Kanal

Antisipasi Kerusuhan Antar Para Pendukung Calon Ketua Umum Pada Kongres HMI , Ribuan Aparat Bersiaga

RADARPEKANBARU.COM - Ribuan personil kepolisian dan TNI menggelar apel razia di Purna MTQ, Pekanbaru, Provinsi Riau, Senin (23/11/2015) pagi. Pasalnya para masing-masing kandidat ketua Umum PB HMI membawa para pandukung yang panatik dari daerah masing-masing.

Kali ini razia ditujukan untuk mensweeping senjata tajam yang dibawa oleh massa HMI.

Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru yang dibackup Polda Riau, serta TNI menggelar razia besar-besaran di sejumlah penginapan dan titik kumpul massa HMI di Pekanbaru. Ini dilakukan pasca penyerangan oleh rombongan liar (Romli) asal Makassar terhadap mahasiswa asal Riau, dinihari tadi.

Pantauan dilapangan, apel besar tersebut dipimpin langsung oleh Kapolresta Pekanbaru, Kombes Aries Syarief Hidayat. Tampak ribuan personil gabungan sudah dibariskan untuk diberi pengarahan. Setelahnya, mereka langsung diploting ke beberapa penginapan dan titik kumpul massa HMI.

"Tujuannya untuk memeriksa barang bawaan mereka dan mencari senjata tajam. Selain itu kita juga akan memeriksa Kartu Tanda Pengenal (KTP) dan kartu mahasiswa," sebut Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono, di Purna MTQ, Senin (32/11/2015) pagi.

Beberapa jam sebelum ini, sejumlah massa dari rombongan asal Makassar terlibat penyerangan kepada mahasiswa di Hotel Green, Jalan Arifin Achmad Pekanbaru, yang mayoritas dihuni kader HMI dari Riau. Satu orang terkena tembakan sumpit dan langsung dilarikan ke RS Eka Hospital.

Dari Hasil sweeping Massa HMI di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Polisi Temukan Samurai, Senpi Rakitan, Sumpit, dan Puluhan Senjata Tajam

 



Sebelukmnya sweeping besar-besaran yang digelar polisi dan TNI, Senin (23/11/2015) siang, di Gelanggang Remaja yang tempat diinapkannya peserta kongres HMI, berhasil menemukan puluhan senjata tajam, dan benda yang diduga senjata api.

Senjata tajam itu seperti celurit, keris, badik, ketapel, senjata sumpit dan pelurunya, golok, pedang, samurai, cangkul, kayu balok, senjata api rakitan berbahan kayu, pisau lipat, belati, cat semprot, palu, senjata api mainan, peluru airsoft gun dan lain sebagainya. Jika ditotal, berjumlah puluhan. Bahkan ditemukan pula plastik bekas sabu-sabu.

Temuan benda-benda dan senjata tajam ini, barang tentu dil luar akal sehat. Pertanyaannya, untuk apa barang berbahaya tersebut disimpan rombongan massa yang mayoritas berasal dari timur, seperti Makassar dan Papua. "Kalian mahasiswa Islam, untuk apa membawa senjata tajam itu, buat apa," sebut Kapolresta Pekanbaru, Kombes Aries Syarif Hidayat.

Merekapun langsung dikumpulkan di luar, dan diberi pengarahan oleh Kapolresta. "Kami melakukan sweeping bukan untuk menganggu kalian para mahasiswa. Kami disini hanya untuk menertibkan segelintir orang yang berniat anarkis dalam kongres, dan bukan untuk mempermalukan rekan mahasiswa," tegas Kapolresta, Senin siang.

Atas temuan itu, kepolisian pun melakukan penyelidikan, dengan mencatat identitas si pembawa barang dan memeriksa mereka. Ini diharapkan bisa membongkar siapa pelaku penyerangan sumpit yang memakan korban seorang mahasiswa UIN Suska Riau, bernama Syahroni, dinihari tadi. ***

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER