Kanal

Cagar Biosfer di Riau Terbakar, BPBD Kirim Helikopter Water Boombing

RADARPEKANBARU.COM.Kebakaran hutan dan lahan tak hanya berlangsung di Rokan Hilir, Riau, namun juga terjadi di kawasan Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil yang diakui UNESCO sebagai Cagar Biosfer atau paru-paru dunia.

Kebakaran sudah terjadi sejak akhir pekan lalu. Kepala BPBD Riau Edward Sanger menyebut, kebakaran di Giam Siak Kecil terjadi di daerah Tasik Betung. Satu helikopter water boombing MI 171 secara khusus diterbangkan ke sana untuk menjinakkan api.

"Laporan dari lokasi, sudah ada 85 kali sortie atau bom air dijatuhkan ke lokasi terbakar," kata Edward. Tak hanya melalui udara, tim darat juga dikerahkan ke lokasi agar kebakaran tak meluas.

Pihak Polsek dan TNI setempat diminta bantuan, begitu juga dengan masyarakat, agar saling bahu-membahu memadamkan api. Sudah berapa luas kawasan itu terbakar, Edward belum memastikan. Menurutnya, petugas di lapangan masih fokus memadamkan titik api agar asapnya tidak menyebar ke daerah lain. Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau Suharyono menyebut kebakaran berada di wilayah penyanggah.

Namun hal ini tetap diwaspadai, agar tak masuk ke kawasan inti atau konservasi. "Laporan dari petugas di lapangan, kebakaran sekitar satu hektare, sejak Jumat pekan lalu," katanya.

Berbeda dengan Edward, Suharyono menyebut, lokasi terbakar sudah dipadamkan. Hal itu berkat kerjasama pihaknya dengan Manggala Agni dan petugas TNI beserta Polri. Untuk mengantisipasi kebakaran lahan tak meluas, BPBD Riau akan mengerahkan 1.500 pasukan darat ke berbagai daerah rawan. Sebelum diterjunkan semua pasukan ini bakal diupacarakan terlebih dahulu di Pekanbaru.

"Itu pasukan gabungan TNI, Polri, BPBD, dan unsur lainnya di Riau agar Karhutla tidak meluas," kata Edward. Selain darat, BPBD juga sudah menyiagakan tiga helikopter berbagai tipe untuk bom air.

Dua di antaranya masih menunggu instruksi dari BNPB dan satunya masih proses perpanjangan kontrak. Selain itu, sudah ada tiga helikopter jenis Sikorsky, MI 171 dan MI 8MVT diterbangkan memadamkan api. Satu helikopter terakhir diistirahatkan dan masih menunggu instruksi untuk diterbangkan.

"Masih ada helikopter lainnya diperbantukan perusahaan untuk memadamkan api," ulas Edward. Sampai awal Juli 2019, BPBD mencatat sudah ada 4.427,89 hektare lahan terbakar di Riau. Jumlah itu terjadi di seluruh kabupaten dan kota di Riau, di mana Kabupaten Bengkalis menjadi wilayah paling luas, yaitu 1.435 hektare.

Di Bengkalis, kebakaran lahan yang paling luas berada di Pulau Rupat. Wilayah yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka itu terbakar sejak awal tahun dan terus memburuk hingga Mei. Hal ini membuat Panglima TNI harus mengirimkan seribuan anggota Komando Strategis Angkatan Darat untuk membantu pemadaman.

Saat ini, Pulau Rupat cenderung stabil setelah kebakaran berhasil diatasi dengan baik. Selain Bengkalis, kebakaran turut melanda wilayah Rohil dengan luas kebakaran mencapai 702,25 hektare.

Selanjutnya Siak 372 hektare, Dumai 270,75 hektare dan Meranti 232,7 hektare. Kemudian Kabupaten Indragiri Hilir 120 hektare, Pelalawan 103 hektare, Indragiri Hulu 72 hektare, Kampar 64,9 hektare dan Kuansing lima hektare. (frc)

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER