PMKRI Pertanyakan Kehadiran Negara dan Profesionalitas Kepolisian

Sabtu, 25 Agustus 2018

Konfrensi Pers PMKRI Pekanbaru

RADARPEKANBARUCOM-Ditengah hiruk pikuk dan kondisi bangsa saat ini, PMKRI menyatakan diri untuk hadir sebagai agen pluralisme dan keberagaman, membawa semangat kebersamaan, menghidupkan solidaritas kebangsaan.

Semangat dan kehadiran tersebut tercermin lewat kegiatan gerakan #Kita_Indonesia.  Gerakan yang diharapkan menjadi pemersatu bangsa Indonesia. Ketika hari-hari ini semua elemen kebangsaan seolah hidup dalam sekat-sekat.

Rangkaian kegiatan gerakan #Kita_Indonesia dikemas dalam bentuk seminar kebangsaan dan deklarasi #Kita_Indonesia. Sesuai rencana kegiatan ini akan digelar di 15 kota di Indonesia. Kupang menjadi kota pelaksana pertama. 

Kota Pekanbaru menjadi kota kedua penyelenggaraan gerakan #Kita_Indonesia. Sesuai rencana, akan dilaksanakan pada tanggal 25 & 26 Agustus 2018. 

Sesuai prosedur, bahwa PMKRI telah menyurati pihak kepolisian dan telah mendapatkan surat tanda terima pemberitahuan untuk kegiatan seminar kebangsaan yang seyogyanya diselenggarakan pada tanggal 25 Agustus 2018  di Aula Kesbangpol Kota Pekanbaru, Jl Arifin Ahmad. Namun, pada H-1 kegiatan, pihak kepolisian memaksa untuk membatalkan kegiatan secara sepihak.

Perlu diketahui, sebelum pembatalan seminar kebangsaan, atas permintaan pihak Kepolisian setempat dengan alasan keamanan, maka PMKRI sepakat untuk membatalkan jalan sehat  dan deklarasi #Kita_Indonesia yang seharusnya diselenggarakan pada tanggal 26 Agustus 2018.

Bagi PMKRI kondisi ini sangat mengecewakan dan mempertanyakan profesionalitas serta kehadiran Polisi untuk memberikan rasa aman kepada setiap warga negara. 

Hal ini diungkapkan Presidium Pendidikan dan Kaderisasi PP PMKRI Fibrisio H Marbun. "Bagi kami hal ini sangat tidak masuk akal, kenapa kegiatan kebangsaan tidak diberikan ruang di Republik ini" ungkapnya.

Kami mempertanyakan profesionalitas pihak keamanan setempat dalam hal ini Kepolisian.

"Kenapa pihak Kepolisian  takut kepada pihak-pihak yang coba mengganggu keharmonisan? Kenapa justru menghalangi kegiatan  yang bertujuan meneguhkan kebangsaan" tambah Fibrisio.

Perlu kami garis bawahi gerakan #Kita_Indonesia itu gerakan untuk memperteguh nilai-nilai kebangsaan dan menjadi platform gerakan PMKRI secara nasional untuk periode dua tahun ke depan. Jadi  gerakan #Kita_Indonesia tidak ada kaitan dengan gerakan-gerakan lain yang bersifat politis semacam #2019gantiPresiden. (rls)