Kanal

Gebrakan Riau Meningkatkan Sektor Perikanan Dan Kelautan

RADARPEKANBARU.COM - Letak provinsi Riau yang strategis dengan kandungan sumberdaya perikanan yang melimpah membuat Riau didukung potensi sumberdaya laut serta potensi perikanan tangkap yang menjanjikan. Selain potensi perikanan tangkap di perairan, Provinsi Riau juga memiliki sumberdaya perikanan air tawar yang luar biasa.

Sebut saja misalnya, budi daya perikanan air tawar di Danau Koto Panjang, Kabupaten Kampar, yang sudah berkembang pesat. Sehingga daerah itu pun kini menjadi sentra produsen ikan air tawar terbesar di Riau. Selain kaya potensi dan sumberdaya perikanan, Bumi Lancang Kuning juga memiliki keunggulan komparatif karena letaknya yang sangat strategis dan menguntungkan.

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyebutkan, dengan letak Riau yang sangat strategis dan menguntungkan. Peluang itu harus bisa dimanfaatkan secara optimal dan maksimal dalam pengembangan sektor perikanan yang membawa dampak langsung kepada ekonomi masyarakat daerah ini. Justru itu,

"Dinas Perikanan dan Kelautan sebagai leadingsektor, harus mampu menyajikan data-data potensi perikanan secara akurat, benar dan menyeluruh," ucap Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman kepada wartawan usai rapat koordinasi sektor perikanan Riau, belum lama ini.

Sumberdaya perikanan Provinsi Riau ke depannya, memang bisa menjadi salah satu andalan penggerak perekonomian dan pembangunan daerah. Sumberdaya perikanan ini menyebar baik untuk potensi perikanan air tawar maupun potensi perikanan laut yang terhampar luas di sepanjang garis pantai dan pulau-pulau di wilayah Riau.

 

Foto: Diskanlut Provinsi Riau tebar 55 Ribu Benih Ikan di Danau Larangan Sungai Tombang Kampar.

Sebagai andalan masa depan Riau, sub sektor perikanan ini terus ditumbuhkembangkan oleh Pemerintah Provinsi Riau bersama Kabupaten dan Kota di daerah ini dengan sasaran pembangunan di antaranya, peningkatan konsumsi ikan dalam negeri, memperoleh devisa dengan cara ekspor hasil tangkapan, menyediakan bahan baku perikanan, peningkatan kesejahteraan nelayan dan sekaligus juga diharapkan dapat menyerap tenaga kerja. Sebab, dengan berkembangnya sub sektor ini tentu diharapkan pula membawa dampak positif terhadap peningkatan perekonomian daerah dan masyarakat.

Sub sektor perikanan terus ditumbuhkembangkan dengan sasaran pembangunan di antaranya; konsumsi ikan dalam negeri, memperoleh devisa dengan cara ekspor hasil tangkapan, menyediakan bahan baku perikanan, kesejahteraan nelayan dan menyerap tenaga kerja. Berkembangnya sub sektor ini sangat berdampak pada peningkatan perekonomian daerah.

Peranan sektor perikanan cukup penting dalam perekonomian di Provinsi Riau. Untuk itu berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Riau untuk meningkatkan peluang di sektor perikanan dan kelautan.

"Sebagian besar wilayah kita yang terdiri lautan berpotensi besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Gubri Arsyadjuliandi Rachman saat mendampingi Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Ir Rifki Effendi Hardijanto, mengunjungi Kabupaten Rohil untuk melihat potensi perikanan dan kelautan, belum lama ini.

Gubri berharap agar pusat, dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dapat memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan perikanan dan kelautan di Riau.Sebab dengan adanya bantuan dari pusat tentu saja pengembangan perikanan dan kelautan di Riau akan semakin maju dan meningkat.

Sebelumnya, Gubri bersama Kepala BPSDM-KP dan rombongan telah terlebih dahulu melihat potensi perikanan di kota Dumai. Di Dumai Gubri mengatakan, aset Pemprov Riau di Dumai yaitu Gedung Terminal Agri Bisnis di Kelurahan Purnama dan Balai Latihan Kerja dapat digunakan untuk pengembangan potensi sektor perikanan dan kelautan.

Selain itu, Riau memiliki Empat sungai besar dan lautan, Provinsi Riau memiliki potensi perikanan dan kelautan yang sangat potensial untuk dijadikan sebagai bagian memajukan ekonomi masyarakat dari sektor tersebut. Sekarang bagaimana potensi itu bisa dimanfaatkan dengan baik hingga bisa mensejahterakan masyarakat.

Sumberdaya perikanan Provinsi Riau ke depannya, memang bisa menjadi salah satu andalan penggerak perekonomian dan pembangunan daerah. Sumberdaya perikanan ini menyebar baik untuk potensi perikanan air tawar maupun potensi perikanan laut yang terhampar luas di sepanjang garis pantai dan pulau-pulau di wilayah Riau.

Berdasarkan data statistik Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau mencatat, potensi perikanan daerah ini cukup tinggi, yakni lebih 132.000 ton dan itu terus meningkat tiap tahun. Potensi sektor perikanan di Riau tidak hanya tersebar di sektor kelautan, namun juga perikatan air tawar. Dalam beberapa tahun terakhir, potensi budidaya kolam yang mencapai sekitar 14.000 ton. Begitu juga potensi pengembangan tambak dan keramba, yang pemanfaatannya masih di bawah 10 persen.

"Potensi inilah yang dapat dikembangkan secara optimal dalam mendukung pendapatan asli daerah untuk Pemerintah Provinsi Riau. Namun demikian, kita harus memiliki data-data potensi perikanan yang valid. Ini perlu menjadi perhatian, Dinas Kelautan dan Perikanan harus betul-betul mendata potensi dan produksi ikan sehingga tidak merugikan daerah. Kita harus tahu potensi dan produksi riil hasil perikanan Riau," kata Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru.

Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Pemerintah Provinsi Riau melaksanakan penambahan 55 ribu stok ikan (Restocking) di Danau Larangan Sungai Tombang, Desa Perombahan, Kecamatan Kampar Timur, Kabupaten Kampar, belum lama ini. Hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan perairan dan melestarikan keanekaragaman sumberdaya ikan di perairan umum si Danau Larangan Sungai Tombang, Desa Perombahan, Kecamatan Kampar Timur, Kabupaten Kampar.

Kadis perikanan dan kelautan Provinsi Riau Tien Mastina mengatakan, bahwa tujuan restocking dilaksanakan untuk melestarikan sumber daya perikananan perairan umum daratan dan benih ikan yang ditebar adalah jenis ikan Baung yang merupakan ikan khas dari Provinsi Riau.

"Di kampar banyak kita temui Oxbow (danau danau yang tidak menyatu dengan perairan lain, red). Lingkungan ini harus dijaga dan untuk menjaga keseimbangan perairan perlu dilakukan restocking. Ikan yang ditebar merupakan ikan khas Riau. Saat ini sebanyak 55 ribu benih ikan baung ditebar di Danau Larangan Sungai Tombang Kampar," kata Tien Mastina MSi.

Tien Mastina berharap kepada kelompok masyarakat pengawas perikanan (pokmaswas) agar ikut serta menjaga keberlangsungan sumberdaya alam yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.(Adv/hms/riau)

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER