Macron Tarik Duta Besar Prancis untuk Niger dan Evakuasi Seluruh Personel Kedutaan

Keputusan ini menandai berakhirnya perselisihan selama berbulan-bulan antara kedua negara, yang awalnya dipicu oleh kudeta 26 Juli yang menggulingkan Presiden Mohamed Bazoum dari kekuasaan.
"Prancis telah memutuskan untuk menarik duta besarnya. Duta Besar kami, bersama diplomat lainnya, kembali ke Prancis," kata Macron, dalam wawancara dengan saluran televisi TF1 dan France 2, seperti dikutip dari BBC, Senin (25/9).
Prancis hadir di Niger dengan satu-satunya tujuan memerangi terorisme dan mengulangi tesis bahwa Operasi Barkhane Prancis di negara-negara Sahel (2013-2022) berhasil. Macron mengklaim, Burkina Faso, Mali dan negara-negara lain, tempat operasi tersebut dilakukan, akan ditelan oleh kekhalifahan Islam jika tidak ada Perancis.
Macron mengungkapkan ia telah berbicara dengan Presiden Niger Mohamed Bazoum, yang menurutnya satu-satunya kekuasaan sah di Niger.
"Dia dipilih oleh rakyat dan masih disandera,” kata Macrob, seraya menambahkan bahwa kudeta dilakukan karena “reformasi berani” yang dilakukan Bazoum.
Perancis telah mempertahankan kehadirannya di bekas jajahannya itu dan memberikan pengaruh politik yang besar terhadap wilayah tersebut. Kebijakan Afrika mereka digambarkan sebagai subjugatif, karena mereka mengendalikan sebagian besar sumber daya negara – termasuk mata uang franc CFA.
Pada akhir Juli, sekelompok pemberontak militer di Niger mengumumkan pemecatan Presiden Mohamed Bazoum. Mereka kemudian membentuk Dewan Nasional untuk Perlindungan Tanah Air (Conseil national pour la sauvegarde de la patrie, CNSP), yang dipimpin oleh Jenderal Abdourahmane Tchiani, untuk menjalankan negara.
Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) menangguhkan keanggotaan Niger dalam organisasi tersebut dan menjatuhkan sanksi keras terhadap negara tersebut.
Pada tanggal 25 Agustus, militer Niger menuntut agar duta besar Perancis dan istrinya untuk Niger meninggalkan negara itu dalam waktu 48 jam. Namun, dubes menolak melakukannya dan tetap berada di dalam gedung kedutaan.
Kementerian luar negeri Perancis menekankan bahwa pemberontak tidak mempunyai hak untuk mengusir duta besar Perancis karena "perjanjian terhadap duta besar dikeluarkan oleh otoritas sah Niger."
Pada tanggal 2 September, pengadilan di ibu kota Niamey memutuskan untuk mengeluarkan duta besar Prancis karena akreditasinya dicabut.(rml)
Elon Musk Ngomel-ngomel, X Terancam Kehilangan Pengiklan Besar
RADARPEKAANBARU.COM - Kecaman Elon Musk kepada para pengiklan yang meninggalkan platform media sosia.
Hamas Siap Perpanjang Lagi Gencatan Senjata dengan Israel
RADARPEKANBARU.COM - Menjelang akhir perpanjangan gencatan senjata, Hamas menyatakan kesediaannya un.
Hamas Undang Elon Musk ke Gaza, Saksikan Kehancuran Akibat Serangan Israel
RADARPEKANBARU.COM - Hamas mengundang miliarder Elon Musk untuk mengunjungi Jalur Gaza agar bisa mel.
Relawan MER-C: Israel Berpotensi Serang Kamp Pengungsian di Gaza Selatan
RADARPEKANBARU.COM - Setelah menguasai dan meluluhlantakkan Gaza Utara, pasukan Israel dikabarkan ba.
Serangan Israel ke Gaza telah Membangkitkan Kelompok Bersenjata di Kawasan
RADARPEKANBARU.COM - Irak melihat adanya risiko konflik regional jika gencatan senjata di Gaza saat .
Hari Ketiga Gencatan Senjata, Hamas Bebaskan 17 Sandera
RADARPEKANBARU.COM - Kelompok militan Hamas membebaskan 17 sandera baru di hari ketiga gencatan senj.