Kanal

Soal Uang Mahar PAN, Ini Kata Walikota Pekanbaru

RADARPEKANBARU.COM - Pemilihan Gubernur Riau sudah berlalu. Namun, sampai kini masih menyisakan cerita. Saat ini ramai dibahas soal 'uang mahar' untuk mendapatkan partai politik oleh calon gubernur Riau saat itu Dr Firdaus MT.

Firdaus yang juga Walikota Pekanbaru itu pernah mendekati Partai Amanat Nasional (PAN) agar mau memberikan perahu partainya untuk Pilkada. Belakangan ini terkuak, Firdaus yang berpasangan dengan Rusli Effendi, pernah merogoh kocek Rp11 miliar untuk mendapatkan perahu PAN.

Tetapi, saat itu PAN justru mendukung pasangan Syamsuar-Edy Natar Nasution dan terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau. Mahar politik yang dikeluarkan Firdaus untuk mendapatkan perahu PAN sebesar Rp11 miliar kembali mencuat.

Firdaus saat dikonfirmasi enggan memberi komentar. Ia memilih menghindar dari wartawan saat disodorkan pertanyaan terkait persoalan itu. 

"Saya tak mau komentar. Yang cerita-cerita itu saya tak komentar ya. Soal lain saya mau," kata Firdaus, di Kantornya di Perkantoran Tenayan Raya, Selasa (26/1/2021) sore. 

Berita sebelumnya, uang tersebut ditagih Firdaus dan menyeret nama Irvan Herman Abdullah. Irvan sendiri merupakan Wakil Sekjen DPP PAN. Ia adalah anak dari mantan Walikota Pekanbaru dua periode, Herman Abdullah. Kuasa hukum Firdaus, Fauzi Kadir, menyebut kalau uang sebesar Rp11 miliar tersebut dibayarkan kepada empat pengurus DPP PAN, termasuk Irvan Herman.

Fauzi mengatakan dari Rp11 miliar yang diserahkan Firdaus baru dikembalikan sebesar Rp5 miliar. "Kita ingin menyelesaikan secara musyawarah dengan DPP PAN, bagus itu pak Firdaus ingin menyelesaikan baik-baik karena bagaimanapun dananya pernah mengelinding ke sana (PAN) untuk mendapatkan rekomendasi (maju Pilgubri). Memang sebagian sudah dicicil dan sebagian sudah berserakan ke mana-mana," ujar Fauzi Kadir, Selasa (26/1/2021).

Fauzi Kadir mengatakan dari informasi yang didapatkan pihaknya, dari Rp11 miliar tersebut, DPP hanya menerima sekitar Rp1 miliar. "Sisanya nyangkut ke yang lain," papar Fauzi Kadir.

Fauzi Kadir kemudian mengatakan, bahwa yang seharusnya bertanggung jawab dan membantu menyelesaikan persoalan tersebut adalah Irvan Herman yang saat ini menjabat sebagai Wasekjend PAN, karena Irvan yang langsung membawa Firdaus untuk menjumpai DPP PAN. 

"Seharusnya menyelesaikan urusan Riau ini Irvan Herman, kan dia yang bawa pak Firdaus. Maka selesaikan baik-baik," ujar mantan aktivis mahasiswa itu.

Fauzi mengingatkan kalau Irvan harus membantu Firdaus mendesak DPP PAN terkait pengembalian dana mahar tersebut. "Saya dengar dulu (Irvan) pernah mengurusnya tapi enggak selesai, yang seperti ini kasihan pak wali (Firdaus). Itu kan persolan interen, dia yang memulai dia harus berani membantu menyelesaikan," cakapnya lagi.

Diakui Fauzi Kadir, Irvan telah berupaya menyelesaikan pengembalian dana tersebut dengan menyerahkan surat rumahnya. Akan tetapi nilai jual rumah tersebut masih jauh dari apa yang diharapkan. 

Lebih jauh, Fauzi mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan komunikasi dengan Sekjend PAN Edy Soeparno. "Kita saat ini masih berproses di DPP mana saja yang bisa diselesaikan. Saya menghubungi Sekjend PAN Edy Soeparno. Ia Saya WA, pasti ada cara yang lebih baik untuk menyelesaikan bersama," jelasnya.(ckc)

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER