kelompok Hamas Palestina. Pernyataan itu menuai kontroversi bagi negara-negara Teluk lain yang menganggap Iran sebagai musuh bebuyutan.
Puncak ketegangan terjadi ketika Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, Bahrain dan sekutu lainnya memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada pekan ini.
Negara-negara itu menggunakan dalih adanya pendanaan Doha terhadap kelompok ekstremis dan hubungan dengan Iran, sebagai negara saingan utama Arab Saudi, untuk memutus hubungan diplomatik.
Awal bulan ini, Qatar mengatakan Biro Penyelidikan Federal (FBI) membantu menyelidiki sumber dugaan peretasan tersebut.
Selanjutnya, muncul laporan di media yang menunjukkan bahwa Qatar telah menjadi target peretasan Rusia. Namugaan peretasan terhadap media Qatar telah dibantah oleh Moskow.(tmpo)
Indonesia Kutuk Aksi Penjarahan Truk Bantuan yang Dilakukan Ekstremis Israel
RADARPEKANBARU.COM - Aksi blokade dan penjarahan yang dilakukan sekelompok ekstremis sayap kanan Isr.
AS Diam-diam Kirim Senjata Bernilai Rp16 Triliun ke Israel
RADARPEKAANBARU.COM - Kebijakan pemerintah Amerika Serikat dalam menanggapi konflik Israel-Palestina.
Pejabat Filipina Ancam Usir Diplomat China, Beijing: Manila Jangan Bertindak Gegabah
RADARPEKANBARU.COM - Hubungan antara Republik Rakyat China dan Republik Filipina semakin memanas. Ko.
Lancarkan Serangan Mendadak ke Kharkiv, Rusia Rebut Lima Desa
RADARPEKANBARU.COM - Pasukan darat Rusia melancarkan serangan mendadak di wilayah Kharkiv, Ukraina T.
Invasi Rafah Dilakukan untuk Cegah Kejatuhan Netanyahu
RADARPEKANBARU.COM - Rencana invasi besar-besaran yang dijanjikan Perdana Menteri Israel, Benjamin N.