Kanal

Hasil Investigasi LAMR Pelalawan 2 HA Lahan Sialang Ampaian Todung Ludes Di Steking PT Arara Abadi

RADARPEKANBARU - Tim Lembaga Adat Melayu Riau ( LAMR) Kabupaten Pelalawan hari ini turun untuk kedua kalinya untuk meninjau lokasi ditumbangnya Kepung Sialang Ampaian Todung di desa Kesuma Kecamatan Pangkalan Kuras, (18/02).

 

Tim langsung di pimpin oleh sekretaris LAMR Kabupaten Pelalawan  Datuk Nurzepri dibantu oleh tim lain yaitu, Datuk Samsuardi Ege ( Edi Gajah), Datuk Azman, Datuk Joni Afrizal, anak keponakan batin hitam Sungai Modang dan Tomi Abd Rahman SH selaku kuasa hukum LAMR Kabupaten Pelalawan.

 

Setiba di lokasi rombongan LAMR Kabupaten Pelalawan disambut oleh pihak  Arara Abadi, Ari, Yogi dan Andre dan diajak keruangan untuk briving sebelum terjun kelapangan. Setiba di lapangan yaitu Kepungan Sialang Ampaian Todung terlihat lahan sekitar 2 Hektare (Ha) sudah di steking dengan tumpukan kayu alam di areal dan lahan sudah di tanami dengan tanaman Ekaliptus dengan usia tanam sekitar 2 bulan.

 

Menurut keterangan Amir warga desa Betung kecamatan Pangkalan Kuras yang merupakan salah satu anak keponakan batin hitam menyatakan bahwa dirinya pernah memanen madu lebah diwilayah tersebut pada bulan September 2020 yang lalu.

 

" Saya sangat yakin disini saya dulu bulan September pernah memanjat pokok Sialang dengan jenis kayu Sesonduk dan menghasilkan madu pada waktu itu sekitar 15 Kg memang tidak begitu banyak karena hanya ada dua sarang pada waktu itu" Ungkap Amir saat diwawancarai dilokasi Sialang Ampaian Todung.

 

Sementara itu Datuk Nurzepri saat dikonfirmasi mengatakan meminta pada semua pihak untuk bersabar karena kita masih mendalami persoalan ini. " Kita masih mendalami persoalan ini, kita sudah turun kelapangan memang ada terlihat pohon Sialang yang tumbang  dan sudah ditanami dengan tanaman Ekaliptus  tentu persoalan ini akan kita perjuangkan secara serius" Ungkap Nurzepri.

 

Nurzepri menambahkan bahwa ada dugaan penghilangan barang bukti berupa sarang madu lebah dibawah pokok Sialang. "Kami duga ada upaya penghilangan barang bukti berupa sambang ( Sarang Lebah) namun foto yang lama sudah ada pada kami, dan dilapangkan hanya tinggal sedikit sambang yang ada dibawah pohonnya" Tambah Nurzepri.

 

Nurzepri juga mengungkapkan jika PT Arara Abadi membantah dan mengatakan lahan tersebut adalah semak belukar hanya alasan yang dibuat- buat.

 

"Jangan mengada - Ngada jika itu belukar kenapa baru diolah oleh Arara Abadi pada saat ini , kalau pun itu belukar tidak mungkin ada pohon kayu alam seperti Kulim, Temonsu, Sesonduk, dan kayu alam lainya didalam hutan tersebut. Bahkan sudah ada 3 kali panen lahan disekeliling lahan Sialang Ampaian Todung oleh PT Arara Abadi namun dibiarkan kenapa baru sekarang di tumbang?" Tutup Nurzepri.

 

Pada saat briving Yogi selaku salah seorang bagian humasnya mengatakan bahwa lokasi itu bukanlah kepungan Sialang namun masih dikatakan belukar.

 

" kita lihat dipeta memang lokasi yang dimaksud bukanlah lokasi Kepungan Sialang, dan mengapa kami belum kelola karena kemiringan lahan yang membuat kami sulit untuk mengelolah lahannya sehingga baru bisa kami kelolah sekarang" Ungkap Yogi.

 

Sebagai data tambahan bahwa pada saat briving pihak LAMR Kabupaten Pelalawan juga mengirimkan surat pemanggilan kepada direksi PT Arara abadi pada Selasa depan.

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER