Peran Aktif Masyarakat Dalam Percepatan Pemerataan Pembangunan

Selasa, 25 Maret 2014

Walikota Firdaus MT, menyerahkan secara Simbolis kunci rumah layak huni di kelurahan Sidomulyo Timur, Rabu (26/3).

RADARPEKANBARU.COM - Kota Pekanbaru terus melakukan berbagai upaya untuk percepatan pemerataan pembangunan di Kota Pekanbaru. Salah satu langkah atau terobosan yang telah dilakukan seperti pembangunan Rumah Layak Huni (RLH), serta pengaspalan dan semenisasi jalan-jalan poros melalui kegiatan Organisasi Masyarakat Setempat atau yang diberi nama OMS.

Melalui peran aktif OMS, pemko juga berharap bisa meningkatkan taraf hidup dan percepatan perekonomian di tengah-tengah masyarakat. Melalui wadah OMS, pemko juga terus bersinergi dengan seluruh kelurahan, hingga RT/RW se-Pekanbaru.

Percepatan pemerataan pembangunan melalui peran aktif OMS yang merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 70 tentang Swakelola ini, mengedepankan upaya koordinasi yang lebih mudah antara masyarakat dengan pemerintah daerah. Artinya, untuk percepatan pemerataan pembangunan tersebut, warga cukup berkoordinasi dengan OMS tanpa harus melalui administrasi yang rumit

"Artinya, apa yang menjadi program pemerintah akan langsung dirasakan oleh masyarakat itu sendiri melalui OMS," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Pekanbaru Azmi ST.

Ia menyebutkan, beberapa program yang terus diupayakan melalui OMS seperti pembangunan infrastruktur dan Rumah Layak Huni. Anggaran yang sudah digelontarkan Pemko Pekanbaru dalam program OMS itu sudah mencapai angka Rp 19,4 miliar lebih per kecamatan.

Pada 2013 lalu, terang Azmi, pemko sudah merealisaikan pembangunan sebanyak 250 unit RLH, dimana nilai satu unit RLH sebesar Rp 40 juta. Untuk percepatan dan terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat, pada tahun ini Pemko Pekanbaru kembali mengalokasikan anggaran untuk program OMS.

"Pembangunan RLH dan semenisasi serta pengaspalan jalan yang kita lakukan melalui OMS tersebut, sebagai bentuk komitmen pemerintah kota dalam mempercepat pemerataan pembangunan di Kota Pekanbaru ini," jelasnya.

Dilaksanakan Secara Transparan

Pelaksanaan program OMS tersebut tak sekedar menyalurkan dana tanpa pengawasan. Menurut Kepala Dinas PU Pekanbaru Azmi ST, OMS dibentuk secara transparan. Untuk pemilihan ketua sendiri dilakukan melalui musyawarah dan mufakat masyarakat secara bersama-sama.

Transfaransi tersebut juga ditekankan pada pengelolaan keuangan. Dimana anggaran pembangunan rumah dan jalan tersebut langsung ditransfer ke rekening masing-masing Ketua OMS. Untuk menentukan pembangunan yang diperlukan, masyarakat bersama OMS akan melakukan pembahasan dan penyusunan sehingga pembangunan yang dilakukan benar-benar sesuai dengan keinginan masyarakat.

"Jadi semuanya benar-benar dilakukan secara transparan, karena masyarakat dilibatkan langsung soal rencana pembangunan. Demikian juga dengan keuangannya, semua dibuka secara transparan, tidak ada yang ditutup-tutupi," tegasnya.

Dalam menjalankan program, OMS akan didampingi secara langsung oleh tenaga pendamping yang sifatnya memberikan masukan serta ikut menyusun program pembangunan yang akan dicanangkan OMS. Tenaga pendamping tersebut juga melibatkan mahasiswa sebagai konsultan manajemen.

Setidaknya, melalui program OMS itu pembangunan yang dilakukan masyarakat akan memberikan penghematan 11 sampai 12 persen jika melalui kontraktor. Adapun tujuan dari OMS adalah meningkatkan produktifitas masyarakat, serta memberikan kemudahan aksesbilitas bagi warga Kota Pekanbaru.

Kemudian, meningkatkan peran serta masyarakat mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, pemanfaatan serta pemeliharaan, di samping memberikan peluang kerja kepada masyarakat melalui program OMS tersebut.

"Program OMS ini dari masyarakat untuk masyarakat. Pembangunan kita berikan, yang mengerjakan juga kita percayakan kepada masyarakat itu sendiri. Jadi masyarakat bisa mendapatkan dua keuntungan sekaligus, dapat pembangunan dan juga dapat pekerjaan melalui program OMS tersebut," ucap Azmi.

"Selain itu, program OMS ini juga bertujuan untuk mendorong masyarakat menyelenggarakan pemerintahan yang cerdas, jujur, bertanggungjawab, akuntabel dan transparan," ulasnya menambahkan.

Bangun 250 RLH

Tahun ini, melalui APBD murni 2014 Pemko Pekanbaru kembali mengalokasikan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk membangun 250 Rumah Layak Huni (RLH) bagi warga miskin yang ada di Pekanbaru.

Walikota Pekanbaru H Firdaus MT, mengatakan, pembangunan 250 RLH tersebut sebagai bentuk komitmen Pemko Pekanbaru untuk membantu warga miskin yang belum memiliki rumah. "Satu RLH kita alokasikan sebesar Rp 40 miliar dengan tipe 36," jelas wako.

Disebutkan wako, bagi warga miskin yang ingin mendapatkan bantuan tersebut mesti memenuhi beberapa persyaratan penting sepeti memiliki lahan sendiri, memiliki KTP Pekanbaru, serta menunjukkan surat rekomendasi atau surat keterangan miskin dari RT/RW dan lurah setempat.

rumah yang kita bangun tersebut tepat sasaran. Setelah persyaratannya lengkap, langsung diajukan ke OMS. Nanti OMS akan melakukan peninjauan ke lapangan sebelum diajukan ke Dinas PU," ucap wako.

Pada 2013 lalu, lanjut wako, Pemko Pekanbaru juga telah membangun sebanyak 250 unit RLH di sejumlah kecamatan. Warga, terangnya, sangat berterima kasih dengan pembangunan RLH tersebut.

"Tahun ini kita tambah lagi 250 unit, sehingga totalnya sudah 500 unit. Program ini akan terus kita salurkan untuk membantu warga yang memang belum memiliki rumah, tapi memiliki lahan kosong untuk lokasi pembangunan RLH nantinya," tutup wako.


Menyentuh Warga Miskin


Wagimo, warga RT4/ RW1, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, mengaku tak menyangka keinginannya untuk memiliki rumah bisa terwujud dengan sekejap mata. Ya, keinginannya itu terkabulkan melalui program RLH yang telah mulai dijalankan Pemko Pekanbaru sejak 2013 lalu.

Ketika ditemui di rumahnya, Wagimo didampingi Ketua RW 1 Yulizar, menyatakan sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Walikota Pekanbaru H Firdaus MT, yang telah memberikan bantuan rumah tersebut.

"Sudah hampir sepuluh tahun berdiri, kondisi rumah saya tak pernah selesai-selesai dibangun karena ketiadaan uang. Tapi Alhamdulillah, berkat bantuan dari Walikota Pekanbaru melalui Ketua RW 1, saya akhirnya bisa memiliki rumah secantik ini. Saya merasa ini bagaikan mimpi yang telah menjadi kenyataan. Terima kasih Walikota Pekanbaru," ucapnya.

Ia menilai, pembangunan RLH yang yang diprogramkan Walikota Pekanbaru tersebut sangat menyentuh kepada warga miskin. Mengapa tidak, warga yang sejauh ini kesulitan untuk membangun rumah, bisa terwujud tanpa mengeluarkan biaya satu rupiah pun.

"Tidak ada rasanya yang mampu saya ucapkan selain kata syukur kepada Tuhan dan berterima kasih pada Walikota Pekanbaru atas pembangunan rumah ini. Saya dan keluarga merasa sangat senang sekali," ujarnya.

Sementara itu, Ketua RW 1 Yulizar, menyebutkan rumah Wagimo tersebut merupakan satu-satunya yang dikabulkan Pemko Pekanbaru melalui OMS, dari tiga rumah yang diusulkan.

"Tahun 2013 lalu, kita mengusulkan tiga unit rumah warga yang masuk dalam program bedah rumah tersebut, namun hanya satu yang dikabulkan pemerintah. Dua rumah lagi kita berharap bisa dibangun tahun ini, karena warga memang sangat membutuhkan sekali," harap Yulizar.

Selain RLH, terangnya, pada 2013 lalu Pemko Pekanbaru juga telah merealisasikan pembangunan satu unit Posyandu yang sejauh ini telah didambahkan warga. "Tahun ini kita juga berharap adanya pengaspalan jalan oleh Pemko Pekanbaru, yang kondisinya sudah rusak parah," tutup Yulizar.(adv)