Kanal

Alamak! Saudi Larang Mahasiswi Berjilbab Warna

RADARPEKANBARU.COM - Kampus khusus perempuan di Arab Saudi, Universitas Dammam, melarang kaum hawa memakai jilbab atau abaya (pakaian perempuan Arab) berwarna.

Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Selasa (25/11), kampus itu pekan lalu memergoki dua mahasiswi memakai abaya berwarna dan mengatakan pakaian itu tidak sesuai dengan kebijakan universitas.

Mahasiswi bernama Nur Abdulhadi mengatakan pihak kampus mewajibkan seluruh perempuan di lingkungan universitas itu mengenakan abaya berwarna hitam.

Lebih parah lagi, penjual abaya di sejumlah toko dekat kampus mengatakan baru-baru ini pejabat kampus memeriksa toko mereka dan mendenda siapa pun yang menjual abaya berwarna. Para perancang pakaian juga menerima peringatan untuk hanya membuat abaya berwarna hitam. Pemilik toko mengatakan aturan itu dikeluarkan oleh Kementerian Tenaga Kerja bekerja sama dengan Komisi Penganjur Kebaikan dan Pencegahan Perbuatan Buruk.

Menanggapi kasus ini, sosiolog Muhammad Al-Zahrani mengatakan pakaian abaya sudah menjadi kontroversi selama dua dekade terakhir.

"Menurut saya, aturan pemakaian abaya di kampus itu tidak bersifat memaksa. Sebaliknya, pihak kampus meminta kaum perempuan berpakaian yang sesuai dengan ajaran agama yang santun," kata dia.(dp/rp)Alamak! Saudi Larang Mahasiswi Berjilbab Warna
RADARPEKANBARU.COM - Kampus khusus perempuan di Arab Saudi, Universitas Dammam, melarang kaum hawa memakai jilbab atau abaya (pakaian perempuan Arab) berwarna.

Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Selasa (25/11), kampus itu pekan lalu memergoki dua mahasiswi memakai abaya berwarna dan mengatakan pakaian itu tidak sesuai dengan kebijakan universitas.

Mahasiswi bernama Nur Abdulhadi mengatakan pihak kampus mewajibkan seluruh perempuan di lingkungan universitas itu mengenakan abaya berwarna hitam.

Lebih parah lagi, penjual abaya di sejumlah toko dekat kampus mengatakan baru-baru ini pejabat kampus memeriksa toko mereka dan mendenda siapa pun yang menjual abaya berwarna. Para perancang pakaian juga menerima peringatan untuk hanya membuat abaya berwarna hitam. Pemilik toko mengatakan aturan itu dikeluarkan oleh Kementerian Tenaga Kerja bekerja sama dengan Komisi Penganjur Kebaikan dan Pencegahan Perbuatan Buruk.

Menanggapi kasus ini, sosiolog Muhammad Al-Zahrani mengatakan pakaian abaya sudah menjadi kontroversi selama dua dekade terakhir.

"Menurut saya, aturan pemakaian abaya di kampus itu tidak bersifat memaksa. Sebaliknya, pihak kampus meminta kaum perempuan berpakaian yang sesuai dengan ajaran agama yang santun," kata dia.(dp/rp)
Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER