RADARPEKANBARU.COM. - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis Indra Gunawan Eet merasa ‘kebakaran jenggot’ karena upaya pengembangan kawasan wisata di Pulau Rupat selama ini oleh pemerintah baik kabupaten maupun provinsi seperti tidak dianggap dan ‘dikerdilkan’ sebagaimana yang disampaikan oleh salah seorang pasangan calon (Paslon) Gubernur Riau ketika melakukan kampanye dialogis di Pulau Rupat beberapa hari lalu.
Menurut pria yang akrab disapa Engah Eet ini, apa yang disampaikan oleh salah satu Paslon dalam kampanye dialogis itu seperti tidak mengerti persoalan yang ada atau istilah “bongak”. “Seolah kita dianggap tidak berbuat tentu kita ‘kebakaran jenggot’ dibuatnya. Duit dah banyak habis. Kita sudah melakukan banyak di Pulau Rupat itu dan luar biasa sampai saat ini,” ungkapnya kepada sejumlah awak media, Rabu (14/3/18).
Menurutnya, kepada Paslon yang menggelar kampanye dialogis dan menyampaikan visi misi itu jangan membelakangi apa yang sudah dilakukan selama ini di Kabupaten Bengkalis secara keseluruhan. Hari ini tidak berbicara pada pemerintahan lama dan baru tetapi Pulau Rupat sudah merupakan atensi, baik dalam pengembangan kawasan ekonomi khusus dalam pariwisata maupun yang sudah bersinergi yang dilakukan pemerintah provinsi menjadikan Kawasan Strategis Oariwisata Nasional (KSPN).
“Yang hari ini sudah berjalan, cuma karena penempatan RTRW-nya belum disahkan oleh Kementerian LHK. Saat ini sedang berjalan dari pihak investor untuk membangun destinasi di Rupat Utara. Nah kesimpulannya yang sudah kita lakukan hari ini, Bengkalis ada program multiyears sebelumnya (Herliyan Saleh) yang sudah dimulai dari Tanjung Kapal, Darul Aman, menuju Rupat Utara dan sampai hari ini masih berjalan meskipun ada yang stagnan karena ada persoalan sengketa, tetapi program ini Pemkab Bengkalis mulai dari Pangkalan Nyirih sampai Tanjung Medang sudah disahkan melalui paripurna dan MoU antara Pemkab Bengkalis dan DPRD,” papar pria yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bengkalis ini.
“Nah yang kita lakukan selama ini dianggap tidak pernah ada begitu, oleh salah satu Paslon yang saya anggap “bongak” atau yang tidak tahu akan persoalan. Siapapun Paslon silahkan bermain cantik tidak usah ‘mengkerdilkan’ kita di Bengkalis ini,” tambahnya. Menurut Eet, prestasi yang dilakukan oleh Pemkab Bengkalis untuk membangun Pulau Rupat, saat ini sudah sangat baik, tinggal melanjutkan. Apalagi niat baik Pemprov Riau bahwa berdasarkan PP Nomor 50/2011 sudah disenergikan Pulau Rupat merupakan KSPN, sudah dikumandangkan tinggal prosesnya saja.
“Intinya Pemkab Bengkalis, Pemprov Riau sudah berbuat dan sudah melakukan, ada persoalan kecil itu yang segera diselesaikan, tetapi jangan dianggap Pemprov atau Pemkab tidak melakukan apa yang menjadi tujuan masyarakat Rupat. Itu salah total, apalagi Bengkalis juga didukung dengan infrastruktur dan ada satu ruas jalan Darul Aman akan dijadikan ruas jalan provinsi kedepan,” katanya lagi.
Sementara itu, seperti diberitakan di salah satu media online di Riau, Calon Gubernur Riau (Cagubri) Drs H. Syamsuar MSi saat perdana menginjakkan kakinya di pantai itu, Senin (12/3/2018) juga berdecak kagum dengan keindahan pantai yang dikenal juga dengan Pantai Pasir Panjang di Pulau Rupat. Syamsuar menyebutkan Pulau Rupat ini sudah layak menjadi kawasan ekonomi khusus pariwisata. "Ini yang akan kita tindak lanjuti dan kawal terus prosesnya di pusat.
Kalau dulu provinsi berpihak, sudah jadi ini," kata Syam. Dampak positifnya nanti dari terwujudnya itu banyak event yang bisa dibuat di pinggiran pantai ini. Wilayah ini akan maju dan menjadi tujuan utama wisatawan lokal dan mancanegara. Sehingga masyarakat Siak dapat menikmati dampaknya. "Kalau dulu Provinsi mendukung langkah ini, sudah jadi Rupat ini. Kita juga tahu, Pak Herliyan (mantan Bupati Bengkalis) sudah membangun jalan ini untuk kemajuan objek wisata Rupat. Sebenarnya tinggal melanjutkan saja lagi, tapi sayang progresnya lambat," sebutnya.***(rtc)