Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Ketua YMB Diperiksa Kejari, Dalam Kasus Dugaan Mark Up Anggaran Universitas Kepulauan Meranti
RADARPEKANBARU.COM- Ketua Yayasan Meranti Bangkit (YMB) Kepulauan Meranti, H Nazarrudin Atan diperiksa Kejaksaan Negeri (Kejari) Selatpanjang. Ia diperiksa dalam dugaan 'mark up' terkait pembelian sejumlah alat kantor Universitas Kepulauan Meranti (UKM).
"Saat ini sedang dalam proses, bersangkutan (Nazaruddin, red) masih berstatus saksi," ujar Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri Selatpanjang, Wahyu Hidayat SH, belum lama ini.
Ditambahkannya, pemeriksaan sudah masuk dalam tahap penyelidikan terkait pembelian alat kantor seperti, meja dan kursi untuk Universitas Kepulauan Meranti (UKM). Pembelian tersebut menggunakan dana dari bansos tahun 2011 sebesar Rp 800 juta.
"Kita juga sudah turun ke lapangan untuk mengecek dan menginventarisasi sejumlah perlengkapan yang ada," ujarnya.
Ketika ditanya apakah pengadaan yang dilakukan fiktif, Wahyu membantah. Namun dia mengungkapkan, jelas ada dugaan Mark Up yang dilakukan yayasam tersebut terhadap pembelian sejumlah alat kantor.
Sementara Ketua Yayasan Meranti Bangkit Kepulauan Meranti, H Nazaruddin Atan ketika dikonfirmasi, mengakui pendirian UKM masih dalam kondisi terkendala, karena adanya perpecahan dalam yayasan. Selain itu, juga dan yang dianggarkan tidak mencukupi untuk pendirian universitas.
"Saya sudah keluar dari yayasan pada 2013 lalu, karena tidak serasi lagi dengan pengurus yang lain. Selain itu dana yang kami ajukan tidak mencukupi untuk pendirian universitas itu. Kami terima hanya Rp 800 juta pada tahap pertama, sedangkan tahap kedua sebesar Rp400 juta," ujarnya kepada awak media.
Menurutnya, Yayasan Meranti Bangkit telah mendapatkan surat dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kepulauan Meranti untuk meminjamkan gedung sekolah untuk UKM yang terletak di SDN 4 Jalan Pembangunan II, Selatpanjang.
Adapun dana tersebut digunakan untuk merehap gedung dan pengadaan alat kantor seperti meja, kursi, komputer, dan peralatan lainnya.
"Sebelumnya kami usulkan Rp 1,7 milyar, setelah dibahas di di DPRD, dan hanya dicairkan sebesar Rp800 juta. Alasan DPRD waktu itu lebih baik sebagian anggaran dialokasikan terhadap yayasan yang sudah ada," ujarnya.
Untuk diketahui, wacana pendirian Universitas Kepulauan Meranti (UKM) sampai saat ini belum terlaksana dan menemui titik terang. Padahal, wacana pendirian Universitas tersebut sudah dihembuskan sejak 2011 silam.
Bahkan gedung sekolah SMEA, SDN 2 dan SDN 4 yang terletak dijalan Pembangunan II di Selatpanjang itu sengaja ditutup dan gedungnya dipinjamkan untuk pendirian Universitas tersebut. Sedangkan para murid dan guru terpaksa pindah ke sekolah yang terdekat. Sementara untuk SMEA sudah lama tidak beroperasi. (radarpku)
Sumber : riauterkincom
Plt Bupati Asmar Terus Percepat Transfer DBH Migas dari Provinsi dan Pusat
RADARPEKANBARU.COM - Untuk menjamin jalannya pembangunan secara maksimal dalam k.
Bawaslu Buka Rekrutmen Pengawas Kelurahan Desa Pemilihan Serentak 2024
RADARPEKANBARU.COM - Bawaslu Riau membuka Pendaftara.
Polsek Tampan Kini Resmi Ganti Nama Jadi Polsek Binawidya
RADARPEKANBARU.COM - Polsek Tampan yang telah berdiri sejak tahun 1998 lalu, saat ini resmi berganti.
Jabatan Pj Walikota Pekanbaru segera Berakhir, Akan Digantikan Sekda?
RADARPEKANBARU.COM - Masa jabatan Muflihun sebagai Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru hanya tinggal be.
Pendataan Masih Berlangsung, Pedagang Segera Dipindahkan ke Pasar Induk Pekanbaru
RADARPEKANBARU.COM - Proses pendataan pedagang yang akan berjualan di Pasar Induk masih berlangsung..