PDIP Belum Anggap Serius Wacana Duet JK-AHY

Selasa, 03 Juli 2018

RADARPEKANBARU.COM.Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) enggan menanggapi wacana Partai Demokrat, yang hendak menduetkan Jusuf Kalla (JK) denhan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di pemilihan presiden (pilpres) 2019. Wasekjen PDIP Utut Adianto menilai saat ini memang partai politik tengah dalam tahapan mensimulasikan pasangan calon untuk Pilpres.

 

"Kalau semua orang kan sekarang ini dalam tahapan mensimulasikan. Kalau ini sama ini kira-kira gimana, di grass root gimana. Ini kan lagi menguji semua, agak terlalu dini berkomentar," ujar Utut di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (2/7). Menurutnya, tidak akan lama lagi juga partai politik mulai menetapkan pilihannya, mengingat tahapan pendaftaran Pilpres makin dekat.

 

"Mudah-mudahan semuanya nanti pada saatnya. Ini kan enggak sampai lama lagi, Agustus sudah ada jawabannya," ucapnya. Karena itu juga Wakil Ketua DPR itu juga enggan berandai andai apakah wacana duet JK-AHY menjadi ancaman elektabilitas bagi Presiden Joko Widodo Sebab partainya akan menyusun tim yang solid untuk memenangkan Jokowi kembali.

 

"Kalau itu ya saya sulit menjawab, tanya ke Pak Jokowi. Tapi kalau dari sisi kita, kalau di PDIP kita akan menyusun tim yang kita anggap dan kita yakini menang," ujar Utut.

 

Sebelumnya, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengakui memang ada sebagian kader yang mengusulkan agar partai mengusung JK dan AHY. Dua nama ini muncul sebagai pasangan saat partai menggelar polling di kalangan kader. Menurutnya, usulan kader tersebut wajar karena partai pun butuh masukan dari dalam. Namun, Demokrat sampai saat ini belum memutuskan apa pun.

 

"Sampai nanti partai memutuskan A maka semua kader ikut. Tentu semua orang akan kita mintai pandangannya untuk 40 hari ke depan," ungkapnya. Sementara Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golkar Muhammad Sarmuji menilai, wacana Partai Demokrat yang memasangkan Jusuf Kalla dengan Agus Harimurti Yudhoyono menjadi bagian strategi Partai Demokrat untuk pilpres mendatang. Sarmuji menyarankan Partai Demokrat tidak memaksa JK untuk kembali tampil di Pilpres 2019. Itu lantaran, JK sudah menyatakan hendak Tut Wuri Handayani dan mendorong tokoh lebih muda untuk tampil.

 

"Jangan memaksa Pak JK untuk tampil kembali sementara beliau sudah mau beristirahat. Tenaga dan pikiran beliau masih diperlukan, tetapi jika merujuk pada pernyataan beliau sendiri beliau ingin Tut Wuri Handayani, memberikan kontribusi dengan mendorong yg lebih muda untuk tampil," ujar Sarmuji.(rep)