Kanal

Terget Lifting Blok Rokan Turun Berdampak ke DBH

RADARPEKANBARU.COM.Pemrov Riau memastikan jatah Dana Bagi Hasil (DBH) Riau untuk 2019 dipastikan mengalami penurunan akibat diturunkannya target produksi minyak siap jual (lifting) di Blok Rokan pada tahun ini. Hal ini diungkapkan oleh Asisten II Setdaprov Riau, Masperi, Sabtu, 12 Januari 2019 di Pekanbaru.

 

"Otomatis DBH kita juga akan turun angkanya," katanya. Dia menyebut, dalam mekanisme pengitudan jatah DBH, semua hasil penjualan minyak tetap disetor ke pemerintah pusat. Setelah itu barulah akan dilakukan pengitungan kembali secara persentase, berapa angka pasti jatah DBH untuk Riau.

 

"Skemanya memang begitu. Tapi kami harap turunnya tidak signifikanlah. Lagi pula kalau seiring waktu berjalan ternyata lifting bisa melebih target, jatah DBH kita juga tetap nambah," uangkapnya. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), telah menetapkan target produksi minyak siap jual (lifting) dari sumur di Blok Rokan pada 2019 turun dari tahun lalu.

 

Ada pengaruh kondisi sumur minyak sudah tua sehingga angka lifting sengaja dipatok lebih rendah . Kepala Devisi Program dan Komunikasi, SKK Migas, Wisnu Prabasa Taher menyebut, target lifting pada blok yang dikelola oleh PT. Chevron Pasifik Indonesia (CPI) hanya 190 ribu barel per hari (bph).

 

Jika merujuk pada angka target lifting tersebut, terjadi penurunan sebesar 9,2 persen kalau disandingkan dengan realisasi tahun 2018 lalu mencapai 209 ribu lebih bph. Penurunan lifting ini murni karena sumur itu sudah tua.

 

"Sudah mature," katanya, seperti dilansir dari katadata.co.id.

 

Dia menyebut, sumur minyak di Blok Rokan ini, pada tahun 2021 akan diambil alih oleh PT. Pertamina (Persero). Keputusan pemerintah ini sudah ditetapkan. Jika melihat pada data lifting yang ditetapkan oleh SKK Migas, PT. Pertamina harus mempersiapkan teknologi tinggi untuk bisa mengangkat kembali produksi minyak siap jual di blok ini.

 

Sumur yang sudah tua bukan berarti minyak sudah habis, namun untuk mengangkat minyak-minyak itu ke permukaan memang butuh teknologi mumpuni dan padat modal agar, jumlah produksi bisa meningkat, setidaknya bisa mengimbangi jumlah produksi sebelumnya. (bpc)

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER