Kanal

Komisi VIII DPR RI Takjub Dengan Kemegahan Kampus UIN Suska Riau

RADARPEKANBARU.COM-UIN Sultan Syarif Kasim Riau (UIN Suska) adalah Perguruan Tinggi Islam Negeri yang berada di Pekanbaru provinsi Riau. Penamaan UIN Riau dengan Sultan Syarif Kasim yaitu nama Sulthan ke-12 atau terakhir Kesultanan Siak Sri Inderapura.




Foto FB : Rektor UIN Suska Riau yang Sederhana, Prof Dr H Munzir Hitami


Komisi VIII DPR RI mengungkapkan rasa takjubnya melihat kemegahan kampus Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau (UIN Suska Riau).

Bahkan anggota komisi VIII DPR-RI asal pemilihan Sumatera Barat, H Mhd Asli Chaidir mengaku semula tak percaya UIN Suska Riau megah.

"UIN Suska Riau laksana berlian yang terpendam, " ujarnya saat pertemuan dengan para civitas akademika dalam kunjungan kerja reses komisi VIII DPR RI ke UIN Suska Riau di ruangan rapat senat lantai V, Senin (23/2).


Foto : Gedung Islamic Center (IC) UIN SUSKA Riau


Foto : Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) UIN SUSKA Riau



Foto : Perpustakaan UIN SUSKA Riau

Dalam pertemuan yang juga dihadiri Kepala Kantor Wilayah (Kakanwi) Departemen Agama Provinsi Riau H Tarmizi Tohor, Rektor UIN Suska Riau, Prof Dr H Munzir Hitami, juga sempat mengemukakan kecemasannya terkait Undang Undang Perguruan Tinggi No 12 yang bakal direalisasikan menjadi PP oleh pemerintah.


Dalam PP tersebut UIN terkesan dibatasi, dengan melaksanakan pendidikan 60 persen agama dan 40 persen umum.

"Sedangkan dalam konsep integrasi yang diusung UIN Suska Riau sebenarnya sudah tak ada lagi dikotomi antar ilmu agama dan ilmu umum, " kata Rektor.

Munzir Hitami juga sempat mengemukakan jauhnya perbedaan anggaran antara pendididkan Tingggi umum dibawah Kemedikbud dengan anggaran Pendidikan tinggi agama dibawah Kemenag.

"Bayangkan dana anggaran 11 UIN di Indonesia sama dengan anggaran satu ITB di bawah Kemendikbud, " ungkap Munzir.

Terkait persoalan anggaran tersebut, anggota DPR RI Komisi VIII, Abdul Hakim Faqih, sempat meminta rektor menjelaskan lebih detil tentang perbedaan anggaran tersebut untuk dijadikan bahan diskusi di DPR.

Rektor pun mencontohkan anggaran penelitian di UIN Suska Riau yang jika dikalkulasikan hanya berkisar Rp6-7 juta per dosen.

"Penelitian apa yang bisa dilakukan dengan anggaran sebesar itu, " ungkap Rektor.

Begitu juga terkait kebijakan anggaran bila dibandingkan dengan jumlah per mahasiswa yang sangat tak sesuai. Menanggapi hal itu Ketua Tim Komisi VIII DPR RI, Deding Ishak, mengatakan akan membawa aspirasi ini dalam sidang DPR terkait masalah pendidikan.

"Kita ingin UIN Suska Riau menjadi pusat intelektual Islam dalam konteks memajukan Negara. Karena UIN sangat strategis dan penting dalam kolaborasi harmonisasi, " ungkap Deding.

Dalam kesempatan tersebut, anggota DPR RI Komisi VIII lainnya juga memeberikan masukan-masukan terkait konsep pendidikan UIN ke depan dan juga peran aktifnya di tengah masyarakat.

"Kita juga ingin ada perbedaan antara prodi ekonomi di perguruan tinggi umum dengan prodi Ekonomi di UIN Suska Riau, " ungkap anggota DPR-RI komisi VIII lainnya Drs KH Choiru Muna.

Dalam pertemuan yang dipandu Wakil Rektor III UIN Suska Riau Dr.Tohirin itu, Rector UIN Suska Riau Prof Dr Munzir Hitami, MA juga sempat bercerita tentang perjuangan terbentuknya UIN Suska Riau yang sebenarnya telah dimulai tahun 1956.

Disamping dihadiri para wakil Rektor, kepala biro dan para dekan Fakultas, pertemuan juga dihadiri ketua Senat UIN Suska Riau yang juga mantan Rektor UIN Suska Riau Prof Dr HM Nazir.



















Dalam pernyataannya rektor menceritakan usaha-usaha yang tengah dilakukan UIN Suska Riau untuk memebentuk generasi yang intelek dan Islami melalui Makhad Aljamiah. (radarpku/Lipo/rls)



Sumber  Foto : informasi-uinsuska.blogspot.com
Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER