Hasil Survei Internal, Elektabilitas Prabowo-Sandi Bagus

Rabu, 10 Oktober 2018

RADARPEKANBARU.COM.Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memiliki tim internal untuk melakukan survei elektabilitas pasangan nomor urut 2 tersebut. Hasil survei internal menunjukkan hasil yang bagus bagi Prabowo-Sandi meski belum mengungguli lawannya, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

 

“Kami ada survei yang rutin kami lakukan, tetapi kami enggak ekspose ke publik. Hasilnya bagus. Sekalipun belum menang, tetapi hasilnya bagus, naik signifikan suaranya. Makanya kita punya optimisme," ujar Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria , Selasa (9/10).

 

Karena itu, ia mengatakan, tidak terlalu memusingkan dengan hasil survei yang dirilis lembaga survei seperti Saiful Mujani Research Consulting (SMRC).

 

Menurut dia, hasil survei SMRC yang menunjukkan keunggulan Jokowi-Ma'ruf tidak menggambarkan kondisi riil apa yang diinginkan masyarakat. Faktanya di lapangan, ia mengaakan, Koalisi Indonesia Adil Makmur meyakini, setiap kedatangan Prabowo-Sandi sangat direspons dan dihadiri oleh banyak orang.

 

“Lebih banyak orang yang antusias hadir dan mendukung Prabowo-Sandi dibandingkan Jokowi-Ma'ruf. Itu fakta di lapangan," tuturnya. Selain itu, ia mengingatkan pada Pilgub Jawa Barat dan Jawa Tengah.

 

Di Jabar, ia mengatakan, lembaga survei kerap menyatakan elektabilitas pasangan yang didukung koalisi Gerindra, PKS, dan PAN di Jabar, yakni Sudrajat-Syaikhu, rendah. Akan tetapi, ia mengatakan, hasil akhir Pilgub Jabar malah menunjukkan kenaikan signifikan dari pasangan Sudrajat-Syaikhu.

 

“Padahal itu kan tokohnya enggak dikenal, Sudrajat, tapi bisa signifikan hasilnya," katanya. Begitu juga dengan Pilgub Jateng. Cagub saat itu, Sudirman Said, adalah orang baru yang melawan pejawat Ganjar Prabowo meski ia mantan menteri ESDM. Beberapa survei menunjukkan elektabilitas Sudirman berada paling bawah dan mengunggulkan Ganjar di atas 70 persen.

 

Namun, hasil akhir tidak demikian. Menurut Riza, lumrah bila lembaga survei mengunggulkan para pejawat. Pada setiap pilkada serentak, di mana ratusan daerah menggelar pemilihan, rata-rata survei memenangkan pejawat.

 

Padahal, faktanya tidak selalu demikian. "Kalau bicara melawan pejawat, melawan penguasa, ya mohon maaf hasil survei umumnya memenangkan pejawat. Coba buktikan di Pilkada. Dari sekian ratus Pilkada, rata-rata hasil survei itu memenangkan pejawat," ucap dia.(rep)