Suhardiman Ambi : jajaran Direksi BRK terkesan tidak mampu dan kurang akal

Sabtu, 07 April 2018

Kantor Cabang Utama dan Kantor Cabang Pekanbaru hanya berjarak 100 meter.

RADARPEKANBARUCOM- Bank Riau Kepri (BRK) terlihat jelas tidak memiliki konsep yang baik terhadap penempatan kantor-kantornya.

Jajaran Direksi terkesan tidak mampu dan kurang akal, kenapa harus terjadi pemindahan disaat Kantor Cabang Utama dan Kantor Cabang Pekanbaru  hanya berjarak 100 meter. Kantor Cabang Pekanbaru yang dulu merupakan Kantor Cabang Pasar Pusat.

Demikian diungkapkan Sekretaris Komisi III DPRD Riau,  Suhardiman Ambil, sabtu (6/4) pagi.

"Saya rasa ini merupakan bukti ketidak mampuan jajaran managemen dan perencanaan dalam berpikir strategik," katanya

Menurut Suhardiman tujuan pendirian Bank Riau Pasar Pusat tentu ada dasarnya dimana pasar pusat merupakan pusat perdagangan untuk sumatera tengah. 

Segmen yang dikejar tentunya adalah para pedagang dan pelaku usaha yang melakukan transaksi di pasar tersebut namun kenyataannya Bank Riau Kepri (BRK) hanya mampu mengurus kredit di lingkungan pemko Pekanbaru . 

"Dengan dipindahkannya kantor pasar pusat ke bekas kantor cabang utama menandakan ketidakmampuan BRK untuk menguasai ekonomi di salah satu pusat perdagangan yang ada di Pekanbaru," tuturnya.

Lebih lanjut Suhardiman mengatakan ketidak profesionalan BRK makin terlihat jelas dirikan kantor dengan segmentasi pasar yang sama , saling berebut pegawai negeri di lingkungan pemda. 

Kebodohan yang berulang ulang di lakukan management BRK ,dengan mendirikan kantor di Jakarta tidak tau segmen apa yang mau di kejar namun di katakan BRK hadir di Jakarta agar kegiatan masyarakat Riau di Jakarta dapat dilayani.

"Berapa banyak orang Riau yang tinggal dekat kantor BRK Jakarta atau yang bekerja di daerah itu? Kenapa tidak cukup di kantor perwakilan Riau saja, toh BRK cabang Jakarta tidak mampu menyalurkan kredit , hanya menghimpun dana, saya sanggat kecewa," kata Suhardiman.

Masih menurut Suhardiman bahwa dirinya  bukan asal bucara seperti yang disampaikan direksi BRK yang kebakaran jengot akibat semua kebobrokannya mulai di ungkap. 

"Menurut saya justru saat ini Bank Riau Kepri (BRK) hanya memiliki Direktur Pencitraan, Direktur Politik dan Proyek, serta Direktur engamanan kejahatan, makanya BRK jadi ngak jelas arah dan tujuannya," tegas Suhardiman.

Suhardiman mengatakan bahwa ada oknum jajaran manajemen BRK seolah merasa bahwa jabatannya akan langgeng selamanya.

"Saya dengar ada salah satu Direktur yang merasa super power karena dekat dengan semua calon gubernur, saya pastikan ngak mungkin dia disitu selamanya karena kita akan mempertanyakan terus kinerjanya, " tutup Suhardiman.(radarpku)