Kanal

Gajah Berulang Kali Rusak Sawit Masyarakat Talau, Warga Usir Gajah Dengan Bodil

RADARPEKANBARU- Konflik Gajah dan Manusia tanpaknya tak kunjung usai di Kabupaten Pelalawan, hingga kini kawanan Gajah liar terus berpindah - pindah merusak tanaman sawit milik masyarakat di kabupaten Pelalawan Kemarin Rabu (31/05)sudah tiga hari kawanan Gajah berkeliaran didesa Talau, Kecamatan Pangkalan Kuras , Kabupaten pelalawan.

Dituturkan oleh Jamil, warga desa Talau mengatakan bahwa jumlah Gajah tersebut 3 ekor, namun pada siang hari tidak kelihatan tapi begitu masuk hari senja Gajah mulai beraksi masuk kekebun serta merusak kebun masyarakat.

"Jumlah Gajah itu kalau saya lihat berjumlah tiga ekor, siang tak terlihat namun jikalau sudah memasuki magrib mereka berkeliaran merusak kebun warga" Ungkap Jamil, Kepada Radar Pekanbaru, Kamis ( 01/06).

Jamil menyayangkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA) dan pemerintah tidak ada tindakan apapun.

"Tanpa ada pihak dari Pemerintah dan BKSDA. Kami  masyarakat dengan menggunakan Bodil (Babmu yang di buat hingga mengeluarkan suara dentuman, Red) terus berjuang untuk mengusir  rombongan gajah tersebut" Sesal Jamil.

Masyarakat lain menerangkan bahwa ada kebun sawitnya sudah dua kali kawanan gajah merusak kebun miliknya.

" Sudah dua kali Gajah Masuk, dan yang kemarin  yang banyak sekitar 48 pokok ludes di santapnya" Ungkap masyarakat tersebut yang enggan namanya ditulis di media.

Selanjutnya jamil juga menyampaikan harapan serta mengancam agar pihak BKSDA segera turun membantu masyarakat.

" Turunlah, nanti sawit kami rusak semua pak, masyarakat ini punya kesabaran jangan sampai konflik ini menimbulkan korban" harap Jamil.

Sementara itu BKSDA Riau yang dihubungi melalui Ujang saat dihubungi mengatakan akan melakukan koordinasi terkait adanya laporan masyarakat terkait adanya kawanan Gajah merusak kebun masyarakat tersebut. 

" Informasi sudah masuk ke Call Centre tadi malam dan sedang kita koordinasikan dengan petugas bidang dan seksi wilayah terdekat untuk langkah penanggulangan. Kami sangat membutuhkan koordinat lokasi kejadian yang sampai saat ini belum ada dalam pelaporan yang diterima oleh kami via call centre" Ungkap Ujang.

 *Mr Abay

 

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER