Kanal

BPOM RI: Produk Ilegal Riau Fenomena "Gunung ES"

Pekanbaru, Radarpekanbaru.com- Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Roy Asparingga menyatakan bahwa keberadaan produk ilegal di Riau merupakan fenomena "gunung es".
    
"Saya yakin di Riau ini banyak sekali produk ilegal hasil selundupan mengingat posisinya berbatasan langsung dengan negara tetangga. Ini merupakan fenomena gunung es yang harus segera diatasi" kata Roy kepada Antara usai pemusnahan 4.460 produk ilegal di Pekanbaru, Kamis.
    
Ia mengatakan saat ini Riau merupakan salah satu daerah rawan yang menjadi pantaun BPOM terkait keberadaan produk ilegal.
    
Menurutnya saat ini Jakarta, Batam, Bandung dikenal sebagai "surga" produk ilegal, namun dirinya sangat menyakini bahwa Riau bisa jadi merupakan salah satu diantara tiga kota tersebut.
    
Ia mencontohkan pada saat ramadhan lalu, BPOM RI menjalankan razia selama delapan hari di Jakarta dan hasilnya terdapat ribuan produk ilegal diamankan senilai lebih dari Rp28 miliar.
    
Untuk itu, ia mengatakan telah melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat guna mencari jalan keluar untuk mengatasi serbuan produk ilegal di Riau.
    
Menurutnya saat ini penting bagi Riau untuk segera membentuk Satuan Tugas pemberantas produk ilegal. Untuk mewujudkannya dirinya mengaku telah menjalin komunikasi dengan sejumlah pejabat di Riau serta meminta kepada BPOM Pekanbaru untuk memprakarsainya.
    
"Gerak langkah harus sama antar lintas sektor. Bea Cukai, Kejaksaan, Polri, TNI dan BPOM sendiri sebaiknya membentuk Satgas," ujarnya.
    
Lebih lanjut, ia mengatakan BPOM telah memetakan bahwa kunci dari keberadaan produk ilegal karena adanya "Supply" dan "Demand.
    
"Untuk "Supply" saya rasa kita bisa mengatasinya. Sementara untuk "Demand" ini adalah masalah yang saat ini kita hadapi," ujarnya.
    
Oleh sebab itu, ia turut mengimbau kepada masyarakat agar bisa lebih awas dan mengindari produk ilegal karena pada dasarnya sangat membahayakn diri sendiri.(ant)

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER