PILIHAN +INDEKS
Peringati Hari Humas Polri ke-72, Polres Meranti Gelar Donor Darah
Dibaca : 1396 Kali
Plt Bupati Asmar Ikuti Peringatan Maulid Nabi di Masjid Al Falah
Dibaca : 1358 Kali
Sobat Polsek Rangsang Barat Ulurkan Bantuan Asupan Gizi Balita Stunting
Dibaca : 2252 Kali
Plt Bupati Asmar Lantik 5 Penjabat Kepala Desa
Dibaca : 2357 Kali
Disdik Kota Pekanbaru Integrasikan Bahaya LGBT ke Pelajaran Sekolah

RADARPEKANBARU.COM - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, memerangi perilaku Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) dengan sejumlah upaya. Salah satunya dengan membuat kurikulum anti LGBT di lingkungan sekolah.
Pj Walikota Pekanbaru Muflihun meminta Dinas Pendidikan (Disdik) untuk membuat mata pelajaran tentang bahaya LGBT di sekolah, guna menghindari perilaku menyimpang itu sejak dini.
"Kita tidak bisa membuat kurikulum baru (khusus bahaya LGBT) karena tumpangan kurikulum kita berat. Makanya kita sebut dengan terintegrasi, tetap kita bahas tapi kita tidak buat mata pelajaran khusus itu," kata Kepala Disdik Kota Pekanbaru Abdul Jamal, Kamis (14/9).
Menurutnya, pembahasan terkait bahaya LGBT itu tetap dilakukan disekolah dengan menumpangkannya atu di integrasikan dengan mata pelajaran terkait. Seperti pada mata pelajaran agama, PPKN, dan muatan lokal budaya melayu.
Disana guru bisa mengintegrasikan dengan pembahasan terkait bahannya LGBT kepada siswa. Guru bisa memberikan pemahaman terkait bahaya dan dampak yang ditimbulkan dari perilaku menyimpang tersebut.
"Pada pelajaran budaya itu misalnya, kita sampaikan adat, adab, dan sopan santun. Jadi di integrasikan saja, tidak buat mata pelajaran sendiri. Nanti kalau dijadikan mata pelajaran LGBT nanti payah," ungkapnya.
Menurutnya, integrasi pembelajaran anti LGBT ini telah mulai dilakukan. Guru sudah mulai memberikan pendidikan tersebut di sekolah masing-masing.(rtc)
Pj Walikota Pekanbaru Muflihun meminta Dinas Pendidikan (Disdik) untuk membuat mata pelajaran tentang bahaya LGBT di sekolah, guna menghindari perilaku menyimpang itu sejak dini.
"Kita tidak bisa membuat kurikulum baru (khusus bahaya LGBT) karena tumpangan kurikulum kita berat. Makanya kita sebut dengan terintegrasi, tetap kita bahas tapi kita tidak buat mata pelajaran khusus itu," kata Kepala Disdik Kota Pekanbaru Abdul Jamal, Kamis (14/9).
Menurutnya, pembahasan terkait bahaya LGBT itu tetap dilakukan disekolah dengan menumpangkannya atu di integrasikan dengan mata pelajaran terkait. Seperti pada mata pelajaran agama, PPKN, dan muatan lokal budaya melayu.
Disana guru bisa mengintegrasikan dengan pembahasan terkait bahannya LGBT kepada siswa. Guru bisa memberikan pemahaman terkait bahaya dan dampak yang ditimbulkan dari perilaku menyimpang tersebut.
"Pada pelajaran budaya itu misalnya, kita sampaikan adat, adab, dan sopan santun. Jadi di integrasikan saja, tidak buat mata pelajaran sendiri. Nanti kalau dijadikan mata pelajaran LGBT nanti payah," ungkapnya.
Menurutnya, integrasi pembelajaran anti LGBT ini telah mulai dilakukan. Guru sudah mulai memberikan pendidikan tersebut di sekolah masing-masing.(rtc)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Kejati Riau Periksa Saksi Guna Pengusutan Dugaan Korupsi Oknum Jaksa
RADARPEKANBARU.COM - Sebanyak 4 orang telah diklarifikasi guna pengusutan dugaan korupsi yang meliba.
Mesin ISPU Rusak, Warga Kota Pekanbaru Tidak Tahu Kualitas Udara Terkini
RADARPEKANBARU.COM - Kadar udara di Kota Pekanbaru tidak bisa diketahui lantaran mesin Indeks Standa.
Kabut Asap Selimuti Kota Pekanbaru, Pasien ISPA Mulai Meningkat, Disdik Imbau Siswa Pakai Masker
RADARPEKANBARU.COM - Beberapa hari terakhir kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) k.
Dua Tahun Berturut - Turut PT SLS Salurkan Dana CSR Kepada UMKM Melati, Kades Mulya Subur Ucapkan Terima Kasih
RADARPEKANBARU- PT Sari Lembah subur menyerahkan Desain dan100 Pcs Kemasan ampla.
Peringati Hari Humas Polri ke-72, Polres Meranti Gelar Donor Darah
Meranti,- Dalam rangka memperingati hari ulang tahun Humas Polri ke.
Plt Bupati Asmar Ikuti Peringatan Maulid Nabi di Masjid Al Falah
Meranti,- Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti .
TULIS KOMENTAR +INDEKS