• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Politik
    • Kabupaten Kuansing
    • Kabupaten Rokan Hilir
    • Kabupaten Rokan Hulu
    • Kota Pekanbaru
    • Kota Dumai
    • Kabupaten Siak
    • Kabupaten Pelalawan
    • Kabupaten Kampar
    • Kabupaten Indragiri Hulu
    • Kabupaten Indragiri Hilir
    • Kabupaten Bengkalis
    • Kabupaten Kepulauan Meranti
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Parlemen
  • Olahraga
  • Nasional
  • Riau
    • fokus riau
  • More
    • Hukrim
    • Life Style
    • Dakwatuna
    • Opini
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Politik
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Parlemen
  • Olahraga
  • Nasional
  • Riau
  • Hukrim
  • Life Style
  • Dakwatuna
  • Opini
  • Video
  • Kabupaten Kepulauan Meranti
  • Kabupaten Bengkalis
  • Kabupaten Indragiri Hilir
  • Kabupaten Indragiri Hulu
  • Kabupaten Kampar
  • Kabupaten Pelalawan
  • Kabupaten Siak
  • Kota Dumai
  • Kota Pekanbaru
  • Kabupaten Rokan Hulu
  • Kabupaten Rokan Hilir
  • Kabupaten Kuansing
  • fokus riau
  • Pilihan Editor
  • Terpopuler
  • Indeks
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
PILIHAN +INDEKS
Jumat Barokah, Polsek Tebingtinggi Berbagi Buat Warga Kurang Mampu
Dibaca : 1045 Kali
Tindak Lanjut Kerjasama BPJS Ketenagakerjaan, HM Adil Minta Lindungi Non ASN
Dibaca : 1213 Kali
Kapolres Resmikan Renovasi Kantor dan Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Meranti
Dibaca : 1064 Kali
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas Dengan Se Untas Tali di Kampung Baru
Dibaca : 1167 Kali
Bupati HM Adil : Program ini Sudah Terlaksana di Meranti
Dibaca : 1115 Kali

  • Home
  • Life Style

Bagaimana Caranya agar Selamat Dari Maut setelah Digigit Ular Berbisa?

Redaksi Radarpku

Ahad, 08 Oktober 2017 08:58:56 WIB
Cetak
Bagaimana Caranya agar Selamat Dari Maut setelah Digigit Ular Berbisa?
Ular Berbisa (Ilustrasi )

RADARPEKANBARU.COM – Perawatan tepat saat kondisi darurat akan menentukan kesintasan seseorang melewati sebuah kecelakaan atau kejadian fatal, tak terkecuali perawatan usai mengalami gigitan ular.

Pakar toksikologi dan bisa ular DR. dr. Tri Maharani, M.Si SP.EM mengatakan, ada pemahaman masyarakat soal penanganan pertama ketika mengalami gigitan ular yang salah besar.

Umumnya, tindakan pertama dilakukan dengan mengikat daerah disekitar area gigitan ular. Tujuannya adalah untuk menghentikan pergerakan bisa ular agar tak menyebar ke seluruh tubuh.

Tindakan lainnya yang sering dilakukan adalah membuat sayatan di dearah gigitan untuk mengeluarkan darah. Tujuanya pun sama, menghindari penyebaran bisa ular.

Menurut Tri, kedua tindakan tersebut salah besar, tidak membantu sama sekali. Bisa ular akan tetap menyebar ke bagian tubuh lainnya.

“Kalau diikat hanya membuat kondisi seolah-olah bisa ular berhenti. Padahal yang diikat adalah pembuluh darah. Akibatnya pembekuan darah hingga amputasi,” kata Tri saat dihubungi, Minggu (10/9/2017).

Tri menjelaskan, cara penanganan yang tepat adalah dengan membuat bagian tubuh yang terkena gigitan tak bergerak.

Caranya sebenarnya tak sulit. Anggota tubuh dihimpit dengan kayu, bambu, atau kardus layaknya orang patah tulang.

“Betul-betul tidak bergerak sehingga bisa ular hanya ada di tempat gigitan, tidak menyebar ke seluruh tubuh,” kata Tri.

Bila bagian yang digigit ular telah berhasil diimobilisasi, waktu yang dimiliki untuk pergi ke rumah sakit atau klinik guna mendapatkan perawatan dan antibisa ular sebenarnya cukup lama.

"Anak teman saya di Papua dia kena neurotoksin. Karena tinggal di base camp di atas gunung untuk turun ke Puskesmas butuh 2 hari. Anak ini selamat dengan imobilisasi. Masih hidup sampai sekarang,” ujar Tri.

Tri menambahkan, bila klinik atau tempat kesehatan tak mengetahui jenis bisa ular, siapa pun bisa menghubungi dirinya pada Remote Envenomation Consultan Service (RECS) melalui blog recsindonesia.blogspot.com atau melalui pesan WhatsApp di nomor 085334030409.

Kesalahan penangan pertama terjadi pada Ananda Yue Riastanto (8) yang digigit ular weling (Bungarus candidus) pada 5 Januari 2017 lalu.

Anak asal Peduhukan Dhisil, Desa Salamrejo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Khusus Yogyakarta itu diberikan pertolongan pertama dengan mengikat bagian yang tergigit.

Beruntung, dengan jenis bisa neurotoksin, Ananda masih selamat dari kematian meskipun mengalami enselofati yang berakibat pada kelumpuhan dan ketidakmampuan bicara.

“Neurotoksin memang berakibat lebih fatal karena bisa menimbulkan kelumpuhan otot pernafasan yang berakibat kematian. Kalau hemotoksin kan racunnya menyerang, membuat pendarahan, jadi matinya itu lama. Kalau neurotoksin matinya cepat,” ucap Tri.

Tri menuturkan, saat seseorang dengan luka gigitan ular, tenaga medis harus dapat mengatur jalannya pernafasan. Pasien harus segera dibawa ke inkubasi, dipasang fentilator dan dibantu dengan pernapasan buatan. Jika terjadi gagal jatung, tenaga medis dapat melakukan pijat jantung. (*)

Sumber :
Kompas.com


BERITA LAINNYA +INDEKS
Life Style

Inilah Rekomendasi 7 Pakaian Pria yang Tersedia di Promo 4.4

Ahad, 03 April 2022 - 12:45:20 WIB

DALAM .

Life Style

Meranti Menuju Pelayanan Publik yang Prima Mengenal Konsep Smart City Adil Asmar

Senin, 28 Maret 2022 - 19:10:51 WIB

Meranti,- Memimpin sebuah pemerintahan di era digital seperti saat ini memberika.

Life Style

Bupati Gaet Seniman Nasional Benahi Wisata Sergai

Rabu, 15 Desember 2021 - 17:54:18 WIB

Sei Rampah--Meski disibukkan dengan kerja intensif percepatan penanganan pandemi Covid-19, Bupati.

Life Style

Gubri Optimis Pariwisata Mampu Tingkatkan Perekonomian Daerah

Senin, 18 Desember 2017 - 08:08:46 WIB

RADARPEKANBARU.COM - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman optimis bahwa pertumbu.

Life Style

Kenduri Melayu 2017 Di Pantai Bahari Tenggayun Bengkalis

Jumat, 20 Oktober 2017 - 16:16:41 WIB

RADARPEKANBARU.COM-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis melalui Din.

Life Style

Hati-hati Anda, Jangan Coba-Coba Menolak Minum Kopi Buatan Suku Bugis Makassar

Selasa, 12 September 2017 - 09:15:53 WIB

RADARPEKANBARU.COM-Cerita mitos lekat pada keseharian suku Bugis Makassar. Salah.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini +INDEKS
Jumat Barokah, Polsek Tebingtinggi Berbagi Buat Warga Kurang Mampu
27 Mei 2022
Tindak Lanjut Kerjasama BPJS Ketenagakerjaan, HM Adil Minta Lindungi Non ASN
27 Mei 2022
Kapolres Resmikan Renovasi Kantor dan Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Meranti
27 Mei 2022
26 Pengungsi Rohingya Kabur Padahal Baru Seminggu di Pekanbaru
27 Mei 2022
Pemkab Siak Siap Terapkan Tanda Tangan Digital
27 Mei 2022
Tony Hidayat Ingatkan Kadis Kominfo Tingkatkan Anggaran Media
27 Mei 2022
Apakah Boleh Menolak Menikah dengan Alasan Menjaga Orang Tua?
27 Mei 2022
Elon Musk Digugat Investor Twitter Akibat Dugaan Manipulasi Saham
27 Mei 2022
Anak Ridwan Kamil Hilang di Swiss, Keluarga Mohon Doa
27 Mei 2022
Ketua DPRD Riau lakukan sidak jelang pengerjaan ruas jalan Taluk Kuantan - Cerenti
27 Mei 2022
TERPOPULER +INDEKS
  • 1 Jumat Barokah, Polsek Tebingtinggi Berbagi Buat Warga Kurang Mampu
  • 2 Tindak Lanjut Kerjasama BPJS Ketenagakerjaan, HM Adil Minta Lindungi Non ASN
  • 3 Kapolres Resmikan Renovasi Kantor dan Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Meranti
  • 4 26 Pengungsi Rohingya Kabur Padahal Baru Seminggu di Pekanbaru
  • 5 Pemkab Siak Siap Terapkan Tanda Tangan Digital
  • 6 Tony Hidayat Ingatkan Kadis Kominfo Tingkatkan Anggaran Media
  • 7 Apakah Boleh Menolak Menikah dengan Alasan Menjaga Orang Tua?

PT. Radar Indomedia Pers
JL. Arifin Ahmad Blok B Nomor 08 ( Belakang Green Hotel ), Pekanbaru - Riau
Email: [email protected]

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

©2021 Radarpekanbaru.com