Kanal

AS Setop Produksi Vaksin AstraZeneca Usai Insiden Pabrik

WASHINGTON DC -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah menghentikan produksi vaksin AstraZeneca di fasilitas Emergent BioSolutions di Baltimore. Kebijakan itu keluar setelah insiden rusaknya 15 juta dosis vaksin Johnson & Johnson (J&J).

Pekerja pabrik dilaporkan tidak sengaja menggabungkan bahan vaksin milik Johnson & Johnson dan AstraZeneca yang diproduksi di fasilitas Emergent BioSolutions. Melansir Reuters, pemerintah AS menetapkan J&J bertanggung jawab atas kejadian itu. J&J menyatakan siap bertanggung jawab dan akan memberikan 100 juta dosis kepada pemerintah AS pada akhir Mei.

 

J&J juga mengatakan vaksin yang rusak belum masuk ke tahap penyelesaian. Sedangkan AstraZeneca, yang vaksinnya belum disetujui di AS, mengatakan akan bekerja sama dengan pemerintahan AS untuk menemukan lokasi alternatif memproduksi vaksin.

 

Insiden itu dinilai semakin menghambat upaya AstraZeneca menjual vaksin di AS. Sebelumnya, pemerintah AS mengkritik AstraZeneca karena menggunakan data usang dalam hasil uji coba vaksinnya sebelum akhirnya merevisi studinya.

 

Langkah pemerintah AS menjadikan Baltimore hanya bertugas membuat vaksin J&J, agar menghindari insiden serupa terulang kembali. Dokter penyakit menular terkemuka AS mengatakan bahwa AS mungkin tidak memerlukan vaksin AstraZeneca meskipun telah mendapat persetujuan. Amerika Serikat diketahui memiliki kesepakatan mengirim ke Meksiko dan Kanada sekitar 4 juta dosis vaksin AstraZeneca, yang dibuat di fasilitasnya di AS.

 

Melansir New York Times, vakisn J&J dan AstraZeneca menggunakan teknologi yang sama dengan menggunakan versi virus yang tidak berbahaya, dikenal sebagai vektor, yang ditularkan ke dalam sel untuk membuat protein yang kemudian merangsang sistem kekebalan untuk memproduksi antibodi. Tetapi vektor pada vaksin J&J dan AstraZeneca secara biologis berbeda dan tidak dapat ditukar satu sama lain. (cnn)

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER