Rusia Minta DK PBB Sidang Bahas Ancaman Aksi Militer AS di Suriah

Jumat, 13 April 2018

foto anak - anak korban perang suriah (dtk)

RADARPEKANBARU.COM - Pemerintah Rusia meminta Dewan Keamanan PBB untuk menggelar sidang darurat, di tengah ketegangan terkait dugaan serangan kimia di Suriah. Duta Besar (Dubes) Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menyatakan, inilah waktu yang tepat bagi Dewan Keamanan untuk bertemu.

"Prioritas utamanya adalah menghindari bahaya perang," ujar Nebenzia seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (13/4/2018). "Prioritas kedua saat ini adalah agar misi OPCW mencapai Damaskus dan Douma, dan melihat apa yang benar-benar terjadi," imbuhnya mengacu ke badan pengawas senjata kimia global, Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).

Pertemuan DK PBB diminta Rusia untuk membahas kemungkinan aksi militer Amerika Serikat di Suriah sebagai respons atas dugaan penggunaan senjata kimia oleh rezim Presiden Bashar al-Assad di distrik Douma, daerah kantong terakhir pemberontak di Ghouta Timur. Menurut para diplomat, Rusia meminta pertemuan DK PBB itu digelar pada Jumat (13/4) waktu setempat.

Saat ini, tim dari OPCW telah ditugaskan untuk memastikan apakah serangan kimia benar-benar terjadi di Douma pada Sabtu (7/4) lalu, namun tidak menentukan siapa pelakunya. Tim tersebut saat ini tengah dalam perjalanan menuju Suriah dan diharapkan akan mulai bekerja pada Sabtu (14/4) waktu setempat.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengancam akan adanya serangan rudal AS ke Suriah sebagai respons atas dugaan serangan kimia di Douma, yang menewaskan puluhan orang, termasuk perempuan dan anak-anak. Namun belakangan Trump menurunkan nada ancamannya.

"Tak pernah mengatakan kapan serangan ke Suriah akan terjadi. Bisa jadi segera atau tidak secepat itu!" demikian disampaikan Trump lewat cuitannya di Twitter. Meski kemudian kepada para wartawan, Trump mengatakan bahwa "keputusan akan dibuat segera".(dtk)