Kanal

Brigjen Kenedy sambut baik kunjungan Komnas PA di BNNP Riau


Pekanbaru- Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Riau kunjungi BNNP Riau, rabu (16/12/2020) di Jalan Pepaya Pekanbaru. 

Kunjungan perwakilan Komnas PA dipimpin oleh Dewi Arisanty disambut langsung oleh Kepala BNNP Riau, Brigjen Drs. Kenedy, S.H, M.M.

Menurut Brigjen Kenedy di Riau kasus narkoba tidak hanya menyasar orang dewasa saja namun sudah menjangkau anak anak. Data ini adalah data penelitian yang dilakukan LiPI dan BNN Pusat. 

"Di Riau pengguna aktif narkoba sudah mencapai angka 155 ribu jiwa, dari angka itu semua pengguna dari kalangan anak anak mencapai angka 7 persen" katanya. 

Lebih lanjut Brigjen Kenedy mengatakan bahwa  kejahatan narkoba berkembang dengan cepat dengan berbagai modus modus untuk mengelabuhi petugas.

"Salah satunya juga para bandar juga memanfaatkan anak anak yang di pakai untuk kurir narkoba" katanya. 

Pihak BNNP Riau juga berharap ada kerjasama dengan Komnas PA Riau dalam rangka upaya memproteksi anak dari bahaya narkoba. 

Masih menurut Brigjen Kenedy bahwa kejahatan narkoba bisa menghancurkan bangsa karena pelakunya bisa terkoneksi untuk kejahatan lain. 

Setidaknya ada tiga kejahatan yang bisa menghancurkan negara, pertama radikalisme, kedua narkoba dan ketiga korupsi. 

"Dari ketiga itu yang bisa terkoneksi ke kejahatan yang dua lagi adalah kejahatan narkoba, halnya seperti yang terjadi diluar negeri pernah saya baca di media, bahwa uang hasil narkoba digunakan untuk kegiatan terorisme sejenis ISIS begitu, " tuturnya. 

Ketua Komnas PA Riau, Dewi  Arisanty m ngucapkan terimakasih sudah menerima kunjungan pihaknya ke BNNP Riau. 

Menurut Dewi bahwa sejak Komnas PA dilantik  Oktober lalu pihanya sudah menerima banyaknya aduan terkait kasus anak di seluruh Riau. 

"Saya prihatin banyak kasus anak yang takselesaikan di penegak hukum kita" katanya. 

Misalnya kemaren Komnas PA Riau turun ke Bengkalis melakukan  investigasi kasus anak diperkosa anaknya. 

"Padahal anak tersebut anak yang harus dia lindungi justru menjadi korban oleh orang dekatnya, menjadi korban kebiadaban. Parahnya korban sebelum kami advokasi seperti sudah kehilangan harapan, dan ibu kandungnya juga tidak bisa berbuat apa-apa dan justru membiarkan" tambanya. 

Komnas PA berharap keadilan ditegakkan, uniknya kasus dimeranti justru mendapat hambatan intervensi dari oknum anggota DPRD setempat. 

"Oknum meminta kasus ini tidak berlanjut mengingat pelakunya adalah kader satu partai denganya, oknum juga jual jual nama Kapolres bahwa kasus ini sudah atas persetujuan Kapolres untuk tidak dilanjutkan, pahal begitu kita cek ke Polres Bengkalis justru kasus ini menjadi atensi pihak kepolisian dan sudah pelimpahan ke kejari" jelas Dewi Arisanty. 

Ada banyak kasus yang pihak Komnas PA juga harus mengandeng BNNP Riau mengingat pelaku kejahatan kebanyakan pelakunya adalah dibawah pengaruh narkoba. 

Setakat ini pihaknya juga tengah menggagas rumah singgah untuk membina anak anak korban kejahatan. 

"Rencana nanti buat namanya rumah bahagia, dimana disana gagasannya yakni anak anak selain di perbaiki mentalnya juga akan kita siapkan bekal keterampilan guna mempersiapkan jelang dewasa nantinya" kata Dewi.

Di akhir penutup pihak BNNP Riau berharap agar Komnas PA Riau segera mempersiapkan draf MOU dengan pihaknya. 

Brigjen Kenedy mengatakan bahwa saat ini pihak juga merekrut relawan  anti narkoba, nanti itu bisa di kerjasamakan. 

"Relawan untuk kalangan mahasiswa, pelajar dan anak, mungkin setidaknya nanti banyak kegiatan di  bidang  P2M yang bisa dikoordinasikan dengan kompol khodirin" katanya.

Atau ada juga untuk program 2021 penyuluhan narkoba untuk keluarga, nanti bisa bersinergi. 

"Terimakasih atas kunjugan Komnas PA ke kantor kami semoga bisa bermanfaat" tutup Brigjen Kenedy. 

(Red) 

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER